pengakuan lain

245 21 3
                                    

Saat Ace menarik Luffy pergi agar menghindari senpai-senpainya. Sabo ternyata tidak langsung menyusul Ace dan Luffy. Ia diam seperti ingin berbicara dengan Kid, Law, dan Killer.

"Yahhh... Senangnya aku jika Luffy banyak yang menyukai." ujar Sabo senang. Lalu dia diam beberapa detik.
Tiba-tiba Sabo merubah raut wajahnya menjadi dingin kemudian berucap lagi, "tapi kesal juga, haha." di akhiri tertawa palsunya.

Kid, Law dan Killer terkejut, bahkan Zoro pun juga ikut terkejut pasalnya yang dia tau bahwa kakak Luffy yang terobsesi oleh Luffy hanya Ace tapi tak disangka ternyata Sabo pun juga.

Lalu Sabo maju mendekati Kid dan yang lain.
Sabo berucap lagi, "aku tau Luffy memang sangat manis dan imut. Tapi apakah kalian tau saat Luffy masih kecil dia bahkan lebih imut lagi dan lebih terlihat polos. Pipinya yang gembul saat itu aku selalu menggigitnya karena aku terlalu gemas, tapi setiap aku melakukan itu Ace pasti kesal padaku." jelas Sabo yang sedang menceritakan kenangan bersama Luffy.

"Aku kira...Ace yang jadi satu-satunya lawanku. Ternyata tidak! Sainganku sekarang banyak juga. Aku harus lebih gencar mendekati Luffy, kan?" ucap Sabo panjang diakhiri tanya. Tetapi Kid, Law, Killer dan Zoro tidak menjawab, mereka hanya menyimak dan diam.

Lalu raut wajah Sabo berubah serius sambil melirik Kid, Law dan Killer.
Lalu ia maju berlahan sambil berucap, "aku peringatkan kepada kalian jangan mendekati Luffy! Walaupun kalian tetap ingin mendekatinya, kalian tidak akan bisa karena aku tidak akan mengizinkan kalian! Secara aku adalah kakaknya."
Peringatan Sabo sambil tersenyum smirk. Lalu pergi meninggalkan mereka berempat untuk menyusul Ace dan Luffy.

"Sialan! Siapa dia berani-beraninya mengancamku!" seru Kid sambil menatap punggung Sabo yang lama-lama menjauh.

Law dan Killer juga menatap Sabo dengan kesal juga.

Lalu Kid berucap lagi, "aku tidak takut dengan ancaman-nya! Aku tidak peduli! Aku akan tetap mendekati bunny walaupun si kuning itu menyuruhku untuk menjauh!" gumam Kid kesal untuk Sabo.

"Gue juga gak akan menjauhi Luffy-ya!" seru Law kali ini.

Mendengar seruan Law, Kid langsung menoleh menatap Law dengan ekspresi marah.

"SIALAN LU LAW! KENAPA LU IKUTAN MENYUKAI BUNNY SIH!" seru Kid keras.

"Apa maksud lu! Gue yang lebih dulu menyukai Luffy-ya!" jawab Law dengan emosi.

"HAA? bukannya lu membencinya?" tanya Kid kali ini.

"Siapa yang bilang gue benci Luffy-ya? Karangan lu aja." jawab Law sinis.

"Terserah dah! Lagian bunny bakal milih gue secara gue yang lebih sering sama dia." ucap Kid pede.

"Cih! Kagak usah kepedean deh lu! Luffy-ya bakal milih gue secara gue ganteng n kece." ucap Law lebih kepedean lagi.

"Cuih!" jawab Kid kasar.

Killer dan Zoro yang hanya menyimak pertengkaran mereka berdua merasa jengah juga.

Lalu Kid berucap lagi, "yaudah ayo bertarung."

"Bertarung? Maksud lu adu jotos?" tanya Law.

"Iya, kalo salah satu dari kita kalah harus menjauh dari Luffy." ujar Kid.
'Lagian gue bakal yang menang, secara badan lebih gedean gue' batin Kid pede.

"Cih! Emangnya gue takut! Walaupun badan gue lebih kecil dari lu tapi kalo adu jotos gue ahlinya." jelas Law sombong.

Law bisa percaya diri seperti itu karena Law dan Kid saat di semester pertama pernah bertarung dan Law yang menang.

"Ka-kau! Jangan samain sekarang sama yang dulu ya jamur!" seru Kid.

"Cih! Landak!" ejek Law. Mendengar itu membuat Kid kesal.
Dan mereka berdua pergi ke arah yang berlawanan.

Killer dan Zoro hanya menghela nafas lelah.

Lalu Zoro bertanya kepada Killer tentang obsesinya kepada Luffy karena sedari awal Killer hanya nimbrung sekali-kali saja.

"Kau gak ikutan bertaruh mendapatkan Luffy?" tanya Zoro kepada Killer.

"Ikut kok, tetapi dengan diam-diam." jawab Killer dengan smirk. Lalu dia pergi meninggalkan Zoro.

Dan Zoro merasa frustasi.
"Sial! Kenapa semua yang suka sama Luffy pada licik sih!" kesal Zoro.
'Terus gimana nasib gue secara gue udah di anggep sahabat sama Luffy. Gue gak bisa lebih dari itu, kalo lebih dari itu Luffy bakal ngejauh. Gue gak mau. Dan sekarang kakak-kakaknya juga ikutan, sial!' batin Zoro bimbang.

Tiba-tiba seseorang datang menyadarkan lamunan Zoro.
"Marimo! Lu darimana aja, gue pikir lu nyasar."

"Ah, alis keriting. Ngapain lu kesini," jawab Zoro.

"Ya gue nyari lu lah bego! Gue kira lu nyasar lagi. lagian ngapain sih lu di sini sendiri sambil ngalamun, ayoo ke kelas. " ujar Sanji teman Zoro dan Luffy juga.

"Iyaaa..." jawab Zoro.
Lalu Zoro pergi ke kelasnya bersama Sanji karena mereka satu fakultas yang sama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

P I L I H A N K U  !   [All&Luffy] [Harem] (Hiatus 🙏) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang