Nakunta menatap mansion didepannya dengan pandangan nanar. Mansion yang berada di tengah hutan dan didominasi oleh warna hitam serta kaca transparant itu adalah mansion yang di iming-iming sebagai milik seorang 'Turta'.
Tidak ada CCTV, atau bahkan pengawalan yang cukup ketat disekeliling mansion ini, itu karena 'Turta' tidak menyukai hal itu, lagianpula hutan ini sudah atas namanya, jadi tidak perlu khawatir jika pencuri kecil akan masuk kedalamnya.
Nakunta kini hanya sendirian, dia mencuri alamat lukisan yang berada di studio langganan Phayu, alamat lukisan nakednya akan dikirim.
Nakunta memasuki kawasan mansion dengan diam, berdiri sejanak didepan pintu dan menatap kearah smart door lock yang sangat jelas tidak ia ketahui apa.
"Jangan berfikiran keras, dia terobsesi denganmu, aku yakin apapun tentangnya pasti berkaitan denganmu." Ucap suara Rain dari airpods yang memang sejak tadi tersambung.
Nakunta mempercayai Rain, dan untuk langkahnya hari ini Nakunta setidaknya harus memberitahukan seseorang, takut-takut jika akibat tindakan gegabahnya ini dia tidak akan kembali, setidaknya ada yang mengetahui keberadaannya.
"Tanggal lahirku." Ucap Nakunta pelan sebelum mengetik beberapa angka yang sangat akrab baginya.
Bunyi suara pintu terbuka langsung saja terdengar saat Nakunta selesai menekan beberapa angka. Pria mud aitu sedikit terdiam namun tidak berlangsung lama sebelum kakinya dengan penuh kehati-hatian melangkah masuk kedalam mansion.
Minimalis, bahkan di dalamnya juga cukup minimalis, tidak banyak barang-barang yang tidak berguna dan terkesan cukup nyaman.
Nakunta mengedarkan pandangannya kesekeliling mansion sebelum akhirnya melangkah lebih jauh lagi untuk mengintari setiap sudut dalam mansion. Langkahnya berhenti, tepat saat matanya menangkap tiga buku yang menumpuk di atas meja ruang tv, seketika membeku saat melihat dinding-dinding kaca yang penuh akan canvas lukisan yang berisikan lukisan dirinya, foto-fotonya yang mulai masuk kedalam indra pengelihatannya yang memenuhi dinding lainnya.
"Nakunta." Panggil Rain dengan nada khawatir.
"...Mansion ini penuh akan diriku."
Ta kembali melangkahkan kakinya, kini mulai memasuki sebuah ruangan yang jelas sekali sebagai kamar tidur pribadi. Kakinya bahkan belum melangkah terlalu jauh, namun rasanya dia tidak punya kekuatan lagi saat melihat sebuah lukisan yang sangat besar memenuhi dinding dengan dirinya yang naked sepenuhnya dan berada tepat didepan tempat tidur pribadi.
Nakunta tidak dapat mengendalikan degupan jantungnya yang sudah tidak karuan, nafasnya seketika ikut tersengal.
"Pria ini menakutkan..." imbuh Ta yang jelas dapat didengar oleh Rain.
"Obesesinya terlalu besar rain.."
"..."
Ta mengalihakan pandangannya dari lukisannya, pria itu tidak sanggup harus melihat tubuhnya sendiri yang terlihat begitu jelas, itu menjijikkan, tapi naasnya keterkejutannya tidak hanya sampai disitu, sebuah lukisan yang tidak terlalu besar terpampang di salah satu sudut dinding, menampilkan sebuah gambaran punggung seorang pria yang di sudut atas punggungnya terukir nama dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Of You
RomanceBagi Ta ia adalah sosok pria yang cukup tampan dan juga favorit banyak gadis di kampusnya, tapi tidak bagi abang dan juga abang iparnya, yaitu Bible dan Biu yang masih menganggapnya sebagai anak kecil yang mudah sekali ngambek tanpa alasan. Nakunta...