Aura Brianna Winata
Seorang gadis cantik ceria yang tak pernah damai dengan keadaan namun siapa sangka di balik wajah cerianya terdapat luka yang begitu amat sangat dalam apakah Aura mampu menjalani hidupnya yang begitu banyak dengan luka?.
Kevin Ki...
Ramaikan di setiap paragraf and part dengan komen positif kalian , jangan lupa follow dan vote ya guys!!
TANDAI TYPO!
*HAPPY READING*
** * *
"Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Kadang ia datang setelah kau lelah di sakiti oleh seseorang yang tidak tau cara menghargai mu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tokkk tokkk
Suara ketukan berasa dari luar rumah, bi Surti segera bergegas membuka pintu untuk sang tamu.
"Loh aden ....-"
"Panggil Kevin aja bi," Kevin memotong ucapan dari bi Surti.
"Aura ada bi?" Tanya Kevin.
Bi Surti mengernyitkan keningnya, "non Aura belum pulang den."
"Tapi katanya dia ada di rumah bi."
"Tapi den bibi tidak liat non a-"
"Siapa bi?" Sahut Aura. Keduanya menoleh sontak ke arah sumber suara, disana sudah ada Aura yang berjalan menuruni anak tangga. Bi Surti tampak cengo melihat keberadaan Aura tiba-tiba.
"Non Aura..." Lirih bi Surti.
Aura tersenyum lalu berjalan ke arah Kevin dan juga bi Surti, Kevin menatap dalam wajah teduh milik Aura.
Aura mengangguk, "buatin minum untuk Kevin bi."
Bi Surti mengagguk lalu berjalan ke arah dapur sesuai permintaan Aura. Sedangkan gadis itu beralih dan menyorot tajam manik hitam milik Kevin, Kevin terdiam melihat tatapan tajam dari Aura.
"Kenapa?" Tanya Kevin.
"Bolos lagi?"
Kevin mengangguk polos, sedangkan Aura menepuk jidatnya.
"Kenapa bolos sih Vin? Kan aku udah bilang jangan bolos," ujar Aura.
"Pengen ketemu kamu, emang salah kalau aku kangen sama pacar sendiri?" Jawab Kevin dengan sedikit memajukan wajahnya. Aura sontak memundurkan kepalanya karena terkejut oleh reaksi Kevin.
"Ya g-gak salah sih, tapi kan pulang sekolah bisa, gak harus sekarang kan?" Ucap Aura gelagapan.
"Gak bisa, karena hati aku tanpa kamu rasanya kosong Ra," Kevin menatap lekat kedua Indra penglihatan Aura. "Aku sekolah tanpa kamu gak ada semangat-semangatnya Ra," lanjutnya.
