Part 7

23 4 0
                                    

Rajeksa sibuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh pak Reno sebagai ganti materi yang harus mereka pelajari hari ini. Pak Reno tidak bisa masuk dikarenakan ada urusan.

Tiba-tiba seseorang duduk di kursi samping Rajeksa membuat cowok itu langsung menoleh dengan ekspresi dingin.

"Ngapain lo duduk disini?" tanya Rajeksa dengan tatapan dingin.

"Emm, gue mau minta ajarin, boleh? gue kurang ngerti maksud pertanyaan yang ini, bisa minta tolong jelasin?" ujar Zazkia dengan tatapan penuh harap.

"Nggak, Pergi sekarang! gue nggak suka ada yang duduk di samping gue," jawab Rajeksa dengan raut wajah dingin.

"Tolong, gue beneran nggak ngerti," mohon Zaskia.

"Lo bisa nanya orang lain, nggak harus gue," sarkas Rajeksa. "Pergi sendiri atau gue  paksa."

"Oke, gue pergi," ujar Zazkia akhirnya.

Setelah Zazkia pergi, Rajeksa langsung menepuk-nepuk kursi disampingnya seolah membersihkan debu-debu yang menempel di kursi itu.

"Ck, najis," gerutu Rajeksa.

🍁

Azkia melangkah dengan riang menuju kantin. Sesampainya di sana ia segera menghampiri meja the Wolf.

"Hai, semuanya. Gue boleh gabung, nggak?" tanya Azkia membuat semua atensi anggota the Wolf tertuju padanya.

"Boleh, duduk aja," jawab Alvin sambil menarik kursi disampingnya.

"Makasih." ucap Azkia sambil menduduki kursi itu

"Sama-sama."

"Ngapain, Lo?" tanya Rajeksa dengan nada sinis.

"Duduk," jawab Azkia cuek. "Vero, Lo mau mesen makanan? nitip, ya, bakso sama es teh."

"Oke."

"Ngeliatin apa sih?" tanya Azkia sambil melirik isi ponsel Rajeksa.

"Bukan urusan, Lo," jawab Rajeksa dingin.

Azkia terdiam beberapa saat setelah melihat tampilan ponsel Rajeksa, cowok itu sedang chatting dengan seseorang yang sepertinya seorang cewek namun bukan itu yang membuat Azkia terdiam melainkan wallpaper chat ponsel Rajeksa, punggung seorang cewek dengan rambut panjang bergelombang. Azkia tidak mengenal cewek itu.

"Oke. Gue pindah aja deh," ujar Azkia sambil berdiri.

"Dari tadi harusnya," sahut Rajeksa, Azkia hanya terdiam lalu melangkah pergi.

Azkia menghampiri meja the Girl's lalu menarik kursi disamping Zaviera.

"Dih, bentar amat Lo kesana?" tanya Zaviera.

"Males lama-lama, yang ada beku gue karna duduk deket kulkas 12 pintu," jawab Azkia berbohong, sebenarnya ia tidak tahan karena matanya selalu tertuju ke ponsel Rajeksa.

"Ouh, btw, gue belum pesenin makanan Lo, nitip sama Laura aja."

"Gue udah nitip sama Vero tadi," jawab Azkia sekenanya.

Tak berapa lama datang Vero mengantarkan makanannya. Azkia segera menyambut makanannya lalu mengucapkan terimakasih.

Azkia hanya terdiam saat teman-temannya sibuk bercanda satu sama lain. Setelah makanannya habis, Azkia segera berpamitan. Ia beralasan ingin ke toilet.

Azkia melangkah menuju rooftop sekolah, ia ingin menyendiri. Saat Azkia mendorong pintu rooftop, angin sepoi dan cahaya terik matahari langsung menyambutnya. Azkia tidak tau siapa yang sering mengunjungi rooftop namun banyak sekali kursi yang dijejerkan disini.

RAJAZKIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang