Chapter 21

1.9K 297 28
                                    

"Bahkan mau sampai kau menyiksanya dengan cara apapun dia tidak akan mengaku, Sai." ucap Shikamaru yang melihat lelaki berkulit seperti mayad tampak mencecar Ray dengan beribu-ribu pertanyaan.

Hembusan nafas panjang keluar dari mulut pria berkulit seputih salju. Netra hitamnya menatap Ray yang sedang menunduk.

"Terserah" Sai berjalan pergi meninggalkan Shikamaru dan Ray yang menatap kepergiannya.

Shikamaru masih melihat Ray yang terus menunduk, tapi mulutnya menggumamkan sesuatu.

"[Name], [Name], [Name], [Name], [Name], [Name], [Name], [Name], [Name], [Name]."

Pria itu mengorek telinga, siall telinganya berdengung hampir setiap hari karna Ray menggumamkan nama [Name].

"Hei hei hei, sudah-sudah! Jangan menggumamkan nama itu lagi. Lagipula dia akan baik-baik saja"

"..."

Tidak ada balasan dari Ray, dia diam sebentar lalu menggumamkan [Name] lagi.

"Bocah gila" celetuknya pelan.

"Tidak akan mempan kalau seperti itu" ucap Kawaki datang tiba-tiba dan didepannya ada Naruto dan Sasuke.

Shikamaru menatap kebelakang.

"Apa maksudmu?"

Kawaki mengendikkan bahunya acuh lalu berjalan mendekati Ray. Tangannya memegang bahu lelaki bermarga Uchiha.

"[Name] sedang makan"

".... Dia tidur?.."

"Bukan, dia sedang makan dango dan minum susu." balas Kawaki membuat ketiga orang yang mendengar percakapan itu mengerutkan keningnya bingung.

"Apa yang mereka bicarakan?" bisik Naruto pada Sasuke dan Shikamaru.

"Mungkin dia sedang memberitahu keadaan [Name]." jawab Sasuke.

"Ck merepotkan, padahal aku sudah memberitahu keadaan [Name]." celetuk Shikamaru sebal.

"Sabar.. "

"Bacot!"

.

.

.

.

.

"Lihat? Benarkan?.. [Name] itu tidak apa-apa, bahkan dia sedang tersenyum tanpamu." ucap Kawaki disamping Ray yang sedang menatap [name] yang bercanda dengan Boruto.

Ray bungkam, Kawaki memutar bola matanya malas berjalan pergi.

"Kalau ada apa-apa panggil lah aku" ucapnya sambil melambaikan tangannya.

Kaki Ray berjalan meninggalkan [Name]. Perkataan Kawaki terngiang-ngiang di otaknya.

"Memangnya kenapa kalau [Name] bahagia tanpaku?" tanya Ray pada dirinya sendiri.

"Tanpaku kan, [Name] tidak mungkin hidup sampai sekarang,, dan juga.." netranya berubah menjadi Saringan bertomoe 3.

"Tidak ada yang boleh menghalangi kebahagiaan [Name]!"

♡♡♡♡


"Jadi begitu ceritanya." ucap Ray yang sedang memainkan rambut panjang [Name].

Gadis bermarga Uzumaki itu mengangguk pelan.

"Ohh jadi kamu dipaksa buat ngomong soal Karma, terus Shikamaru-san dan Sai-san memaksamu."

"Iya"

Senyuman kecil muncul dibibir Ray terlihat kedua lesung pipinya.

"Dan juga.. "

"???"

Ray menarik dagu [Name] secara paksa, Netra hitamnya menatap lekat manik sapphire blue.

"Jangan tinggalkan aku dalam kegelapan dunia ini"

[Name] bungkam seribu bahasa, bibir dengan warna peach itu mengecup kening lelaki bermarga Uchiha. Ia memeluk Ray dengan erat seperti tak ingin melepasnya.

"Baka.." [Name] memejamkan matanya.

"Mana mungkin aku meninggalkanmu hanya karna aku menemukan keluarga asliku,,, kita itu sudah seperti keluarga bodoh" jelas [Name] membuat cairan bening keluar dari mata Ray.

Tangannya bergetar dan membalas pelukannya. Ray menyembunyikan kepalanya di leher [Name].

Aroma kopi yang sangat amat Ray rindukan...

"Hiks.... Aku mohon,,,,,, jangan pergi,,,"

"Ray akan jadi anak baik jadi jangan pergi."

Senyuman manis tumbuh dibibir [Name], ia mengusap-usap kepala Ray pelan.

"Laki-laki kok nangis?? Masa seorang Uchiha Ray yang kuat dan berdarah dingin menangis hanya karna seorang perempuan sih?" ejek [Name] membuat Ray menggelengkan kepalanya.

Kekehan pelan keluar dari mulutnya.

Namun, tanpa disadari,, kedua kepala Keluarga Uzumaki dan Uchiha sedari tadi mendengar percakapan mereka berdua.

Sasuke hanya memalingkan wajahnya sedangkan Naruto menundukkan kepalanya sedih.

Sasuke berjalan mendahului Naruto.

"Bagaimana caranya kita memberitahu mereka?.." tanya Naruto yang menyamakan langkahnya dengan Sasuke.

Sasuke hanya bungkam. Ia sendiri tidak tahu kalau apa yang dilakukannya benar untuk Ray atau tidak.

Pria berambut pirang mengepalkan  tangannya, bimbang...

Sekarang ia dilanda bimbang...

Mana yang harus ia pilih...











































Membunuh Boruto





























Membunuh Ray






































Membunuh [Name]






































































Atau membunuh ketiganya???














































Tbc...


Halooo ada orang???






Boruto Twins! Boruto: Naruto Next Generation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang