~follow dulu sebelum membaca
🚫warning!
Mengandung banyak kata-kata kasar, yang tidak baik untuk ditiru, mengandung banyak sekali adegan bucin, konflik ringan
#dilarang plagiat
Bagaimana jadinya jika seorang berandalan, sekaligus ketua geng motor ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♡°happy reading°♡ _______________________________
24. Masalah sepele
"Percayalah Ra, hal kecil itulah yang membuat ku menyukaimu"
-kenzo elgara dirgantara
____________________________
"Kayu udah, tenda udah, makanan udah-"
"Lagi ngapain lho?" Tanya alaska menaikan alisnya sebelah
"Ngitung bang, nanti kalo peralatan nya ada yang ketinggalan terus ada binatang buas bahaya lah bang." Ucap Jamal
"Eh mal, kita itu kemah di lapangan pribadi black lion, bukan di hutan, mana ada binatang buas, Ngadi Ngadi lho." Celetuk Alaska
"Tapi jaga jaga juga perlu bang, markas ini aja letaknya deket hutan, lokasi aja jauh dari pemukiman penduduk, jadi kita juga perlu hati hati." Jelas Xavier
"Kenapa ngak di hutan aja bang, kan Deket tuh sama hutan." Celetuk Jamal
"Ribet, lagian kita milih lokasi ini juga ada tujuannya, salah satunya adalah agar tidak banyak masyarakat yang tau lokasi ini, lagian kalau dekat dengan pemukiman warga juga bahaya, di sini banyak Senjata tajam yang membahayakan." Ucap Alaska
"Tumben pinter lho las." Celetuk Damian yang kini masih mengangkat beberapa Kayu dan meletakkan nya di dekat tenda
"Eh sorry, gue terlambat." Ucap Aleena tersenyum manis dan disampingnya ada Kenzie yang kini masih terdiam
"Gapapa Len, Sans aja sama kita."
"Thanks dik." Ucap Aleena yang diangguki oleh Dikta
"Dia siapa yang?" Senggol Renata sambil menatap permusuhan kepada Dikta
"Temen."
"Oh, temen apa temen." Sinis Renata sambil melirik Aleena dari atas sampai ke bawah
"Astaga yang, kita udah pacaran cukup lama, kamu masih curiga sama aku yang, sakit hati dedek." Ucap Dikta lebay sambil memukuli dadanya
"Alay." Gumam Renata memutar bola matanya malas
"Ren, pacar lho udah cocok tuh jadi pemain di Indosari." Celetuk reynand terkekeh kecil
"Indosiar." Ralat Renata
"Nah itu maksud gue, jadi pemain azab juga cocok." Ucap nya pelan yang dipelototi oleh Dikta