Walaupun rules nya ngga kesampaian tapi aku tetap update. Ramein ya
****
Dengan earphone yang menyumbat kedua telinganya, juga buku yang diletakkan didepannya. Dahyun duduk di taman samping sekolah yang asri dan terlihat nyaman. Dan yang paling penting jauh dari kerumunan orang dan sepi.
Dahyun sering berada disana setelah makan siang ataupun istirahat. Sebab disana dia bisa fokus membaca buku pelajaran maupun novel yang selalu ia bawa.
Namun, sepertinya untuk hari ini kenyamanan dahyun terganggu saat tiba-tiba kursi di seberangnya yang biasa kosong terisi oleh dua gadis.
Awalnya dahyun tidak mengubris dan bodo amat saat mereka mengobrol namun lama-kelamaan mereka terlalu heboh saat membicarakan seseorang yang tak jauh dari mereka. Dahyun masih berusaha untuk sabar dan fokus membaca bukunya meski suara mereka menerobos ke telinga dan mengalahkan musik yang terputar melalui earphone.
"Bukankah mereka sangat cocok. Aku sangat gemas melihatnya" Kata gadis yang berambut pendek sementara gadis berambut panjang menanggapinya dengan alis terpaut.
"Siapa maksudmu. Apa moonbin dan sinbi"
"Aniya, bukan mereka tapi dua orang dibawah pohon itu"
Pekikan terdengar di telinga dahyun, gadis itu meliriknya sekilas bisa ia lihat gadis berambut panjang itu menjauh dari temannya dengan tatapan jijik.
"Yak, mereka laki-laki dan kau mengatakan mereka cocok, apa kau gila?"
Dahyun mengalihkan pandangannya kembali ke buku mencari bagian mana yang terakhir ia baca.
"Ani, tapi mereka menurutku cocok lagipula bukankah tidak ada perempuan yang dekat dengan mereka. Bisa saja kan mereka seperti yang ku maksud"
"Kita tidak tau perasaan seseorang bisa saja diluar sana mereka memiliki kekasih"
"Aku yakin tidak ada. Mereka selalu berdua dan tak pernah terlihat dengan seorang perempuan"
"Yak, apa kau juga akan seperti mereka. Kenapa kau tetap kekeuh mengatakan jika mereka_"
Tak
Ucapan gadis berambut panjang terhenti saat mendengar buku yang tertutup dengan keras. Mereka berdua menoleh dan cukup terkejut saat melihat dahyun duduk disana. Mereka menutup mulutnya rapat, mereka cukup tau siapa Min dahyun, gadis yang cukup pintar di sekolah dan penerima beasiswa tetap. Sering mengikuti olimpide dan membawa pulang piala maupun piagam. Siswa di sanapun jadi segan dengannya karena gadis itu memiliki kekuatan penuh disekolah mengalahkan anak kepala sekolah dan juga anak donatur terbesar di sma ini. Sepertinya sekolah juga menganggap jika dahyun adalah permata untuk mereka, yang menyelamatkan dan membuat nama sekolah mereka bangga.
"Dahyun-ssi mianhae, kami_"
"Aku tau ini tempat umum tapi bisakah kalian tidak berisik" Ucap dahyun pelan namun mampu membuat mereka terdiam menunduk "Aku bukan penguasa disekolah ini, jadi aku tidak akan melarang kalian dimanapun. Jika kalian ingin duduk disini aku tak menghalanginya tapi tolong pelankan suara kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
When This Rain Stop (End)
FanficDaripada menikmati rintikan air hujan, jaemin lebih senang melihat dan memotret gadis pencinta hujan. Hujan membuat jaemin bisa melihat senyum dan juga kesedihan yang selalu gadis itu sembunyikan. Dan, saat hujan berhenti semua yang akan kembali sep...