5. Jung

66 16 5
                                    

****

Pagi ini suasana lapangan sekolah cukup ramai. Entah apa yang membuat para siswa berkumpul seakan sedang memperhatikan suatu objek yang membuat mereka menarik.

Berbeda dengan siswa-siswa yang memilih berhenti dahyun justru tetap melanjutkan langkahnya namun seseorang menarik tas belakangnya dan otomatis membuatnya berhenti seraya menoleh kebelakang. Didapatinya jungwoo yang tengah melambai dengan senyum yang memperlihatkan gigi putihnya, kata beberapa siswa senyum jungwoo sangat manis tapi entah kenapa dahyun merasa setiap jungwoo senyum pemuda itu akan terlihat aneh. Itu mungkin hanya efek karena mereka sudah kenal lama.

"Kenapa kau selalu mengangguku" Gerutu dahyun sambil kembali melangkahkan jalannya, jungwoo mengikuti disampingnya. "Karena aku tahu tidak ada yang berani selain aku"

Cengiran tanpa dosa itu membuat dahyun merotasikan kedua bola matanya. Jungwoo terkekeh, menoleh ke arah kerumunan seketika mulutnya terbuka lebar dan decakan kagum keluar begitu saja membuat dahyun kontan menoleh ke arahnya dan mengikuti arah pandangnya.

Alis dahyun mengerut saat melihat dua orang disana dengan jarak cukup jauh mereka saling berhadap-hadapan.

"Aku merasakan de javu. Ini seperti sebuah drama" jungwoo menjeda kalimatnya. "Bukankah ini seperti adegan the heirs. Mereka seperti kim tan dan juga choi young do" Dahyun memutar bola matanya malas ketika ia melihat wajah berbinar dari sahabatnya. Oh ayolah kenapa jungwoo drama sekali.

"Menurutmu siapa yang akan jadi Cha eun sang?" Masih dengan pikirannya sendiri jungwoo menerka-nerka siapa orang yang tepat untuk jadi pemeran utama dicerita yang ia buat sendiri. Ekor matanya menangkap seorang gadis cantik yang baru saja masuk ke halaman sekolah.

"Wah benar siapa lagi perempian tercantik dan teropuler disini kecuali myoui mi_"

"min dahyun"

Suara diseberang membuat jungwoo menoleh ke sumbernya. Jungwoo bergeming, Seketika fantasi jungwoo mengenai pemeran perempuan di ceritanya buyar saat dahyun berada diantara dua pemuda yang menjadi pusat perhatian.

"Apa-apaan dia. Kenapa menyelonong begitu saja"

Dahyun yang ingin melangkah jadi terhenti, menoleh ke arah seseorang yang memanggil namanya dengan alis yang mengkerut.

"Benar, kau min dahyun, bukan?" Dahyun mengangguk tanpa suara diliriknya satu orang yang dahyun yakini terus memperhatikannya dari tadi.

Pemuda yang tadi memanggil ikut menoleh kearah lirikan dahyun. Beberapa detik terdiam, pemuda itu lalu menarik satu sudut bibirnya seakan sadar apa arti tatapan dari pemuda itu dan kembali fokus dengan dahyun.

"Apa kau masih ingat denganku?" Tak ada respon membuat pemuda itu tersadar jika dahyun mungkin saja lupa atau memang tak pernah ingat dengannya. "Jaehyun Jung, senang bertemu denganmu lagi min dahyun"

Ada perubahan ekspresi di wajah dahyun saat mendengar nama laki-laki itu. Namun, dengan cepat dahyun bisa merubah ekspresi menjadi datar. Tidak ada yang tahu akan perubahan itu kecuali Jungwoo, sahabat terdekatnya dan juga pemuda satunya yang tak lain adalah Jaemin yang memang sejak tadi terus melihat kearahnya.

******

Dengan seragam olahraga dan juga alat panahan beserta pelindung tubuh. Dahyun baru saja menyelesaikan latihannya sore ini ditemani angin segar dan juga langit sore yang berwarna jingga menambah kesan indah disana.

Meskipun ia sedikit merasa capek dan lelah namun semangat dahyun tak pernah redup. Bayangkan saja dari pagi otaknya sudah dikuras oleh pelajaran, bahkan saat istirahat ia harus menyelesaikan pembelajaran untuk olimpiade seminggu lagi dan kini ia harus menyiapkan lomba memanah untuk dua hari kedepan.

When This Rain Stop (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang