2. Let's Start

1.3K 62 3
                                    

Hari pertama kuliah bagi 3 wanita cantik pun tiba. Renjun, Haechan dan Jaemun pun sudah rapih dengan style casual mereka. Berjalan menyusuri koridor, mencari mangsa mereka yang ternyata saat ini sedang duduk dikantin.

Jaemin langsung mengubah ekspresi wajahnya, memasang wajah dingin dan tak tersentuh. Haechan yang juga turut memasang wajah serta tatapan menggoda, yang memang sangat ia kuasai. Serta Renjun yang turut juga  mengubay wajahnya menjadi polos dan inocent, yang tentunya menjadi andalannya juga.

Mereka mulai mengambil makanannya, lalu mengedarkan pandangannya menelusuri kantin. Tidak ada bangku kosong. Dan ya! Ini menjadi kesempatan mereka bertiga dalam menjalankan niatnya.

Dengan helaan nafas kasar, Jaemin langsung melangkahkan kakinya untuk berjalan menuju targetnya, yang pada daat itu tengah bersama dengan kawan-kawannya.

"Bisa minggir gak? Udah selesai-kan?" Pinta Jaemin dengan nada ketusnya. Menatap targetnya yang langsung menoleh, begitu dirinya berucap seperti ini.

Jeno yang tadinya sedang sibuk berbicara dengan temannya, ia pun menoleh akan kehadiran serta ucapan ketus yang wanita ini lontarkan. "Siapa?" Tanya Jeno yang tak kalah ketusnya dengan wanita yang ada di hadapannya ini, dan tentunya dengan tatapan datar serta mengintimidasi.

Jaemin yang merasa di tantang pun membalas menatap pria yang ada di hadapannya ini tak kalah dingin, ia juga turut menaikan kedua alisnya. "Untuk apa? Bisakah kau minggir? Aku sangat tidak ingin berdebat dengan dirimu." Titah Jaemin, yang masih kekeuh untuk duduk di sini.

Jeno yang mendengar wanita ini yang terus memaksa pun terkekeh. "Aku juga tidak ingin." Balas Jeno, dengan ekspresi wajah yang masih sama, wajah datarnya.

"Bagus, sekarang minggir. Aku ingin makan." Titah Jaemin sekali lagi. Ia memang keras kepala dan enggan untuk mengalah, pada hal yang memang ia inginkan.

Jeno yang melihat perempuan ini keras kepala pun langsung menampilkan seringaiannya. Ia juga segera bangun dari duduknya, dan menatap wanita yang ada di hadapannya ini, dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya. "Tapi sayang aku tidak mau." Tolak Jeno, yang juga enggan memberikan apa yang ia punya.

Bukannya membalas, Jaemin malah menunduk, dan langsung mengambil alih tempat duduk milik pria ini, dengan cara mendudukinya dengan segera.  "Terima kasih." Ujar Jaemin, yang langsung memakan makanan miliknya.

Jeno yang melihatnya pun langsung membelalakan matanya, seolah ia tak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Ia tidak menyangka bahwa wanita ini sangat berani dengan dirinya.

"Kalian itu laki-laki atau bukan?" Tanya Jaemin kepada kedua orang pria yang sedang duduk di samping kanan dan kirinya, yang sedaritadi sedang menyaksikan perdebatan antara dirinya dengan pria bermarga Lee ini.

Sementara kedua pria yang bernama Mark, ia langsung menaikkan alisnya, serta Guanlin yang langsung menampilkan seringaiannya. "Sure." Jawab mereka secara bersama lalu mulai mendudukkan kedua wanita yang tengah berdiri, ditempat mereka masing-masing.

Renjun yang didudukan pria jangkung ini untuk duduk ditempatnya tadi, sedangkan Haechan didudukan pria bule asal Canada ini, ditempat yang tadi ia duduki.

"Kau?!" Geram Jeno, yang ingin mengeluarkan amarahnya, tapi dirinya langsung ditahan oleh kedua temannya ini.

"Easy man, lebih baik kita kesana dulu." Lerai Guanlin, lalu menyeret temannya ini pergi dari tempat ini. Ia tidak ingin terjadi kegaduhan lebih besar daripada yang tadi.

"Dia keliatan marah." Cicit Renjun, yang sedikit takut melihat raut wajah Jeno, yang sepertinya terlihat marah akan tingkah temannya tadi.

"Kau yakin dengan cara seperti ini dia akan menyukai dirimu?" Tanya Haechan, yang lebih penasaran di banding takut.

MAYBE POSSIBLE - MARKHYUCK, NOMIN, GUANRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang