Chapter 11

21 4 0
                                    

Pagi hari

Freya yang sudah selesai masak tidak kunjung mendapati gavin, ia memutuskan memanggilnya saja

Freya mencoba mengetuk pintu kamar, tapi tak terdengar suara apapun dari dalam sana.

Meski hatinya ragu, perlahan freya membuka pintu kamar. Ternyata kosong, tapi terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi

"Pak- , eh maksudnya mas, lagi dikamar mandi ya?" Gumam freya

Freya membalikan tubuh dan hendak keluar, percuma juga gavin sedang mandi.

Begitu freya membalikan badan, terdengar suara pintu kamar mandi terbuka

"Rana?" Panggil gavin

"Pak- eh-" balas freya terpotong. "Aaaa!" Freya berteriak dengan kencang.

Bagaimana tidak berteriak, saat ini gavin sedang bertelanjang dada dengan lilitan handuk di pinggangnya.

"Paksu kenapa keluar ngga pake baju" omel freya

Gavin mendekati freya dan menarik pingganya, saat ini tubuhnya menempel dengan sang istri

"Pake baju dulu paksu" sambil mengalihkan pandangannya dan tangannya mendorong dada gavin untuk menjauh

"Menjauh sedikit nan-" ucapan freya terpotong, matanya seketika melotot

'Cup'

"Kenapa tiba tiba mencium?" Ucap freya sambil menutup mulutnya dengan tangannya

"Pak-"

'Cup'

Gavin tiba-tiba mencium freya lagi, sebelum freya mengomel gavin lebih dulu memotong ucapan freya

"Itu hukuman untukmu 'sayang'. Kamu lupa dengan panggilan yang sangat penting" smirk gavin

Mata freya membola, ia baru ingat dengan nama panggilan barunya.

"Iya. Iya maaf, yaudah sekarang kita kebawah, keburu dingin makanannya" ajak freya mengalihkan perhatian gavin

Setelah selesai bersiap, mereka turun untuk menikmati masakan freya

Sambil menuruni tangga freya sedikit melamun 'kemarin aja cueknya minta ampun, giliran udah dikasih jatah langsung berubah. Udah kaya lem sama perangko aja, nempel mulu'- batin freya sambil menggeleng gelengkan kepalanya

"Sayang hati-hati turunnya, nanti kamu jatuh" ucap gavin sambil tangganya mengulurkan kepada freya supaya freya bisa berpegangan kepadanya

"Iya. Iya" sambil menerima uluran tangan gavin

♡♡

Meeting berjalan tidak kondusif, sekarang sang bos sedang memarahi anak buahnya. Yap gavin tengah murka

"Bagaimana ini bisa terjadi...!!" Teriak gavin dengan tatapan tajamnya

Tak ada yang dapat menjawab, semua orang yang ada di dalam ruangan menjadi gemetar ketakutan

"Pokoknya saya ngga mau tau kalian harus bisa menemukannya! Baik dalam keadaan hidup atau mati. Rupanya ada seonggok sampah yang sedang bermain-main dengan saya" gavin dengan seringai iblisnya

"Kalau sampai kalian nggak ada yang bisa menemukan orang tersebut! Maka kalian akan tanggung akibatnya!" teriak gavin semakin murka

Yap, orang yang bersekongkol dengan lala, ia juga menggelapkan uang 100 juta. Memang uang tersebut tidak akan bisa membuat Aditama goyah. Tetapi gavin sangat tidak suka dengan yang namanya pengkhianatan. Ia akan mencarinya sampai kelubang semut sekalipun

Mencintaimu [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang