Part 21

611 51 1
                                    

Keluarga Jonathan masih di rumah Dimas baik Jonathan dan anak-anaknya belum ada yang mau beranjak dari sana menurut mereka rumah Kakek nya itu suasananya sejuk dan tenang berbeda dengan di rumah sendiri.

Enak hanya saja terlalu bosan untuk menyusuri ruangan rumah, sesekali ganti ruangan biar ada suasana baru.

Ini kalau Jonathan tau isi hati anak-anaknya bisa di pastikan Jonathan beli rumah baru secepatnya hanya saja Jonathan tak tau sehingga Jonathan tak kunjung membeli rumah baru untuk sekedar berganti suasana.

Keluarga Jonathan kini anteng di ruang televisi, semaunya gak ada yang beraktivitas seperti kuliah, sekolah dan kerja, tak ada yang melakukan itu mereka malah anteng menonton kartun Spongebob di televisi.

"Mas pengen Gimbap deh" ucap Chitta.

"Gimbap apaan itu Mom?" tanya Jonathan, mengerutkan keningnya berusaha mencari tau lewat pikirannya tentang apa itu Gimbap dari namanya sih terdengar seperti ingin ke salon habis Gimbap dan Gimbal terdengar mirip, siapa tau Gimbap itu perawatan rambut terbaru atau apalah itu Jonathan tak paham.

"Dih Daddy Gimbap doang gak tau itu loh lempernya orang Korea" sahut Sandy, Chitta menganggukkan kepalanya.

"Iya Dad Mommy mau itu" ucap Chitta.

"Lemper Indonesia emang gimana?" salah banget punya Bapak kebule-bulean, apa-apa gak tau, ini selama hidup di Indonesia apa aja sih yang dimakan Jonathan tibang lemper doang gak tau.

"Ya Tuhan itu loh Dad yang nasi terus di gulung sama rumput laut terus didalamnya diisi sayuran, daging ya pokoknya macam-macam deh Chaca pernah coba enak sih" ucap Chania si orang yang gak mau ketinggalan apa yang lagi viral.

"Ohh iya Jason tau waktu itu pernah beli di toko biru tapi itu kayak lemper biasa" si bungsu gak jadi ikut nyaut.

Handika gak ada sebab masih sembunyi di kamar karena takut kena marah Daddy nya.

"Beli dimana itu?" tanya Jonathan, mana tau Jonathan makanan Korea paling mentoknya di samyang doang, perutnya kebanyakan makan masakan western sama masakan rumahan buatan Chitta.

"Gak mau beli Dad, bikin aja kayaknya seru tuh" usul Bumil.

"Sayang Daddy gak tau makanan itu terus kita buatnya gimana? Beli aja ya" ucap Jonathan mengelus pipi istrinya namun Chitta menggelengkan kepalanya.

"Dad zaman sekarang tuh ada teknologi yang namanya hape tinggal cari di google aja tutorial membuat Gimbap nanti juga nongol" di bilang Sandy tuh penengah masalah ini buktinya.

"Loh emang bisa? Gak kepikiran Daddy" Jonathan cengengesan, efek umur ya memang begitu.

"Daddy katro banget, ketinggalan zaman" cicit Chania yang mendapat tepukan halus di pahanya itu hadiah sang Mommy.

"Ngomongnya husttt" tegur Chitta.

"Hehehe sorry Dad" Jonathan abai toh itu bukan masalah besar.

"Ayok beli bahan-bahannya" Chitta yang sudah siap berdiri menarik tangan suaminya.

"Sayang ku Daddy males banget ke keluarnya, suruh anak-anak aja" tolak Jonathan habisnya cuaca pagi sangatlah terik membuatnya tak minat untuk sekedar ke toko biru depan gang.

"Chaca ngantuk deh, bye Mom Dad" Chania ngacir ke kamarnya, Sandy hendak pergi namun di cegah Chitta.

"Anak Mommy yang ganteng tolong beliin bahan-bahan dong" Chitta menunjukkan wajah imutnya yang dibuat-buat hal itu sukses membuat Sandy luluh dan mencium pipi kiri Mommy nya.

"Laksanakan princess" Sandy siap pergi.

"Ehh tapi bahannya apa aja Mom?" tanya Sandy.

"Liat di google dong ganteng" Chitta menjawil hidung bangir Sandy.

Suh Family [ Sequel Mommy For Handika ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang