7. Evil

63 18 1
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Chenle mengintip kamar dahyun yang pintunya sedikit terbuka. Dahyun berada didalam kamar duduk di depan meja belajarnya dengan buku yang banyak dihadapannya namun yang chenle lihat kakak perempuannya itu bukanlah belajar melainkan menatap jendela yang sedang memperlihatkan tetesan air hujan sebab dari sore kota sudah diguyur hujan.

Dari beberapa hari ini Chenle merasa ada sesuatu yang terjadi dari dahyun. Chenle akui dahyun memang pendiam tapi saat dirumah dahyun merubah menjadi gadis ramah, suka bercanda dan menjadi sosok kakak yang baik dan terkadang menjelma menjadi seorang ibu.

Chenle yang memang dari kecil tak pernah merasakan kasih sayang orangtua apalagi dari ibunya merasa beruntung memiliki dahyun. Tawa dan senyum dahyun bisa membuatnya lebih bersemangat dan lebih menghargai hidupnya yang menurutnya berantakan.

Walau Dahyun sering menyibukan dirinya dengan tugas dan juga pekerjaan tapi Dahyun tak pernah sekalipun lupa dengannya, dan selalu menyisahkan waktu untuk mengobrol dan juga bertukar cerita yang sering kali diisi dengan canda tawa.

Namun, tiga hari belakangan ini Chenle tak sekalipun mendapatkan senyum dari Dahyun. Seakan gadis itu sedang menyimpan banyak kesedihan di hidupnya. Bahkan ia tak pernah melihat Dahyun keluar kamar dan makan di rumah.

"Apa kak Dahyun, tidak meraskan lapar?"

Chenle akhirnya memberanikan diri mengetuk pintu kamar dahyun. Hanya dengan sekali ketukan atensi dahyun langsung teralihkan, chenle yang memang dari tadi ragu memberikan cengirannya.

"Itu aku tadi membuat ramyeon, terus aku berpikir jika rasanya tidak enak jika aku makan sendiri. Jadi, aku berniat mengajak kakak untuk makan bersama" Jelas chenle

"Hem, baiklah. Tunggu sebentar"

Chenle tersenyum, senang karena dahyun tak menolak.

"Apa terjadi sesuatu. Dari kemarin aku tak pernah melihat senyum kakak?"

Setelah berperang dengan pikirannya, chenle berani bertanya di sela mereka makan.

"Tidak terjadi apapun, mungkin aku sedikit kecapekan jadi kau tak perlu khawatir"

Meski rasanya tak puas tapi chenle tetap mencoba percaya dengan ucapan dahyun.

"Noona, boleh aku bertanya?"

"Hem"

"beberapa waktu lalu aku melihatmu di kedai ice cream dengan seorang pemuda. Aku kira itu jungwoo hyung ternyata bukan, siapa dia? Aku perhatikan Kau terlihat bahagia didekatnya"

Dahyun menghentikan kunyahannya. Ingatannya berputar ke beberapa hari lalu, dimana ia pergi dengan Jaemin. Dahyun tak mau menampik, saat itu dia memang merasa bahagia dan merasa nyaman seperti dia sedang bersama dengan orang terdekatnya. Padahal biasanya dahyun hanya akan seperti itu jika bersama jungwoo dan chenle tapi kali ini ada satu lagi pemuda yang membuatnya merasa tenang didekatnya dan itu ialah Jaemin.

When This Rain Stop (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang