Chapter 5

15 4 0
                                    

Saat ini Freya sudah berada di dalam mobil hitam keluaran terbaru, dia duduk dengan gelisah di jok belakang.

Sebenarnya dia ingin pulang kerumahnya, tetapi gavin memaksanya untuk pulang ke mansionnya.

Di perjalanan freya menyerngit karena baru melewati jalan yang sedang dilaluinya, dan memasuki sebuah kawasan yang terbilang sangat mewah, dari pintu gerbang memasuki taman yang luas barulah terlihat sebuah mansion yang megah.

"Wahh! " gumam freya,

Freya dibuat tercengang dengan kemewahan yang tersaji , Sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, tanpa sadar freya berucap
"inimah istana negara. Kalo banjir melanda bisa muat orang sekampung kalo semua ngungsi disini"

Mobil yang dinaiki freya berhenti tepat dipintu utama. Seorang bodyguard langsung membukakan pintu untuk freya.

Saat memasuki mansion freya melihat semua pelayan sudah bejejer rapi untuk menyambut kedatangan nyonya mereka

Freya terkekeh dalam hatinya melihat semua pelayan, 'kalo diadain lomba baris berbaris bakal juara satu nih, ' ide konyol freya yang muncul entah darimana

"Selamat datang kembali nyonya" ucap semua pelayan dengan kompaknya

"Iya terimakasih"jawab freya dengan senyum ramahnya

Para pelayan pun saling melempar pandang satu sama lain. Mereka tidak menyangka nyonyanya akan menjawab sapaan mereka, biasanya rana akan berlalu begitu saja.

Karena semua hanya diam freya pun mengkode para pelayan "ekhm. Em, omong omong dimana ya kamar gue? "
Para pelayan merasa aneh dengan gaya bicara sang nyonya,

Sang kepala pelayan akhirnya maju dan menuntun nyonyanya ke kamar gavin, dia sudah diberi tahu oleh tuannya bahwa nyonya sedang mengalami amnesia
"Sebelah sini nyonya. Mari saya antar" ucap sang kepala pelayan

Freya mengikuti dari belakang sambil matanya menelisik setiap inci yang berada di mansion gavin.

Sesampainya di depan kamar gavin sang pelayan kembali bersuara "jika ada yang dibutuhkan bisa mememanggil saya nyonya"

"Hm, " ujar freya yang belum mengalihkan perhatiannya dari segala kemewahan mansion gavin

Kepala pelayan yang akan meninggalkan freya, langkahnya terhenti tatkala sang nyonya bertanya

"Eh tunggu-tunggu, kok langsung pergi gitu aja. Kan tadi kata bibi saya manggil bibi kalo butuh sesuatu, lah bibi belum ngasih tau saya nama bibi. Gimana saya mau manggil bibi? " tanya freya

"Maaf nyonya atas kelalaian saya. Nama saya inah nyonya. Saya kepala pelayan disini, nyonya bisa memanggil saya bi inah" jelas bi inah

"Oke bi. Oh ya bi kalo gue mau jalan-jalan liat-liat boleh bi? "

"Boleh nyah, nyonya boleh melakukan apa saja di rumah ini. Jika sudah tidak ada pertanyaan lagi saya undur diri" jelas bi inah

Freya pun mengangguk paham. Setelah kepergian bi inah, freya memasuki kamar yang notabennya adalah kamar pribadi gavin dan rana

"Wawwwww! " untuk kesekian kalinya freya kembali mengagumi kamar yang dimiliki oleh gavin.

Freya pun menelisik kamar yang akan ditempatinya, sesekali matanya melihat barang barang yang dipakai di kamarnya yang terbilang cukup mahal

"Itu ruangan apa? Hah! Masa iya ada toko pakaian di kamar" melihat ruangan yang dikhususkan untuk pakaian, yap yang freya masuki adalah Walk In Closet milik gavin

Matanya penasaran dengan pakaian yang tergantung rapi, begitu juga dengan sepatu dan tas yang mempunyai logo bermerk semua.

Mata freya terbelalak "Baju apa ini? Kok terbuka semua, dan ini kok kaya jaring. Emang buat nangkap lele apa?" Bingung freya saat menemukan pakaian yang sering dipakai dan menjadi koleksi oleh rana

Mencintaimu [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang