Benar saja Haga membawa Chania ke mall, mereka berbelok untuk mencari makan keduanya masuk ke salah satu restoran.
Pelayan datang membawakan buku menu, "Silahkan mau pesan apa" ucap pelayan dengan ramah.
Chania tersenyum tipis sembari membuka-buka buku menu, "Emmm aku mau chicken katsu, sama salad sayur minumannya lemon tea aja, kalau kamu Ga?" tanya Chania menoleh pada Haga dengan senyum manis yang mengembang di pipi gembulnya.
Haga terpaku melihat senyum itu karena jarang sekali Chania tersenyum padanya apalagi senyumnya semanis ini, Haga sampai melongo melihatnya.
"Ga" panggil Chania.
"Haga" panggilnya lagi.
Chania menepuk pundak, "Haga kamu kenapa?" tanya Chania, habis Haga melamun sambil senyum kan Chania takut lihatlah.
"Hah? Samain aja deh Cha" Haga menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia jadi malu.
"Chaca emang tiap hari kayak gini ya?" tanya Haga, Chania sontak melihat pakaian yang dipakainya siapa tau Haga berkomentar tentang baju yang dipakainya hari ini.
"Ehh nggak sih cuma hari ini lagi pengen pake baju kayak gini aja" ucap Chania.
"Nggak maksud aku tuh emang tiap hari Chaca cantik begini?" blush pipi Chania memerah akibat gombalan receh dari Haga meskipun itu garing tetapi Chania salah tingkah.
"Apa sih gombal tau" Chania malu-malu.
Haga menangkup kedua pipinya,
"Nggak sayang aku tuh ngomong bener kalau Chaca itu cantik"Tidak-tidak Chania benar-benar malu, ia membuang muka, "Haga jangan gombal terus" rengeknya.
"Haga gak gombal tapi ini fakta" ucap Haga, sialan kalau tau Haga semenyenangkan ini harusnya dari dulu Chania berpacaran dengan Haga agar bisa melupakan Marka.
Berpacaran dengan Haga nampaknya hal terbaik meskipun Haga yang menjadi pelampiasannya tetapi untuk saat ini saja Chania ingin berpura-pura sebentar setidaknya sampai rasa cintanya untuk Marka menghilang.
"Chaca senyumnya manis banget sih, gemes tau liatnya" Haga mencubit pelan pipi kiri Chania.
"Jangan dicubit terus nanti tambah chubby" Chania menggeplak tangan Haga.
"Biarin dong aku suka liatnya mana kenyal lagi kayak squishy" ehh si Haga malah mencubit-cubit pipi Chania.
Chania memberontak lah ia berkali-kali menolehkan kepalanya ke kanan ke kiri agar cubitan Haga terlepas hingga netra matanya melihat Marka dan Yerim yang baru saja masuk restoran.
Chania langsung diam.
"Kak Yerim" panggil Haga melambaikan tangannya, Yerim menggandeng tangan Marka untuk mendekat.
"Ehh ada pelakor juga disini" sindir Yerim, Chania mendatarkan wajahnya.
"Yerim" tegur Marka, namun Yerim tampak acuh saja.
"Kakak gabung aja disini liat tuh kursi-kursi udah pada penuh" itu mulut sialan Haga yang ngomong, saat dilihat ya benar saja suasana restoran memang ramai pengunjung mengingat ini adalah jam makan siang jadi tak heran jika ramai.
"Iya juga kita duduk disini gakpapa kan sayang?" tanya Yerim, Marka mengangguk lalu duduk di hadapan Chania, Chania jelas makin kesal.
Marka menatap Chania keduanya saling bertatapan hingga... "Permisi makanannya udah jadi" keduanya memutus kontak mata.
Pelayan tersebut menyiapkan beberapa makanan Chania dan Haga, "Ayang aku juga mau chicken katsu" ucap Yerim, cih.
"Pesen aja" kata Marka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suh Family [ Sequel Mommy For Handika ]
RomanceSeputar kisah rusuh keluarga Suhantara dan antek-anteknya Lanjutan kisah cinta anak-anak Suhantara yang dipenuhi banyak drama-drama kekeluargaan. 03 Jan 2023