UKHWAHFILLAH - BIA

70 37 7
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Siapa saja yang mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka akan mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun".
(HR. Muslim)

Sebaik-baik karya manusia, kalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala lah yang terbaik. Maka, jadikan Al-Qur'an Sebagai bacaan Utama.

Happy Reading. Jangan lupa Vote.

✨✨✨

Pagi cerah yang kini Baskara telah menampilkan dirinya di ufuk Barat. Banyak sudah kendaraan yang berlalu lalang di jalanan. Insan yang telah beristirahat sementara waktu itupun kembali beraktivitas di hari ini.

Begitupun Raifa yang biasa di antar oleh Isham, Kakak laki-laki pertamanya. Sudah menjadi rutinasi Kakak laki-laki nya itu mengantarnya ke sekolah sebelum ia berangkat menuju tempat kerjanya.

Kini mereka berdua sudah sampai di depan gerbang sekolah yang di atas gerbang tersebut bertuliskan "SMK Negeri 1 Cilandak". Raifa turun dari motor Kakaknya dan menyalimi Lelaki tersebut.

"Belajar yang benar ya, Dek." ucap Isham mengingatkan

Raifa tersenyum dan mengangguk patuh. "Iya Kak. Kak Isham juga semangat kerjanya yaa." ucap Raifa

Isham pun tersenyum pula, dan bersiap kembali menjalankan kuda mesinnya.

"Yaudah Kak Sham, Raifa sekolah ya. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Setelah mendengar balasan salam dari Isham, ia pun melangkah menuju kelasnya. Dirinya berjalan biasa dengan menatap ke depan, sesekali mengedarkan pandangannya.

Beberapa langkah menuju tangga, tiba-tiba ada tangan yang menutup kedua matanya itu. Raifa tersentak dan berhenti melangkah karena kedua tangan seseorang yang menutup kedua bola matanya. Sepertinya ia kenal dengan tangan tersebut.

"Ih, Selina ya?" ucap Raifa sambil membuka tangan yang menutup penglihatannya.

Raifa menengok ke samping tempat berdiri seseorang yang menutup keduanya. Dan benar saja, orang itu tengah menyengir tatkala namanya disebut.

"Hehe, kok tempe?" ucap Selina sambil terkekeh menatap Raifa

"Tahulah, siapa lagi emang kalau bukan kamu?"

"Iya-iya, kamu selalu benar."

Raifa tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya menaiki tangga bersama dengan Selina. Mereka berdua berjalan menuju kelas bersama untuk pertama kalinya.

"Tumben berangkat pagi?" tanya Raifa heran

"Aku kan emang selalu berangkat pagi" jawab Selina polos

"Maksud aku, biasanya kan kamu berangkatnya mepet jam bel masuk. Tapi sekarang.."

Raifa menatap jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 06.32 dan setelah itu ia menatap kembali ke arah Selina.

"Delapan belas menit sebelum sirene bunyi kamu udah di sekolah." lanjutnya

"Kan sekarang udah berubah Raifaaa ku cantek." ucap Selina dengan nada konyolnya

Raifa membolakan matanya mendengar ucapan Selina itu. Tak terasa mereka sudah berada di depan kelasnya.

"Ultramen kali berubah." asal Raifa

"Yeuh, aku tadi malam tuh ga nonton drakor, jadi bisa bangun cepet deh." jelas Selina

Believe In Allah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang