hiraukan saja

247 19 2
                                    

Luffy kaget melihat raut sedih Law. Padahal itu hanya pura-pura wkwk.

"Ah, se-senpai ka-kalau begitu aku setuju, shishishi." ucapnya seperti terpaksa karena Luffy tidak enak hati kepada senpainya itu.

Law langsung sumringah, "baiklah aku nanti akan menunggu di depan kelasmu." ucap Law.

.

.

Setelah itu saat kelas Luffy selesai Luffy seperti biasa ke kantin tetapi kali ini ia bersama senpainya Trafalgar D Law.
Dan dia juga di gosipkan lagi tetapi digosipkan dengan Law. Nami dan Usop juga kesal karena Luffy jadi jarang ada waktu dengan mereka. Mereka hanya bertemu di kelas saja.

.

.

Sejak kejadian itu, Law dan Kid jadi berebut untuk bersama Luffy.

***

Lalu di saat Law dan Kid berebut. Hari berikutnya Luffy berangkat kuliah lagi tiba-tiba entah apa hanya kebetulan atau memang di sengaja, Luffy bertemu dengan Killer.

Killer menyapa Luffy dari belakang, ia menoel Luffy, "kouhai."
Luffy terkejut lagi. Tetapi ia tersenyum kepada Killer.
"Senpai, yang saat di ospek membantuku." ucap Luffy kali ini dengan baik.

"Kau masih mengingatku?" tanya Killer.

"Iya, shishishi, senpai saat itu sangat baik kepadaku." jawabnya dengan senyum khasnya.
'Imutnya...' ucap Killer dalam hati.

.

.

Lalu mereka berjalan beriringan masuk ke kampus. Dan pastinya mahasiswa mahasiswi pada menggosipi Luffy lagi

"Kali ini berbeda" ucap anak lain.
"Senangnyaaa" seperti menyindir.
"Wahh iri sekali" sindiran lain. Dan sindiran lainnya.

Mereka lebih ke menyindir Luffy, padahal Killer masih bersama dengan Luffy.
Luffy hanya menghela nafas.
Killer tau kalau Luffy menghela nafas seperti merasa terganggu dengan omongan-omongan orang-orang di kampus.

"Kamu jangan pikirkan omongan mereka." ucap tiba-tiba Killer.
Luffy langsung menoleh ke senpainya itu dan Killer membalas senyuman.
Killer berkata lagi, "hiraukan saja mereka."

Mendengar kata-kata dari Killer, Luffy langsung tersenyum sumringah dengan ciri khasnya sambil mengangguk-ngangguk seperti mengiyakan ucapan Killer.
Melihat Luffy tersenyum manis nan imut membuat killer sedikit terpesona dengan Luffy.
Batinnya lagi 'manis sekali dia'

Dan Killer mengantar Luffy ke kelasnya.
Saat sampai di kelas.

"Senpai terimakasih sudah mengantarku." ucapnya sambil menggaruk pelipis yang tidak gatal.
Lalu ia berucap lagi, "sebenarnya tidak perlu sampai ke kelasku shishi."

Killer melihat Luffy lalu mengelus surai kepala Luffy dengan lembut dan berucap, "tidak apa-apa, aku yang ingin mengantarmu. Aku takut kamu menangis nanti."

Luffy langsung manyun, "tidak mungkin aku menangis!" serunya sedikit ngambek.

Kid hanya tertawa, "Hahaha iya deh iya...yaudah aku ke kelasku dulu." pamit Kid dan Luffy hanya mengangguk.

.

.

sejak itu Luffy jadi sering bergantian bersama ketiga senpainya itu. Sebenarnya dirinya selalu menolak tetapi karena Kid, Law dan Killer sudah beberapa kali bertemu dan bersama Luffy jadi mereka tau Luffy sangat menyukai makanan dan mereka selalu mentraktir Luffy makan agar mau bersama masing-masing dari mereka dan Luffy tidak pernah menolak jika menyangkut makanan dan itu menjadikan mereka kesempatan agar bisa dekat dengan Luffy.

***

Dan seperti saat ini Luffy sedang makan bersama Kid dengan sangat senang dan gembira karena Kid membelikan paket ayam goreng  untuk lima orang tetapi diberikan kepadanya sendiri. Kid yang duduk di depannya pastinya bahagia karena melihat Luffy bahagia jika bersama dengannya. Dia bahkan senyum-senyum sendiri sambil menatap Luffy yang sedang makan dengan gembiranya.

"Senpai gak makan?" tanya Luffy yang akhirnya menatap kepada senpainya itu karena sedari tadi Luffy menikmati ayamnya sampai lupa dengan Kid yang ada di depannya.

Kid tersenyum, "melihat mu makan sudah membuatku kenyang."
Kid sedikit ngegombal. Tetapi Luffy malah menanggapinya dengan serius.

"Itu tidak mungkin senpai! Cepat makan makananmu yang kau pesan." perintah Luffy dengan serius.

"Hahaha, iya iya... My Bunnyyy." ucapnya sambil meraih tangan Luffy dan mengecup punggung tangannya.
Luffy langsung memerah malu karena tindakan Kid.

Melihat Luffy memerah itu semakin membuat Kid bahagia.
'Iya teruslah memerah seperti itu saat bersamaku' batin Kid.

.

.

Jauh di belakang mereka ternyata ada Law yang menyamar memakai kumis palsu dan kacamata hitam sedang memperhatikan mereka berdua.
"Sialan! Gue selalu kalah dari dia!" gumam Law.

Law menatap Kid dengan kesal dan yang di tatap sebenarnya tau ada seseorang yang melihat mereka dengan sorot tajam tanpa memalingkan mukanya kemanapun.
Kid hanya membalas senyum smirk dan Law yang jauh darinya merasa kesal dan bimbang takut jika Luffy menyukai Kid dibanding dirinya.

Lalu dua pelayan datang kepada Law dan mengusir tidak menyeret Law keluar karena mereka mencurigai Law sebagai penjahat. -_-

P I L I H A N K U  !   [All&Luffy] [Harem] (Hiatus 🙏) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang