Move on¡☆
Hari ini Jeena hendak pergi ke supermarket, ia butuh stock camilan. Apalagi saat Hyein bilang ingin bermain ke rumahnya karna bosan.
Namun tiba-tiba saja, sebuah motor berhenti di hadapannya. Padahal baru saja ia keluar dari rumahnya.
"Mau kemana?"
"Ke supermarket, kenapa? mau ikut?"
Junkyu mengangguk cepat, kenapa tepat sekali. Junkyu juga ingin ke supermarket untuk beli camilan, ia berhenti karna baru saja melihat Jeena yang keluar dari rumah.
"Aku juga mau ke sana, bareng aja."
"Kenapa bisa sama," heran Jeena tapi tak menolak ajakan Junkyu.
Junkyu mengulurkan tangannya saat Jeena hendak menaiki motornya.
"Pegangan," ucapnya. Padahal Jeena bisa saja memegang bahu laki-laki itu untuk naik ke motornya.
Motor pun melaju dengan kecepatan rata-rata.
"Jun," panggil Jeena.
"Iya?"
"Lo gak perlu bersikap kayak cowo cowo di drakor lagi, ya?"
"Udah nggak kok."
"Masa? gue ngerasanya kayak masih deh."
Junkyu mengulum senyum mendengar perkataan Jeena. Bukannya karna ia ingin seperti cowok di drakor, hanya saja ia memang ingin menunjukkan perhatiannya karna suka.
"Nggak kok," ucap Junkyu.
Jeena hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Tapi Jun, jangan kayak gitu ke cewek lain ya? nanti mereka ngiranya lo suka sama dia."
"Emangnya kamu gak ngerasa kalo aku suka sama kamu?" ceplos Junkyu.
Jeena menegang, ia kok tidak kepikiran dengan itu. Apa itu artinya..
"Bercanda kok, gausah dipikirin ya?" sanggah Junkyu cepat.
•🐨•
Hyein dan Jeena tiduran di atas kasur milik Jeena sambil menonton ulang anime kesukaan mereka, Jujutsu Kaisen.
"Walau gimana pun gojo, gue tetep suka deh," seru Hyein sambil membuka bungkus camilan micin itu.
Mendengar kata 'suka' tadi, Jeena jadi teringat ucapan Junkyu. Bagaimana bisa ia sempat mengira laki-laki itu menyukainya.
"Oi, ngapa ngelamun gitu sih?"
"Gapapa," sahut Jeena.
"Boong lo! biasa banget deh, gak mau ngasih tau."
Jeena berdecak.
"Gue cuman bingung sama tingkah Junkyu! lo gak usah kepo."
"Justru itu, gue nambah kepo ya anying!"
"Udah gak usah kepo, gak penting."
Hyein memasang wajah datarnya, susah sekali membuat Jeena bercerita.
"Kalo lo gak mau ngasih tau, gue sebarin aib lo yang waktu itu. Lo tau kan aib itu? lo mirip banget kayak dugong."
"SIALAN! JANGAN UNGKIT ITU."
"Yauda cepetan kasih tau, atau besok lo bakal jadi trending di kelas."
Jeena membuang napas kasar.
"Tadi pas sebelum lo main, gue sempet ngobrol sama Junkyu pas lagi otw ke supermarket. Awalnya dia ngomong kalo dia bisa bersikap kayak cowo di drakor, yang sweet gitu. Tapi pas sekali dia ngelakuin itu, gue udah bilang jangan lakuin lagi. Cuman hari ini gue ngerasa kalo dia masih ngelakuin itu."
"Terus-terus?" seru Hyein semangat.
"Terus dia ngomong kalo itu bukan karna ngikutin cowo-cowo di drakor. Ya jadi gue bingung dong, karna dia masih aja bersikap manis begitu."
"Bukannya dia emang selalu bersikap manis sama lo? gue merhatiin dari awal kok, lo pikir gue gak tau apa? apalagi waktu ujian, gue sempet ngira kalo kalian udah taken secara diem-diem."
Hyein mengambil posisi duduk menghadap Jeena.
"Gue rasa sih, dia emang suka sama lo. Lo nya aja yang gak peka, kalo orang lain jadi lo juga mereka pasti langsung peka dan tau," lanjut Hyein.
"Tapi-"
"Kalo lo gak percaya, coba lo perhatiin pelan-pelan deh. Gue yakin banget soal ini," potong Hyein lalu menepuk pelan pundak Jeena.
"Mungkin lo gak peka karna masih kepikiran Mashiho. Maka dari itu, MOVE ON TOLOL!"
"BABI LO! LUDAH LO NYEMBUR!" teriak Jeena.
--semoga lo dapet hidayah kepekaan deh..
Move on¡☆
[Sudah revisi]✔
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On
Fanfiction[ON GOING] Jadi pelampiasan? tak apa, pikir Junkyu. Ia akan melakukan apapun jika itu menyangkut tentang Choi Jeena, perempuan yang ia sukai. Tapi apa jadinya jika perempuan itu meminta Junkyu untuk membantunya melupakan masa lalunya? akan kah Junky...