Sandy memarkirkan mobilnya di parkiran yang cukup luas, hatinya sedikit berdebar saat menampakkan kaki di tempat itu.
Dengan membawa beberapa makanan Sandy memantapkan dirinya untu melangkah masuk ke dalam tempat itu.
"Selamat sore ada yang bisa saya bantu" ucap salah satu polisi yang berjaga sebagai resepsionis, ya Sandy berada di tempat penahanan orang.
"Saya mau besuk Papa saya Pak" ucap Sandy, resepsionis mengangguk paham, Sandy sudah biasa kok berkunjung disini sudah lima tahun tempat ini ia sambangi jadi Sandy tak kaget atau terkejut sebab ia sudah paham dengan tempat ini.
"Mari ikut saya Mas" ucap resepsionis itu membawa Sandy ke ruangan sel sebelah, ya ini adalah penjara tempat Ayah nya mendekam disana.
Sampai disana Sandy melihat Ayah nya yang yang sedang bercanda dengan teman-teman satu selnya.
"Papa" panggil Sandy, Sonny menoleh.
"Anak Papa" Sonny berbinar menatap Sandy yang kini sudah tumbuh dewasa.
Mereka berpelukan hangat dengan rasa rindu yang membuncah dari diri mereka meksipun pelukan mereka terlapisi oleh besi yang menjadi penghalang namun setidaknya Sandy masih dapat merasakan pelukan dari Ayahnya.
Sejujurnya Sandy ingin hidup bersama Ayahnya tetapi apa boleh buat kesalahan Ayahnya di masa lalu tidak pantas untuk di maafkan, seiring berjalannya waktu Sandy paham keadaaan kenapa bisa ia di adopsi orang lain.
Tak ada yang tau kalau Sandy sering mengunjungi Ayah termasuk keluarga Suhantara, Sandy tak pernah menceritakan hal itu pada siapapun.
Sandy hanya takut jika Jonathan memarahinya karena diam-diam suka mengunjungi penjara demi menemui sang Ayah yang mendekam disana.
"Papa sehat? Sandy bawain makanan nih buat Papa" Sandy menunjukkan beberapa plastik yang ia bawa.
"Sehat dong Nak, makasih loh Sandy lain kali gak usah repot-repot bawain Papa makanan, Sandy disini aja Papa udah seneng liatnya" ucap Sonny mengusap-usap pipi Sandy.
Tak terasa putera semata wayangnya kini telah dewasa dan tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.
"Gak repot kok lagian Papa kan jarang makan makanan luar nanti bagi-bagi ya Pah soalnya Sandy bawa banyak" ucap Sandy yang tak melunturkan senyumnya sedikit pun
"Iya Nak Papa bagi-bagi kok, makasih ya Nak kamu masih sering jenguk Papa, Papa sejujurnya malu karena udah berbuat salah sama keluarga Pak Jonathan apalagi Papa udah bikin kamu begini, Papa menyesal Nak" ucap Sonny terdengar begitu lirih.
"Papa semua orang punya masa lalu yang kurang baik tapi Sandy terima segala kesalahan Papa, Sandy sayang sama Papa Sandy pengen tinggal sama Papa Sandy pengen kita sama-sama lagi Sandy-" Sandy merasakan sakit di hatinya, sejujurnya ia hanyalah lelaki lemah yang kerap kali menangisi takdirnya di setiap malam.
Sandy bahagia tinggal bersama Jonathan hanya saja naluri seorang anak pasti selalu ingin bersama orang tuanya apalagi orang tuanya masih hidup.
Tak ada yang ingin di pisahkan dari orang tua, Sandy bahkan sewaktu kecil sering mencuri-curi waktu untuk bisa menyambangi keberadaan Ayahnya di penjara, awalnya ia selalu di tolak oleh beberapa polisi namun karena tekatnya yang gigih dan berani jadilah Sandy berhasil berkunjung, dan hal itu menjadi rutinitas yang seringkali Sandy sempatkan, ya meski harus dengan cara sembunyi-sembunyi.
Hebatnya selama lima tahun ini Jonathan dan Chitta tak tau.
Keduanya saling berpelukan dengan Sandy yang sudah di banjiri air mata, Sandy tak bisa menahan air matanya lagi mereka berhak turun mewakili perasaan Sandy saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suh Family [ Sequel Mommy For Handika ]
RomansaSeputar kisah rusuh keluarga Suhantara dan antek-anteknya Lanjutan kisah cinta anak-anak Suhantara yang dipenuhi banyak drama-drama kekeluargaan. 03 Jan 2023