O5 - Overthingking and Happiness

20 5 3
                                    

"Dia risih gak sih?"

"Permennya di buang atau di makan ya?"

"Cowok cowok bakal gimana ya kalau tau itu aku?" Beginilah kalau bertingkah tak memikirkan sebab-akibat. Mampus kan pusing sendiri.

Cowok cowok yang ia maksud adalah teman sekelas laki-lakinya. Agak sedikit takut. Takut di pandang aneh ...

Niken sedari tadi mondar mandir memikirkan drama gak jelas yang ia buat ini. Bagaimana kalau ketauan? Bagaimana kalau dia memang tidak suka di perjuangkan? Bagaimana nanti akhirnya?

"Pasti dia ilfeel sama aku," Niken menjadi murung seketika.

ting!

Notif pada ponsel Niken berbunyi. Sontak ia menoleh lalu meraihnya.

Mata Niken membelak kaget. Dengan gugup ia membuka notif tersebut sembari menggigit jari telunjuknya. Rona merah menjalar pada pipinya yang hangat.

"AAAAAAAAAAAAAAA," Ia melompat kegirangan.

Jatuh cinta sangat membahagiakan, bukan?

Nyatanya menyukai seseorang secara diam diam itu tidak enak. Mungkin ada yang enak. But say no for this to Niken. Ia suka membuat pujaan hatinya penasaran seperti ini.

Ia mudah membuat orang yang tadinya tidak tertarik kepadanya jatuh ke dalam dekapannya. Zodiak apakah itu?

Pagi hari ini Niken sangat bersemangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari ini Niken sangat bersemangat. Seakan akan dunia ini menyambutnya dengan sangat baik. Burung-burung berkicauan di kala sang surya yang kini perlahan-lahan akan segera terbit.

Niken sebenarnya tak mau terlalu kepedean soal kemarin malem. Namun mau gimana lagi, namanya cinta ya begitu deh.

Entah angin atau petir apa yang tiba-tiba membuat kejadian semalam sangat indah. Kemarin, Niken kembali iseng membuat Snapgram bucinnya yang berisi foto Rana.

Kejutannya adalah ... Rana menyukai cerita anda. Omg!

"Aduh kalau kayak gini mah gue gak mau berhenti jadinya," Gelisah galau merana. Roti dan susu di hadapannya perlahan mulai mendingin.

Ia menyiapkan sarapannya sendiri. Ibu dan ayahnya berangkat kerja sangat pagi. Mereka menyayangi Niken dengan baik. Ia tak pernah merasa kekurangan kasih sayang atau atapun itu. Namun memang dalam cerita itu perannya tak perlu terlalu di lihatkan.

"Gak boleh over gini, oke, enough Niken. Mungkin aja salah pencet," Ia berusaha menenangkan dirinya dengan menyeruput susu yang kini sudah berkurang setengah.

"Tapi masak salah pencet gak nyadar sih, kan love-nya berubah jadi merah." Dan ia kembali senyum senyum seperti orang gak waras.

Niken segera menyelesaikan sarapannya lalu bergegas berangkat ke sekolah.

"ANJIRRR SERIUSS????" Nomi sangat tak menyangka dengan sesuatu yang di katakan Niken siang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ANJIRRR SERIUSS????" Nomi sangat tak menyangka dengan sesuatu yang di katakan Niken siang ini.

Niken langsung memberikan buktinya kepada Nomi. Bibirnya tak berhenti mengekspresikan bahwa dirinya sangat syok. Kalian pasti tau lah Niken cerita tentang apa.

Nomi senyum senyum kecil, "Fiks sih Ken, dia kayaknya suka deh sama khe."

Niken menghela nafas pelan, "Nom, dia belum tau aku."

"Dia taunya 'sosok aku' di akun itu yang bener bener bucin sama dia. Dia belum kenal sama aku Nom." Ia tak tahu harus bagaimana.

"Yaudah, kenalan aja gih." Saran Nomi dengan entengnya.

Niken berdecak kesal dan mengumpat guguk. "Aku stop aja kali ya?"

"Jangan dong." Aleisha tiba-tiba nyeletuk.

"Khe itu termasuk pemberani loh Ken untuk ngelakuin hal kayak gini. I think dia bakal cuek, kayak tipe yg kalo ada yg suka yaudah gitu, nah apalagi khe sampe nerror dia di ig." Ujar Aleisha menimbrung obrolan mereka.

"But, maybe it's wrong. Mungkin aja dia suka di perjuangin, di perhatiin kayak gitu." Lanjutnya.

"Sha, aku boleh berharap gak sih? Kayak terlalu kepedean banget gak sih, baru di respon gini aja udah seneng banget. Dia kan belum tau wajah aku gimana." Keluh Niken. Nomi hanya mendengar saja, menunggu respon Aleisha. Tumbenan Aleisha jadi bijak gini.

"Niken, kita kedepannya emang harus berpikir positif terus but jangan kepedean, ngga ada salahnya mencoba kan, kita ngga tau hasilnya nanti." Aleisha menjelaskan dengan pelan-pelan namun pasti.

Niken tersenyum haru. Memiliki sahabat yang dapat menerima kita itu hal yang sangat beruntung. Mengerti keadaan kita. Menerima kita yang apa adanya. Mengerti sifat buruk kita.

Faktanya, Niken menyayangi mereka. Mungkin terkesan alay dan lebay. Namun memiliki sahabat seperti ini berbeda dari yang ia rasakan saat berada di bangku Sekolah Menengah Pertama.

haiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

haiii

ayo vote nya mana nih? kok pada silent :(

siapa ya 'sosok aku' yang di maksud Niken? WKWKWKWK
si hijau dari jepang memang sangat meresahkan yaa bun

aku harap aku bisa bikin konflik we :(
dan sangat sangat berharap bisa bikin plotwist wkwk

tapi idk why i can't (?)

whatever, i hope y'all always happy n enjoy for read this story 🤍

for us [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang