Move on¡☆
Jeena berjalan dikoridor sekolah, menuju kelasnya. Matanya tak berhenti memperhatikan sekitarnya yang sudah mulai ramai.
Sampai akhirnya, mata Jeena tidak sengaja bertatapan dengan Park Jihoon. Laki-laki yang memberikan dare kepada Mashiho dan akar dari semua masalah ini, mungkin.
Jeena yang tidak mau ambil pusing dan mengingat kembali masalah itu, ia memilih terus berjalan hingga sampai dikelasnya.
"Tumben baru dateng lo," ucap Jaehyuk yang baru saja menghampiri meja Jeena.
"Kesiangan."
"Buset, biasanya juga lo kagak pernah kesiangan, begadang lo? lo itu orang ter-produktif. Gak biasanya," cerocos Jaehyuk. Hal itu membuat Jeena menampilkan wajah kesalnya.
"Gue nonton drakor sampe malem, udah gak usah lo peduliin ngapa."
Jaehyuk bungkam. Merasa atmosfer disekitarnya berubah drastis, ini pasti karna mood Jeena yang sedang tidak baik-baik saja.
"Iya-iya sorry."
Jeena tak mengubris ucapan maaf Jaehyuk, ia malah lebih tertarik untuk menenggelamkan kepalanya di atas meja.
Jaehyuk hanya tersenyum memaklumi, ia tau jika Jeena sedang tidak tenang dan ada masalah, mengingat hubungan Jeena dan Mashiho yang berakhir dengan alasan tidak jelas.
•🐨•
Jihoon, laki-laki itu masuk ke dalam kelas IX - 1, yaitu kelas Jeena. Melihat itu, Jeena membuang muka, enggan menatap Jihoon yang pasti ingin membicarakan tentang Mashiho padanya.
Sudah ia pikirkan berkali-kali, dan ia sudah menemukan jawabannya, yaitu melupakan Mashiho serta segala yang bersangkutan dengan Mashiho. Ia hanya merasa dipermainkan.
"Gue mau ngomong sama lo."
"Sorry, gue gak kenal lo. Juga, kalo ini soal Mashiho, gue gak mau bicara apapun," balas Jeena.
Tanpa menatap Jihoon, Jeena melangkah keluar kelas. Tetapi Jihoon tetap pada keputusannya untuk berbicara dengan Jeena, jadi dengan langkah yang lebar Jihoon mengejar Jeena yang melangkah keluar kelas.
"Na! gue mohon dengerin gue!" teriak Jihoon membuat sekitar menatap mereka heran.
Jeena hanya memasang wajah datarnya sambil melangkah cepat tanpa tahu tujuannya kemana. Ia hanya ingin menghindari Jihoon yang sedang mengejarnya.
Sampai akhirnya Jihoon bisa meraih tangan Jeena, saat itu juga langkah Jeena terhenti. Keras kepala juga Jihoon ini sampai mengejarnya begitu.
"Please.. cuman sebentar Na, gue rasa lo perlu tau tentang ini," ucap Jihoon memohon kepada Jeena. Tapi sayang, jika Jeena sudah bilang tidak ingin, maka ia tetap tidak ingin.
"Gue mau ka temen gue sekarang, lo ganggu banget tau gak?" ketus Jeena.
Jihoon mulai melepas cengkraman tangannya kepada Jeena. Tatapannya begitu sendu. Seperti ada rasa kecewa di mata Jihoon, hal itu membuat Jeena ragu.
"O-oke, gue minta maaf udh maksa lo dan.. tentang dare itu. Maaf Jeena, gue gak bermaksud.. " lirih Jihoon.
"Apa maaf lo itu berlaku untuk sekarang, apa maaf lo itu bisa balikin hubungan gue sama Ma-- " ucapan Jeena terhenti saat ingin menyebut nama Mashiho, rasanya ia tidak mau lagi menyebut nama itu.
"Gue emang gak berhak di maafin Na, tapi seenggaknya gue bisa ngucapin kata maaf itu sebagai bentuk rasa bersalah gue."
Entah mengapa, Jeena ingin menangis saat mengingat hal itu. Makanya ia selalu tidak mau mengingat ataupun bertemu orang yang bersangkutan dengan masalah ini, karena di saat itu ia akan menjadi lemah.
"Gue maafin lo, tapi bukan berarti lo gak bersalah atas ini semua. Udah puas kan lo? ini kan yang lo mau? sekarang lo pergi Ji, jangan pernah muncul di depan gue lagi.. " lirih Jeena. Ia sebisa mungkin tidak menangis.
Jihoon menunduk, ia mengerti keadaan Jeena yang masih jauh dari kata tenang. Dengan perasaan bersalah yang semakin besar, Jihoon pergi dari hadapan Jeena seperti yang gadis itu inginkan.
Begitu Jihoon pergi, tangis Jeena mulai meluruh. Gadis itu berjongkok dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Semua siswa yang berlalu-lalang hanya menatap heran ke arah Jeena.
Ternyata hal itu tidak luput dari pandangan seseorang. Sejak tangan Jeena ditarik, lalu Jeena yang berbicara dengan Jihoon, sampai Jeena menangis.
Move on¡☆
A/n: Gimana part ini? mau ngomong apa sama Jeena?
[Sudah revisi]✔
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On
Fanfiction[ON GOING] Jadi pelampiasan? tak apa, pikir Junkyu. Ia akan melakukan apapun jika itu menyangkut tentang Choi Jeena, perempuan yang ia sukai. Tapi apa jadinya jika perempuan itu meminta Junkyu untuk membantunya melupakan masa lalunya? akan kah Junky...