Ta menatap Phayu yang balik menatapnya tanpa mengatakan apapun, setelah menerima paket tadi, Ta memutuskan untuk kembali ke tempat Phayu dan mengatakan pada pria itu mengenai paket yang dia terima.
"Gua benar-benar tidak melakukan kesalahan apapun pada si Turta ini." Ucap Ta tajam.
"Gua percaya." Balas Phayu cepat.
"Lalu?" Tanya Ta berharap Phayu dapat membantunya.
"Pakai jaket lo, kita ke studio sekarang!" Balas Phayu pasrah.
🫣🫣🫣
Ta menatap lukisan naked dirinya dengan dada yang berdebar kencang. Apa yang sebenarnya terjadi sekarang, dia bahkan tidak tau apa maksud dari semua perbuatan Turta, orang yang baru beberapa minggu ia ketahui namanya.
"Pria ini berbahaya, meskipun kalian sama sepertinya, kekuatan kalian tidak sebesar yang dia miliki. Dia memperkenalkanmu sebagai kekasihnya, yang artinya kemungkinan namamu sudah tersebar di luar sana." Ucap guru Phayu menatap Ta dengan pandangan yang tidak menentu.
"Tapi aku tidak mendengar apapun tentang hal itu." Balas Phayu.
"Belum, kau akan segera mendengarnya." Ucap guru Phayu yang selanjutnya berlalu meninggalkan Ta dan Phayu.
"..."
"..."
"Tapi, jika kau ingin berurusan dengannya, sebaiknya berurusan juga dengan kelemahannya dan cari siapa dirinya yang sebenarnya." Sahut guru Phayu diambang pintu private roomnya.
"Darimana.."
"Lukisan itu tidak hanya berisi tubuh Ta, perhatikan baik-baik lukisan itu, barang kali kau menemukan sesuatu disana." Sela sang guru sebelum menghilang dibalik pintu.
Ta yang mendengarkan hal itu langsung melihat lukisan dirinya dengan lebih teliti lagi.
"Tidak ada yang aneh dari lukisan itu selain lo yang tertidur di kasur lo..."
"Gua tidak pernah sekalipun mengambil selfie di kamar ini." Sela Ta dingin.
"Kamar?" Tanya Phayu.
"Ini rumah kak Biu bukan rumah gua." Sahut Ta pelan sebelum akhirnya meninggalkan Phayu.
🫣🫣🫣
Ta memasuki rumah yang beberapa hari belakangan ini dia hindari. Langkahnya berhenti saat sang abang menatap dirinya.
"What's up bro." Sapa Bible yang langsung merengkuh Ta didalam dekapannya.
Bible, Biu, Jeff dan Barcode ternyata tengah bersantai dan bersenda gurau sebelum akhirnya terdiam saat bible menyapa Ta.
"Ta, kenapa tidak datang dari kemaren.."
"Aku harus ke atas terlebih dahulu, maaf kak, kita bisa bicara nanti." Sela Ta cepat sebelum berlalu meninggalkan semua orang menuju kamarnya.
Ta yang sempat melirik Jeff yang ternyata menatapnya hanya bisa memutus tatapan itu dengan cepat karena sosok Barcode yang berada di sebelah Jeff. Jujur saja sekarang Ta ingin sekali marah karena api kecemburuan, tapi urusannya sekarang lebih penting dari itu.
🫣🫣🫣
Ta memasuki kamarnya dengan cepat dan meneliti setiap sudut yang memungkinkan adanya kamera tersembunyi. Bahkan Ta harus mengamati atap-atap kamarnya untuk memastikan adanya kamera atau tidak.
Satu jam Ta habiskan untuk menggeledah semua kamarnya yang hasilnya nihil. Dia tidak menemukan adanya kamera atau apapun. Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah orang itu mengambil foto dirinya secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Of You
RomanceBagi Ta ia adalah sosok pria yang cukup tampan dan juga favorit banyak gadis di kampusnya, tapi tidak bagi abang dan juga abang iparnya, yaitu Bible dan Biu yang masih menganggapnya sebagai anak kecil yang mudah sekali ngambek tanpa alasan. Nakunta...