بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
"Menikahlah, karena sungguh aku membanggakan kalian atas umat-umat yang lainnya, siapa yang mempunyai kekayaan, maka menikahlah, dan siapa yang tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena sungguh puasa itu tameng baginya."
(HR. Ibnu Majah)Sebaik-baik karya manusia, kalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala lah yang terbaik. Maka, jadikan Al-Qur'an Sebagai bacaan Utama.
Happy Reading. Jangan lupa Vote.
✨✨✨
Acara pernikahan kedua insan yang telah di jodohkan beberapa tahun yang lalu, kini melangsungkan akad nikah tanpa resepsi. Di karenakan pihak mempelai wanita tidak meminta hal tersebut. Sehingga pihak mempelai laki-laki pun menerimanya.
Sebab, mereka juga berpikir bahwa resepsi bisa menghambur-hamburkan uang. Lebih baik di simpan saja sebagai bekal di masa yang akan datang. Entah, untuk kebutuhan keluarga atau bisa juga kebutuhan anak yang memang membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Raifa kini berada di kamarnya dengan gamis dress putih panjang yang di hiasi motif bunga-bunga. Kepalanya ditutupi khimar putih pula di tambah dengan mahkota indah di sana. Tak lupa juga ia menggunakan cadar, atas permintaan mempelai pria.
Ia menatap cermin kamarnya, tatapannya seakan tak menyangka bahwa itu adalah dia. Dirinya begitu cantik dengan balutan dress pengantin syar'i sekarang.
"Ini beneran aku kan?" tanya Raifa kepada dirinya sendiri.
Yasmin yang mendengar Raifa bertanya pada dirinya sendiri itu pun memasang senyum geli. "Yaiyalah, Dek. Siapa lagi kalau bukan kamu?" responnya sambil memegang pundak Raifa.
Raifa pun tersenyum malu di balik cadarnya. Ternyata itulah dirinya. Ia semakin deg-deg mengingat sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang istri.
"Ma, aku deg-deg an banget, gimana nih?"
"Wajar kok, sebentar lagi kamu akan menjadi seorang istri. Bakti kamu kepada suami akan lebih utama di bandingkan ke Mama." ujar Yasmin dengan tersenyum simpul.
Raifa yang merasa Mamanya itu bersedih karena akan berpisah dengannya pun membalikkan tubuhnya. Ia kini duduk menghadap Yasmin. "Ma... Jangan sedih. Aku tau Mama belum siap melepas Raifa. Tapi, siap ga siap, kita harus siap." ucapnya sembari memeluk Yasmin.
Yasmin yang di peluk Raifa dengan posisi dirinya berdiri dan anaknya duduk kini membuatnya seakan merasa sesak. Rasanya ia memang belum siap melepas putri satu-satunya. Jika suaminya masih ada, pasti ia pun akan merasakan hal yang sama.
Yasmin pun memeluk Raifa juga. Tangannya mengelus punggung putrinya. "Mama doakan semoga kamu nantinya bahagia bersama Arfan. Jangan lupa kewajiban kamu nantinya, selalu ingat Mama juga ya di sini, Mama sayang Raifa." tutur Yasmin lembut. Sebulir air mata jatuh membasahi pipi tirusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe In Allah [END]
ДуховныеRaifa sangat menyukai Oppa Korea. Tiada hari tanpa menonton idolanya itu. Walau ia hanya seorang fansgirl modal kuota, tak membuatnya berhenti mendukung boyband kesukaannya. Tapi pada akhirnya ia merasa ada sesuatu yang mengganggu ketenangan hatinya...