Chania memencet video call yang terhubung dengan Mommy Chitta, ya Chania ingin mengabari keluarganya bahwa ia sudah sampai di Chicago dengan selamat dan aman.
Chania sambil rebahan di kasurnya, tak menunggu waktu lama akhirnya video call pun terhubung menampilkan Mommy Chitta yang sedang dipeluk oleh Daddy nya dari belakang.
Untung Chania jauh kalau dekat udah pasti ia rusuhin biar gak nempel-nempel terus.
"Hai anak gemoy nya Mommy, gimana tadi sayang perjalanannya lancar atau ada kendala?"
"Chaca mendarat dengan selamat kok Mommy cuma tadi sedikit jetlag tapi Chaca udah gakpapa kok"
"Nanti kalau ada apa-apa bilang ke Linzy aja kalau masih pusing ke hospital aja sayang" itu Daddy Jonathan yang ngomong.
"Iya Daddy, hmmm kalian ngapain pelukan gitu? Kak Sandy, Jason sama Jeju kemana?"
"Di kamar sayang, tadi aja banyak yang main kamu sih malah ke Chicago"
"Tuh kan Mommy gak boleh nih Chaca disini? Chaca kan pengen liburan di rumah terus bosen tau" Chania mengerucutkan bibirnya, aishhh lucu sekali itu.
"Iya-iya boleh, ohh iya keadaan Grandpa gimana?"
"Grandpa udah mendingan kok, ehh tapi aku belum liat lagi deh soalnya aku baru bangun bobo"
"Kamu belum makan Cha? Makan dulu sana entar sakit loh perutnya, sana makan dulu nanti video call lagi" ucap Jonathan dengan tak punya hatinya ia memutus sambungan video call nya.
Tut
"Aihhh Daddy apaan sih malah di matiin, ini pasti mau berbuat mesum nih udah tua juga masih aja kayak pengantin baru, huh pokoknya gue gak mau punya adik lagi awas aja kalau sampe terjadi, gak mau gue ngomong sama Daddy" gerutu Chania.
Punya adik seperti Jason saja dirinya amat sangat tertekan bagaimana jika Jason lainnya muncul? Ohh tidak yang ada Chania makan hati terus.
Lagian Mommy nya sudah tak muda lagi akan banyak resiko yang di tanggung jika nekat ingin hamil lagi dan Chania tak ingin itu terjadi.
Mommy sudah tua bukan saatnya lagi menggendong anak yang ada menggendong cucu tepatnya, bisa saja kan anaknya Chania dan Marka kelak.
Ehh tidak-tidak Chania tak sudi, maksudnya cowok lain di luaran sana.
"Chaca keluar kata Pak Gibran kamu disuruh makan" Linzy mengetuk-ngetuk pintu daru luar dengan suara yang meninggi agar Chania dapat mendengar teriakannya.
"Iya-iya" Chania menaruh ponselnya ia lantas bangun dari tidurnya dan pergi menuju dapur, lapar euy kasian cacing di perutnya udah pada demo minta diisi makanan.
Di meja dapur ada Gibran dan sosok lelaki entah siapa yang sedang duduk di samping Gibran, lelaki itu tampak bercanda ria dengan Gibran.
"Hai princess, ayok sini makan" Gibran menyuruh Chania duduk, dengan pandangan masih tertuju pada lelaki itu akhirnya Chania memilih duduk.
Pria dengan hidung mancung, bibir tebal, serta kulit putih yang sangat menyempurnakan penampilannya jika di lihat kemungkinan lelaki itu blasteran habis wajahnya sangat kebule-bulean tetapi ada lokalnya juga sungguh kombinasi yang pas.
Satu kata untuk pria itu, yaitu tampan... Kata itulah yang sangat mendeskripsikan lelaki didepan Chania, jujur saja Chania terpesona melihatnya.
"Kenalin dia Sagara, cucunya temen Grandpa" ucap Gibran menunjuk lelaki itu, ahh namanya Sagara ternyata.
Sagara mengulurkan tangannya, "Sagara" ucap Sagara, Chania menjabat tangannya.
"Chania panggil aja Chaca" ucap Chania, jabatan tangannya terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suh Family [ Sequel Mommy For Handika ]
RomansaSeputar kisah rusuh keluarga Suhantara dan antek-anteknya Lanjutan kisah cinta anak-anak Suhantara yang dipenuhi banyak drama-drama kekeluargaan. 03 Jan 2023