Halooo!
Emak comeback!
Langsung aja happy reading!
*****
Brak!
Suara pintu yang dibuka secara tidak baik-baik saja dari luar. Hal tersebut sukses membuat beberapa orang yang berada di dalam ruangan terperanjat kaget.
"Anjirr monyong!" Ujar Dion latah.
"Mana Lorenzo?!" Teriak seorang gadis dengan amarah yang menggebu-gebu. Gadis itu adalah Sella.
Perlu diketahui Sella adalah sepupu dari Lorenzo. Mereka dulu satu sekolah, sebelum Sella pindah tentunya.
"Anjir lo! Dateng-dateng buat orang jantungan aja. Untung abang Dion yang ganteng ini kagak ada riwayat sakit jantung." Cerocos Dion.
Sella hanya menatap jengah ke arah Dion, "bodoamat."
"Dasar nenek lampir!" Cibir Dion yang masih terdengar oleh Sella.
"Apa lo bilang? Coba ulangin!" Sentak Sella.
Dion berdecak kemudian tersenyum miring. "Ck ck ck. Udah pendek, budek lagi. Kasian mana masih muda."
"DION!"
Setelah itu terjadilah kejar-kejaran antara Sella dan Dion. Tak berselang lama yang di cari akhirnya tiba.
"Stop!" Kata Lorenzo yang sudah muak dengan tingkah kedua anak tersebut.
"Kalian ngapain?!" Tanya Lorenzo dengan nada tinggi.
Kedua manusia tersebut menoleh ke arah suara, mereka mengerjapkan matanya berulang kali.
"Dia nih mulai duluan." Tunjuk Sella pada Dion.
"Lah anjirr! Lo yang mulai duluan. Kenapa jadi gue yang salah." Bela Dion.
Lorenzo memijat pangkal hidungnya. "Lo duduk di sana!" Titah Lorenzo pada Dion.
"Dan lo ikut gue!" Titah Lorenzo pada Sella, kemudian berjalan duluan menuju sebuah taman yang tidak terlalu luas di belakang markas geng Pegasus.
Ya, Sella sedang berada di markas geng Pegasus yang berada di bawah kendali Lorenzo selaku sepupunya.
Lorenzo akhirnya memutuskan untuk duduk di sebuah kursi taman. Di ikutin Sella yang duduk di sebelahnya.
"Ngapain kesini?" Tanya Lorenzo langsung ke intinya.
"Ck! Lo gimana sih?! Lo pasti udah tau kan kalo si Zeya itu jadian sama calon tunangan gue!" Balas Sella dengan nada meninggi.
Amarahnya kembali memuncak ketika menyebut nama Zeya.
Lorenzo mengerutkan keningnya, mencoba mencerna ucapan Sella barusan. Ia menoleh ke arah Sella dengan tatapan yang bertanya-tanya.
Bukannya pacar Zeya adalah Arsha? Apa jangan-jangan yang dimaksud tunangan Sella adalah Arsha? Tidak ingin memikirkan lagi, lebih baik ia segera bertanya langsung.
"Who?" Tanya Lorenzo.
"Arsha. Arshavin Bryan Melvianskara."
Lorenzo terkejut, dugaannya benar.
"Jadi tunangan lo Arsha? Anggota inti geng Dark Shadow?" Tanya Lorenzo sekali lagi untuk memastikan.
Sela menghela nafas, kemudian mulai menjelaskan. "Iya, kemaren gue sama papa makan malem sama papanya Arsha. Arsha juga dateng waktu itu. Dan ternyata pertemuan itu bahas perjodohan gue sama Arsha. Tapi Arsha nolak mentah-mentah perjodohan itu. Terus sekarang gue pindah sekolah karena biar bisa deket sama Arsha, siapa tau Arsha bisa luluh."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZEYA [TAMAT]
Teen Fiction⚠️bacaan ini mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam memilih bacaan⚠️ (SLOW UPDATE) ***** ~ Arzeya Melva Zahra Adelia Natawijaya ~ Sederhana saja. Kisah seorang gadis yang ingin menemukan kebahagiaan sesungguhnya dalam hidupnya. Ia tidak hidu...