Move on¡☆
.
Jun-kyuala🐨
Jun..Kyu..
A..pa..
ta..wu..gak..
ng..gak..
WKWKWK
KNP JDI GINI SIH KETIKANNYAKamu yang mulai ya!
iya iya
Kenapa? tumben ngechat duluan
Hm.. kangen kah?Nggak, so tau, tapi ya..
sdkt kgn.hAH??
G
Ih cie kangen, aku emang ngangenin
iya lo ngangenin
[delete]gr, gak jdi kangen deh
Kok gitu, gak bisa gitu
Padahal udah mau otwhah? otw kemana?
rumah kamu
LHO? KOK KESINI?
HEH KOK GAK DIJAWAB?
LO UDAH OTW BENERAN?
EH MO NGAPAIN ASTAGA T_T.
Beberapa menit kemudian pintu rumah Jeena di ketuk. Hal itu bikin Jeena panik sendiri, dia gak ekspek Junkyu beneran ke sini.
"Selamat pagi, Choi Jee Na!"
Jeena menepuk dahinya, semangat sekali suara Junkyu itu. Membuatnya geleng-geleng kepala dan gemas bersamaan.
"Masuk dulu, bunda lagi belanja."
"Kalo Jeena nya lagi apa?"
"Lagi ngeliat orang gak di undang dateng ke rumah."
Mendengar itu, Junkyu cemberut, ia mempoutkan bibirnya sambil menatap Jeena kesal.
"Yauda balik lagi."
"Eh eh eh bercanda!"
Jeena menahan lengan Junkyu lalu menariknya ke dalam rumah.
"Duduk dulu di sofa, kita nonton drakor sambil nyemil."
Junkyu mengangguk semangat, tidak sia-sia ia bangun dari kasur kesayangannya.
Tak lama Jeena datang membawa laptop dan beberapa cemilan micin ke ruang tamu.
"Sebentar! gue ambil soda."
Dalam hati, Jeena bersorak. --nikmat apalagi yang kau dustakan, nonton drakor sambil nyemil dan minum soda ditemenin cogan.
"Nih," ucap Jeena menyerahkan sekaleng soda.
"Makasih Jeena. Ini mau nonton drakor apa?"
"Do do sol sol la la sol, gimana? dari judulnya aja lucu kan?"
"Aku suka yang lucu." --kayak kamu Jeena.
"Oke mulai!"
•🐨•
"Ah.. kenapa cowo drakor selalu perhatian begitu, jadi pengen cowo spek drakor deh."
"Banyak kok cowo perhatian," balas Junkyu sambil meneguk sodanya.
Mereka memutuskan berhenti menonton, pegal katanya. Apalagi bunda Jeena sudah datang dan menyuruh mereka makan siang.
"Gak ada tuh, kebanyakan cowo direal itu brengsek dan tukang ghosting."
"KATA SIAPA! AKU NGGAK!" sungut Junkyu sebal.
Telinga Junkyu memerah, ia jadi terbawa suasana saat mendengar ucapan Jeena yang menyindir laki-laki.
"Hm.. masa iya? gue gak tau, karna belum liat dengan mata kepala gue."
"Ck. Pokoknya aku gak gitu, mulai hari ini aku bisa kok jadi cowo kayak di drakor yang kamu pengenin itu."
Jeena mengulum senyum, entah mengapa ia jadi salting.
"A-apa sih Kyu, gu-gue percaya kok, lo gak usah sampe begitu juga kali."
"Udah lah, ayo kita makan aja," lanjut Jeena lalu menarik lengan Junkyu menuju meja makan.
Di sana, semua makanan sudah disiapkan oleh bunda Jeena. Tapi sang bunda sedang pergi untuk arisan, biasa ibu-ibu.
Jeena menarik kursi lalu duduk, lalu Junkyu juga duduk di hadapan gadis itu dengan wajah yang tertekuk.
Junkyu menopang dagunya sambil memperhatikan Jeena yang sedang melahap makanan.
"Jeena.. kamu itu.."
Junkyu mendekat lalu menyeka nasi di ujung bibir Jeena.
"Belepotan.. kayak anak kecil ya?"
Pipi Jeena memerah, entah karna malu atau memang salting dengan tingkah Junkyu yang mendadak seperti itu. Mungkin dua-duanya.
"Gimana? udah kayak cowo di drakor belum?"
"J-jun.. jangan lakuin sesuatu kayak cowo di drakor lagi.." --jantung gue bisa copot kalo lo kayak gini!!!
Move on¡☆
A/n: Jeena be like: cowo drakor emang menggoda, tapi Junkyu lebih berbahaya menggodanya.
Jeena🌷: TOLONG BIKIN JUNKYU KEK DULU AJA KAK BLU! BISA MATI MUDA GUE!
Maaf Jeena, gak segampang itu.
[Sudah revisi]✔
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On
Fanfiction[ON GOING] Jadi pelampiasan? tak apa, pikir Junkyu. Ia akan melakukan apapun jika itu menyangkut tentang Choi Jeena, perempuan yang ia sukai. Tapi apa jadinya jika perempuan itu meminta Junkyu untuk membantunya melupakan masa lalunya? akan kah Junky...