benalu

89 1 0
                                    

Pagi ini.. Yuna sibuk mengatur balkon kamarnya.. yang tadinya kosong.. cuma balkon biasaa tapi sekarang penuh smaa dedaunan.. mana berbuah lagi..

" Eeeehhhhh hoamm !" Wilona baru bangun tidur dan langsung berjeemur bersama Ridwan dan kedua orangtuanya.. di depan rumah.. Siska dan Marsha sedang senam berdua di jalan depan rumah..

" Srrpuuhh ahhh nikmaaat pagi pagi ngopi.. " ujar Guntur.. dia gabung sama keluarganya..

" Lu kek orang udah kerja ajah.. pagi pagi ngopi.. " ujar Ridwan.

" Yeee emang ga boleh. Serah gw dong.. " ujar Guntur.

" Tumben bangun pagi.. engga lembur " ujar pak Kuncoro.

" Papah ihhh " ujar Guntur malu..

" Ahh papah juga lembur terus.. bapak sama anak sama ajah. Kak sini kita belanja sayur tuh tukang sayur udah datang.. " ujar Bu vany mengajak Wilona.

" Hahaha Abang doang yang engga yah.. " ujar Ridwan.

" Yakan lu jones.. " ujar Guntur..

" Betulbetulbetul " ujar pak Kuncoro..

Ridwan langsung memasang wajah asem karena di buly keluarga.. di saat Wilona memilih sayuran. Dia melihat Yuna menyiram tanammnya..

" Heh, Lo mau masak apah.. " teriak Wilona ke Yuna..

" Apah ajah.. tanyain si AA ajah ka.. " ujar Yuna sibuk sama tanamannya..

" Tuh balkon udah kek kebun ajah perasaaan ada tomat cape.. bawang.. kenapa ga buah buah ajah sih.. biar bisa di makan langsung.. kek anggur apel.. " ujar Wilona.

" Adaaa ini juga.. mau emang ?" Tanya Yuna.

" Alahh paling Segede apahh " ujar Wilona.

" Gede atuhhh ihhh sebentar aku pilih dulu.. " ujar Yuna.

Stelah selesai belanja.

Wilona dan ibunya kemabli berjemur di depan rumah..

" Nih... " Ujar Yuna memberikan buah buahan di dalam piring besar..

" Ga mungkin.. ini dari kebun di balkon.. " tanya Ridwan ga percaya.

" Iyalah atuhhhhh cobain.. enak loh. Aku rawat tiap nih.. " ujar Yuna.

" Yang ko di ambil semua.. " rengek Guntur.

" Pelit banget sih " ujar Marsha.

" Iyahh ihh enak banget ini mah.. " ujar Siska.

" Diem lu Upin Ipin .. ikut ikutan Bae.. gw yang beliin pupuknya tuh. " Ujar Guntur ga iklas.

" Yang ihhh ga boleh gituh. Ini kan cuma contohh di pohonya masih ada.. bahkan banyak yang baru muncul.. tenang Weh atuh " ujar Yuna. Menyuapi angggur ke Guntur.

Plak!

" Awhhh yangg sakit.. " Guntur mengadu ke Yuna karna di keplak Wilona.

" Kak .. jangan main fiisik ah. Mamah ga mau.. " ujar Bu vany.

" Mampus lu wle " ledek Guntur.

" Abisnya gemesh banget gw.. gitu ajah ga boleh... " Ujar Wilona.

" Kalo gituh.. papah mau belikan yang banyak buat kamu berkebun di balkon itu " ujar pak Kuncoro.

" Bener pah.. yehhh papah terbaik. Makasih banyak pah.. " ujar Yuna seneng..

" Cium nya mana.. " ujar pak Kuncoro.

Muach !

" Dah.. ga ada cium cium " ujar Guntur.. dia yang malah nyium pipi bapaknya..

" Yehh papah maunya Yuan.. " ujar pak Kuncoro..

PRIORITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang