Part 4

1.1K 109 9
                                    

Joel baru bangun ia melihat sekeliling rumah namun sepi ya Joel tau sebab Bubu sempat mengabarinya Joel lalu bergegas ke kamar sang Kakak.

Joel membuka pintu kamar Marka, "Bang lo kenapa?" tanya Joel melihat Marka yang berbaring lemah di kasur, Joel heran lah karena tadi malam Abang nya baik-baik saja kenapa sekarang Marka justru jatuh sakit.

"Abang ngedrop, gue minta tolong lo jangan kemana-mana ya jagain gue aja nanti gue kasih jajan" ucap Marka ia melirik Yerim yang anteng main ponsel.

Benar-benar keterlaluan Yerim tetapi Marka tak berani bilang.

"Gue ada kuis hari ini" ucap Joel.

"Ya lo tipsen aja lo gak khawatir kalau gue kenapa-kenapa gimana mana gak ada orang dirumah lagi lo tega banget sih sama Abang sendiri" sindir Marka berharap Yerim mengkhawatirkannya tetapi tetap Yerim tak perduli sama sekali, miris sekali.

"Terus gunanya cewek lo apa?" tanya Joel, Yerim menoleh.

"Maksudnya?" tanya balik Yerim.

"Abang gue sakit harusnya lo urus dia jangan main hape mulu sok sibuk banget" ucap Joel, Yerim tersinggung dengan perkataan Joel.

"Gue udah temenin Abang lo dan apa kurangnya gue? Pagi-pagi gue udah kesini buat jagain Abang lo yang ada juga lo kemana aja Abang nya sakit malah baru tau" ucap Yerim tak terima.

Joel tak menyukai Yerim begitupun Yerim tak menyukai Joel.

"Kalau lo kesini cuma main hape mending pulang aja" Joel mengusir.

"Lo diajarin sopan santun gak sih sama Tante Tyana? Apa lo sopan ngusir tamu percuma Kakek lo pemilik universitas kalau cucu nya sendiri attitude nya buruk" kesal Yerim.

"Apa urusannya sama Kakek gue? Yang ada juga lo sopan lo nyolot-nyolot ke yang punya rumah?!" Joel membentak.

"Joel udah" lerai Marka, huh kenapa semua orang tak mengizinkannya sakit sih!

"Kalau gitu aku pergi" Yerim mengambil tas-nya gadis itu lalu pergi dengan raut wajah penuh emosi.

"Yerim!"

"Yerim!"

"Yerim!" bodo amat Yerim tetap pergi tak menghiraukan panggilan Marka.

"Cewek lo apaan dah nyebelin banget" ucap Joel duduk disebelah Marka.

"Lo kayak gak tau cewek gue aja, dia mah emang gitu" terbiasa bersama Marka jadi lebih paham sifat Yerim.

"Lo kok betah sih kalau gue jadi lo udah gue putusin dia" ucap Joel, Marka hanya mengangguk saja.

---

Chania pulang ke rumah ia menaruh asal motornya didepan rumah, ia langsung masuk ke dalam rumah.

"Udah dianterin Cha makanannya?" tanya Chitta yang sedang merapihkan meja.

"Udah Mom, Abang sakit tadi dia muntah-muntah gitu" ucap Chania duduk di sofa dekat Chitta.

"Sakit apa? Kok kamu tinggal sih sana Cha temenin Abang kasian dia sendiri di rumah, kamu gak usah ngampus biar Daddy yang bilang sama dosennya" ucap Chitta, Chania mendengus sebal.

"Ada pacarnya kok" elak Chania.

"Ya apa urusannya? Kan kamu adiknya calon Dokter kok ada pasien sakit di tinggal, sana Cha temenin Abang Marka" Chitta berkacak pinggang.

"Ihh Mommy mah kan Chaca gak mau" Chania cemberut.

"Kesana atau Mommy gak mau ngomong sama kamu" ancam Chitta, Chania lalu berdiri ia memeluk Chitta tak lupa memberinya kecupan manis di pipi sang Mommy.

Suh Family [ Sequel Mommy For Handika ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang