~follow dulu sebelum membaca
🚫warning!
Mengandung banyak kata-kata kasar, yang tidak baik untuk ditiru, mengandung banyak sekali adegan bucin, konflik ringan
#dilarang plagiat
Bagaimana jadinya jika seorang berandalan, sekaligus ketua geng motor ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°♡Happy reading♡° _____________________________
21. Pendaftaran anggota baru
"Ingat lah mimpi buruk itu akan menjadi sebuah pelajaran bagimu agar tidak salah memilih jalan."
-kenzo elgara dirgantara
_______________
Di SMA antariksa, para anggota black lion seperti biasanya kini sedang menyebarkan sebuah brosur pendaftaran untuk bergabung di geng black lion.
Ya mungkin sekolah lainnya tidak bisa, namun SMA antariksa berbeda, Para guru mengijinkan muridnya untuk menempel brosur asalkan itu tidak merugikan orang lain.
"Nih sisa nya tiga puluh empat, kalian sebar nih brosur di tempat yang rame jangan yang sepi." Saran Dikta dan mereka pun mengangguk
"Bang gue punya ide." Ucap Xavier adek kelas sekaligus anggota termuda black lion umurnya masih lima belas tahun namun dia sudah masuk SMA akibat kepintaran nya
"Apa?"
"Lho ingin jadi pusat perhatian?" Mereka mengangguk
"Letakkan aja tuh brosur di kening kalian masing masing dijamin pada lihatin kalian deh." Ucap Xavier terkekeh kecil
"Hahahaha lucu."
"Yang ada di sangka gue dah gila." Ucap Alaska
"Kan memang." Ucap Xavier lirih tapi masih bisa di dengar Alaska
"CK .. kurang ajar."
Dikarenakan asik berbincang tanpa mereka sadari kini ada seseorang yang berjalan memandangi sebuah brosur yang di tempel di mading sekolah tersebut, "CK .. manusia konyol, dasar geng sampah!"
"Jabatan elit sifat sulit." Ejek Xavier yang ditatap tajam oleh pria yang berada di sampingnya itu
"Mending lho ngak usah buat masalah." Tutur Dikta dengan bijak
"Tumben lho ngak konyol dan bulol kaya dulu dik, udah berobat lho." Kompor regan, ya pria itu adalah regantara Anggara waketos di SMA antariksa
"Udah putus lho?" Lanjutnya membuat Dikta di Landa emosi untuk memukul pria di hadapannya