PART 23

106 8 4
                                    

Ramaikan di setiap paragraf and part dengan komen positif kalian , jangan lupa follow dan vote ya guys!!

TANDAI TYPO!

*HAPPY READING*

*
*
*
*

"Kita pernah saling tatap sebelum saling ratap. Pernah sama-sama berharap sebelum rasa itu lenyap. Pernah sejenak meretap meski tak berujung satu atap."

Di pagi yang cerah, kini jam sudah menunjukkan pukul 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pagi yang cerah, kini jam sudah menunjukkan pukul 06.15 namun terik matahari sudah begitu terang membuat tidur seorang gadis terganggu. Dia Aura, hari ini adalah weekend maka dari itu Kevin berencana mengajak Aura untuk berjalan-jalan menghabiskan waktu bersama.

Hal itu membuat Aura dengan semangat bangun dan segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Mending gue siap-siap deh, pasti bentar lagi Kevin dateng," Ucap Aura kegirangan dan melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi.

30 menit berlalu

Gadis itu kini sudah terlihat sangat rapih, dengan olesan make up tipis yang sangat pas di wajahnya. Terlihat simpel namun begitu cantik.

Aura meraih ponselnya niat untuk mengecek apakah Kevin sempat mengirimkannya pesan di saat dirinya sedang mandi, namun ternyata nihil tak ada satupun pesan dari cowok itu.

"Apa Kevin lupa ya?" Gumam gadis itu.

"Jangan sampai deh," lanjutnya.

Aura tak ingin berpikiran yang tidak-tidak terhadap Kevin, ia tau betul watak Kevin seperti apa, ak mungkin mengingkari janjinya.

Karena terlalu lama menunggu pesan dari Kevin, Aura memutuskan untuk keluar kamar dan berjalan ke arah kamar Danu.

Baru saja Aura ingin mengetok pintu ayahnya. Namun Danu sudah lebih dulu membuka pintu itu, Aura yang melihat ayahnya ikut tersenyum manis namun Danu tetap acuh, ia hanya memasang wajah datar.

"Ada apa?" Suara Danu terkesan dingin di pendengaran Aura.

"Pah, sarapan bareng Aura ya?"

"Sarapan sendiri! Saya tidak minat makan satu meja dengan anak pembawa sial seperti kamu," Sergah Danu lalu pergi meninggalkan Aura yang terdiam mendengar perkataan Danu yang menghantam keras hatinya. Rasanya Aura ingin sekali menangis saat itu, namun sepertinya takdir tak membiarkan gadis itu menangis, alhasil Aura hanya menutupi kesedihannya dengan senyum yang ia paksakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KevinAura (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang