O4 - Snapgram Attack

20 4 1
                                    

Nongkrong sudah menjadi kebiasaan mereka sepulang sekolah. Warung Buk Tami di penuhi oleh delapan teman dekat Rana. Ada Edi, Kelvin, Alan, Bayu, Putra, Indra, Grasta dan Dio.

"Sumpah Ra, khe gak nyari tau gitu siapa yang naruh permen tadi di motor khe?" Tanya Bayu dengan heran. Bisa bisanya ia yang kepo setengah mati dengan kejadian tadi.

"Iya cuk, siapa ya kira kira?" Lanjut Grasta.

"Orang terdekat gak sih?" Tebak Edi dengan asal. Logikanya di parkiran terdapat banyak motor dengan nomor plat yang berbeda-beda, 'seseorang' yang meletakkan permen tadi tidak mungkin tidak pernah papasan dengan Rana di parkiran, kan?

Rana menghela nafas pelan. Ia membuka ponselnya lalu membuka sosial media Instagram. Mengetik user name yang akhir-akhir ini membuatnya tidurnya tak nyenyak.

Dio mengintip apa yang sedang di cari oleh Rana. "Siapa tu Ra?"

Rana langsung memberikan ponselnya ke Dio. Dio menggumamkan nama akun tersebut. Dahinya mengerut. "Siapa cuk?"

Temannya yang lain langsung mendekat ke arah Dio. "Khe kenal Ra?" Tanya Bayu. Di jawab gelengan oleh Rana.

Rana kembali merampas handphone-nya. "Sering banget buat story kayak gini," Ia melihatkan hasil record Snapgram akun tersebut yang ada di galerinya.

Kelvin mengumpat pelan. "Bucin banget sama khe Ra," Ujarnya. "Iya nok," Alan tak kalah kaget. Begitu pula yang lain.

Grasta tersenyum menggoda, "Suka kan khe di gituin?" Sembari menyenggol pelan bahu Rana.

Rana mengelak, "Apasih, gak."

"Tadi aja khe senyum senyum dapet permen," Tambah Putra.

Lalu yang lain ikut menggoda Rana lebih keras dengan candaan dan leluconan yang absurd tentang akun yang sangat mendamba-dambakan Rana itu. Tak di pungkiri Rana senang ada yang sayang dan perhatian seperti itu kepada dirinya.

 Tak di pungkiri Rana senang ada yang sayang dan perhatian seperti itu kepada dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore hari ini cuaca cukup sejuk. Niken dan Nomi berada di salah satu tempat makan yang murah meriah di sekitar Renon. Aduh, nak Renon pasti gak asing nih sama tempatnya.

"Khe gak takut dia ilfeel gitu?" Tanya Nomi. Niken Sudah memberi tahu nya tentang akun yang ia buat.

Niken menjadi kepikiran, "Takut sih,"

Nomi terlihat ragu untuk mengatakan sesuatu, "Gini ya Ken, Bukan giman gimana ni. Di dunia ini ada tipe cowok yang lebih suka di kejar dan ada tipe cowok yang lebih suka ngejar." Jelas Nomi dengan perlahan.

"Aku sebenernya agak kaget sih sama keberanian khe yang di luar nalar kayak gitu. Tampang khe jauh banget dari kelakuan khe yang sekarang." Ujar Nomi. Niken mengernyitkan alisnya tak terima.

Nomi menghela nafas pelan, "Maksudnya gini cuk, khe keliatannya polos Ken, kayak kalem gitu. Khe ngelakuin hal kayak gini juga pasti bukan asal-asalan kan? Pasti tekad khe udah kuat dari awal." Yakin Nomi. Setelahnya, ia lanjut memasukkan sesuap mie ke mulutnya.

Niken tertawa pelan, "Hehe,"
"Jadi, waktu itu aku bikin akun asal itu tanggal 10 September deh kayaknya, kalau gak salah. Nah malemnya aku langsung follow dia, terus langsung post video gitu di Snapgram tentang dia. Kan aku kayak berpikir, ah mana mungkin dia liat, mentok palingan ngeliat akun apa sih ini." Niken menjelaskan bagian yang ia belum ceritakan kepada Nomi.

Niken tiba-tiba histeris dengan antusiasnya. "Terus, terus, tau gak sih Nom?"

"Apaan?" Tanya Nomi dengan antusias penasarannya.

"Dia ngeliat cuk," Ujar Niken. Ia sedikit teriak dengan nada hebohnya.

Semua pengunjung seketika menoleh ke arah Niken dan Nomi. Nomi mendelik malu dan berdecak, "Jangan keras keras anjir."

Niken menyengir dan menutupi wajahnya malu.

"Terus gimana? Lanjut dong," Ujar Nomi.

"Dia liatnya besok sorenya. Kan aku iseng cek ya, bistu ternyata di liat. Wah cuk aku langsung teriak teriak di kamar we." Heboh Niken.

"Di denger lagi we aku ketawa sama ibukku, terus ibukku dengan entengnya nanya,"
"Habis di tembak siapa kamu," Untung ibunya Niken bukan tipe ibu yang melarang anaknya deket dengan cowok di masa masa remaja ini. Apalagi masa SMK, yang merupakan masa dunia percintaan paling indah selama sekolah.

Nomi tertawa terbahak-bahak hingga memukul-mukul meja di depannya. Niken menepuk bahu Nomi dengan keras, "Cuk!" Mereka Kembali menjadi pusat perhatian di tempat makan itu.

 Niken menepuk bahu Nomi dengan keras, "Cuk!" Mereka Kembali menjadi pusat perhatian di tempat makan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kak kok pendek banget sih tiap partnya?"
- idk too, maaf ya jikalau kurang memuaskan hehe

jangan lupa vote and comment yaaaa ❣️
jangan lupa rekomendasiin cerita ini ke temen-temen kalian juga yaa, hihi

thanks

for us [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang