Mas Off - 18. 🥂 Cafe

501 37 9
                                    

.

.

.

[ My Sultan Husband ]

Cast :
Off Jumpol
Gun Atthaphan
Bright Vachirawit
Others

Happy Reading...

.

.

.

Gun turun dari taksi, ia tidak menggunakan mobil maupun sopir pribadinya karena bisa dibilang ini adalah pertemuan rahasia, meskipun dalam hati meyakini kalau ia tidak sedang diam-diam menemui pria lain. Gun hanya ingin menyelesaikan masa lalunya. Ya, hanya itu. Tidak ada maksud lain.

Mengedarkan pandang, langkahnya cukup terburu. Bagaimanapun ini tempat umum, bisa saja Off menangkap basah dirinya, dan bisa saja pertengkaran mereka kembali terjadi. Ia menggelengkan kepala, menolak pemikiran buruk itu dan terus melangkahkan kaki hingga ia menemukan sosok Bright yang duduk di sudut ruangan, tengah memandang jendela di sisinya yang mengarah ke jalanan.

Langkah Gun kian melambat. Pertemuan terakhir mereka, ia bertingkah seperti orang asing yang tidak mengenal Bright, bahkan menghindari Bright yang mencoba mengajaknya berbicara di kantor Adulkittiporn. Berkali ia hembuskan nafas panjang, hingga akhirnya memberanikan diri duduk dan menyapa lebih dulu.

"Hai Bright..."

Bright lekas menoleh, senyum tampannya seperti otomatis terbit kala melihat sosok pria idamannya itu. "Hai..." Bahkan suaranya tersendat. Gun bisa melihat ada kerinduan yang besar dari tatapan matanya.

"Apa kabar?" Sapa Gun, memang terdengar klise, tapi ia rasa bertanya kabar adalah basa-basi paling masuk akal. Lagipula Gun memang ingin mendengar kabar Bright, dan ia berharap Bright selalu baik-baik saja, meski sudah ia tinggalkan begitu saja.

"Aku baik. Kamu?" Tanya Bright balik.

"Seperti yang kamu lihat. Aku jauh lebih baik."

Lagi-lagi senyum Bright tersungging, tapi kali ini seperti senyum miris. Gun merutuki dirinya. Seharusnya ia tidak berkata seperti itu, karena terkesan ia lebih bahagia setelah meninggalkan Bright. Bukankah Gun sangat jahat?

"Aku seneng dengernya." Ucap Bright lagi. Bright tidak berbohong, ia memang senang Gun terlihat lebih bahagia. Tapi tak dipungkiri, sudut hatinya tercubit, masih tidak rela pria mungil itu bahagia bukan karena dirinya.

Gun balas tersenyum, lalu menatap tepat di mata Bright yang selalu berbinar kala menatapnya. Masih sama seperti dulu.

"Bright... Aku... Aku minta maaf." Menarik nafas, lalu kembali melanjutkan. "Aku minta maaf atas semuanya. Aku nggak jujur ke kamu. Bahkan aku nggak ngasih kabar pernikahan aku." Akhirnya Gun berhasil mengungkapkan semuanya pada pria muda nan tampan itu.

"Iya. Aku juga minta maaf." Balas Bright, membuat Gun mengernyit bingung.

"Maaf kenapa?"

"Maaf karena nggak perjuangin kamu lebih keras lagi, sampai kamu memutuskan menikah dengan orang lain. Maaf, aku pernah ngecewain kamu, Gun."

Sinar hitam itu meredup, Bright seperti mencoba sekuat mungkin menahan rasa sakitnya. Tapi Gun mengenalnya cukup lama. Ia tau Bright tidak baik-baik saja, dan ia merasa bersalah karenanya.

"Nggak, Bright. Kamu nggak pernah ngecewain aku. Kamu pria yang baik. Tapi keadaan nggak berpihak pada kita. Dan mungkin, kita memang nggak ditakdirkan berjodoh."

Mas Off [ My Sultan Husband ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang