"Bagaimana?" Tanya Jaemin kepada teman mungilnya, setelah dirinya balik dari kediaman keluarga Lee.
Sementara Renjun yang mendengarnya pun langsung mendecak geram, karena sistem keamanan rumah Lee yang sangat susah ditembus. Namun bagi dirinya ini, tidak ada yang tidak bisa diretas olehnya. Semua pasti ada celah untuk dirinya memasuki kemanan itu.
Setelah berkutat lebih dari satu jam, akhirnya senyum cerah terpatri di wajah Renjun. Yup, ia berhasil meretas cctv kediaman keluarga Lee. Usahanya tidak sia-sia, satu jam lebih menurut dirinya itu waktu yang sebentar untuk dirinya meretas cctv kediaman keluarga Lee, yang mana sistem keamanannya sangat sulit ditembus.
"Bagaimana?" Tanya Jaemin sekali lagi, setelah melihat senyuman dari temannya ini. Ia yakin kalau hasilnya ini memuaskan. Namun ia harus memastikannya lagi.
Dengan senyuman bangganya, Renjun langsung membalikkan laptopnya menghadap ke temannya. "Yoksi, kau benar-benar hebat, Renjun!" Ucap Jaemin dengan bangganya, setelah melihat struktur kediaman Lee didalam laptop milik temannya ini.
"Apakah tidak apa-apa? Tidak terdekteksi atau meninggalkan jejak mencurigakan?" Tanya Jaemin, memastikan kembali keselamatan temannya dalam meretas.
Renjun tersenyum lalu mengangguk dengan penuh percaya diri. "Tentu! Aku ini juara satu dalam hal meretas sedunia!" Sombong Renjun, yang memang benar adanya.
Jaemin pun mengangguk, membenarkan ucapan temannya ini. "Aku tidak pernah meragukan kemampuanmu, Injun!" Balas Jaemin.
*cklek* pintu asrama mereka terbuka, membuat kedua wanita yang tengah berbicara ini, menghentikan pembicaraannya dan menatap sahabatnya yang baru pulang. Siapa lagi kalau bukan Lee Donghyuck atau yang lebih dikenal dengan nama Haechan.
"Gembel darimana ini?" Tanya Jaemin, yang tak percaya apa yang ia lihat saat ini. Saat ini, penampilan temannya ini terlihat mirip seperti gembel Korea. Rambutnya yang berantakan, bajunya yang compang-camping, persis seperti pemulung Korea.
Haechan yang mendengarnya pun mendengus kesal. Dilemparkan tasnya secara asal lalu duduk diatas ranjangnya.
"Kau habis diperkosa sama siapa?" Tanya Renjun, yang masih menatap penampilan temannya ini yang terlihat sangat mengenaskan.
"Kalau diperkosa, aku tidak akan melawan." Sahut Haechan, yang masih kesal akan kejadian yang baru saja ia alami.
"Air." Pinta Haechan, yang langsung diberikan oleh teman mungilnya. Diteguknya air yang ada didalam botol itu sampai habis.
"Wanita gila itu! Aish! Kalau saja Mark Lee tidak ada disana? Sudah ku pastikan dia habis dia ditanganku!" Celoteh Haechan, yang langsung ditendang oleh temannya.
"Ceritakan dari awal!" Protes Jaemin, yang ingin tau semua kejadian dari awal sampai akhir.
Baru saja Haechan ingin membuka mulut, teman mungilnya sudah lebug dulu mengintrupsi dirinya. "Tunggu!" Pinta Renjun, yang beranjak dari ranjangnya menuju kulkas. Diambilnya beberapa makanan dan minuman lalu dibawanya keatas ranjang. Lalu, ia lemparkan beberapa camilan dan minuman kepada kedua temannya inu.
"Sekarang mulailah." Ujar Renjun, yang sudah membuka camilan serta minumannya. Bersiap mendengarkan cerita yang akan di lontarkan temannya.
"Yak! Kau kira sedang menonton drama?!" Protes Haechan yang sangat kesal akan tingkah teman mungilnya ini. Padahal yang sering jahil tuh dia! Kenapa temannya jadi keikutan dirinya?!
Jaemin yang mendengarnya pun langsung mendecak. Melemparkan bantal kearah temannta inu. "Cepat ceritakan!" Paksa Jaemin yang sudah sangat penasaran. Apakah perlu di tindak lanjuti, atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYBE POSSIBLE - MARKHYUCK, NOMIN, GUANREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS MARKHYUCK, NOMIN, GUANREN SHIPPER! BAGI KALIAN YANG TIDAK SUKA SHIPPER INI? DILARANG UNTUK MEMBACA, MENGHUJAT, SERTA MENGKRITIK oNEGATIF DI KOLOM KOMENTAR MAUPUN DIKEHIDUPAN NYATA PARA MEMBER, BAIK MARK LEE, LEE HAECHAN, LEE JENO...