3. Again

79 24 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jaemin mengumpat samar, pasalnya jeno meninggalkannya dikelas seorang diri padahal saat ini kelas mereka sedang olahraga. Sebenarnya ini bukan salah jeno sepenuhnya sebab jaemin selalu meninggalkan kelas olahraga apalagi saat kelas mereka di gabung dengan kelas 11-2 Kelas dimana dahyun berada. Alasannya cukup sepele jaemin belum siap untuk bertemu dan mengikuti kegiatan bersama dahyun, namun mulai saat ini jaemin tidak akan menghindar lagi apalagi saat haechan pernah mengucapkan sesuatu untuknya.

"Melakukan kegiatan bersama dengan orang yang kita suka itu menyenangkan jaem, apalagi kau melakukan dengan tulus dan tidak ada kepura-puraan"

Entahlah, akhir-akhir ini nama haechan selalu ia cari saat ia sedang gusar dengan percintaannya.

Langkah jaemin terhenti ketika mendekati lapangan sekolah. Kali ini mereka akan melakukan panahan, di depan sana jaemin bisa melihat orang yang ia kenal tengah fokus dengan panahannya. Mengalihkan pandangan ke arah siswa yang berkumpul, jaemin mendesis pelan ketika netranya melihat gadis yang ia suka tengah menyemangati siswa yang ada didepan. Pandangan seperti ini yang selalu tidak ingin ia lihat.

Jaemin mendekat saat pemuda yang ia lihat kembali ke barisan. Lalu ia mengambil absen dan tanpa berlama-lama ia mengantikan posisi jungwoo pemuda yang tadi ia lihat. Seketika bisikan anak perempuan terdengar jelas di telinganya, kalimat memuja dan kagum ia abaikan dan memilih fokus dengan pandangannya yang mengarah ke arah papan panah.

Tanpa jaemin sadari kini disampingnya sudah berdiri seseorang yang tak lain adalah dahyun. Dari sudut matanya, jaemin bisa melihat dengan jelas wajah dahyun yang seperti biasa, terlihat datar dan tanpa ekspresi. Diam-diam jaemin tersenyum apalagi saat beberapa siswa mengatakan mereka sangat cocok ditambah keduanya juga ahli memanah.

"Apa ini? Apa aku sedang melihat drama?" Gumam jeno yang berdiri tak jauh dari mereka.

Aba-aba mulai terdengar, kedua siswa itupun memfokuskan pandangan mereka juga tangan yang siap memanah. Walau ini hanya latihan tapi jaemin sangat serius, meski disampingnya dahyun tapi ia harus tetap profesional. Jaemin tak mau berpura-pura lengah agar dahyun mendapatkan nilai sempurna. Jika nanti nilai jaemin lebih sedikit dari dahyun itu tak masalah yang penting ia sudah melakukan yang terbaik.

"10, good job" Seru guru olahraga mereka.

Jaemin tersenyum melihat nilai sempurna itu, mengalihkan pandangan ke sampingnya seketika ia merasa de javu ketika kedua netranya bersitatap dengan kedua mata dahyun.

"Akhirnya, kita bertemu la_"

"Dahyun-ah!"

Belum juga jaemin menyelesaikan ucapannya, suara lain ikut menyeruak membuat pandangannya teralihkan. Jungwoo menghampiri dahyun dengan senyumnya begitu juga dahyun yang sekarang terlihat lebih berbinar di banding yang tadi. Kedua remaja itu meninggalkan lapangan menyisahkan jaemin yang hanya bisa melihat dengan tatapan kecewa.

When This Rain Stop (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang