Marcus terdiam saat mendengar pertanyaan bertubi-tubi dari Cecil. Ia terlalu terburu-buru saat merapikan pakaiannya karena ulah Marta tadi.
Sial!
"Aku selesai syuting, Cel." jawabnya tenang tidak menimbulkan kecurigaan kepada Cecil.
Meski Marcus tidak mencintai Cecil lagi tetapi ia harus memutuskannya di saat situasinya yang tenang agar tidak ada kebencian di antara mereka sebab Marcus masih menghargai Cecil sebagai wanita yang dulu selalu berada di sampingnya di saat Marcus masih miskin.
"Jadi kita akan kemana?" tanyanya mengalihkan pembicaraan mereka.
"Aku ingin kita makan bersama. Sudah lama kita tidak keluar untuk sekedar makan saja. Kau terlalu sibuk bekerja sampai tidak memiliki waktu bersamaku." keluh Cecil memainkan telapak tangan Marcus. Marcus menghela nafasnya karena enggan makan di luar sebab takut media melihat mereka dan menghancurkan hubungannya dengan Angel nanti.
"Baiklah tapi kita memesan makannya di restoran privat supaya kita tidak di ganggu oleh orang-orang yang mengenaliku.." jawabnya membuat Cecil senang karena ia sudah memikirkan hal-hal romantis bersama Marcus.
Ah, betapa bersemangat nya ia sekarang!
Marcus sendiri hanya tersenyum simpul melihat pipi Cecil yang merona. Ia tahu apa yang dipikirkan wanita itu biarlah dia dengan pikiran nya itu Marcus tidak peduli. Sesampainya mereka di restoran Marcus sudah merubah gaya dengan dengan topi, syal dan kacamata hitam yang tidak bisa orang-orang ketahui bahwa itu adalah dirinya
"Tempatnya indah sekali." kagum Cecil menatap interior restoran tersebut, Cecil menebak bahwa restoran ini sangat elit dan mahal terlihat dari beberapa orang yang memakai pakaian mahal.
"Jangan sampai air liur mu keluar saat melihatnya." tegur Marcus sedikit jengkel melihat sikap kampungan Cecil.
Beginilah kalau Marcus mengajak Cecil ke restoran mewah terlihat sekali kampungannya maka dari itu ia jarang membawa Cecil ke tempat mewah seperti ini. Entah apa yang ada di pikiran nya saat ini sampai ia membawa Cecil ketempat mahal ini.
Berbeda sekali dengan Angel.
Tentu saja berbeda Angel lebih segalanya di banding Cecil. Tetapi Cecil memiliki hatinya yang murni tidak sepertinya yang sudah kotor penuh dengan ke brengsekan. Setelah memasuki restoran tersebut Marcus di arahkan oleh pelayan di sana masuk ruangan VIP yang telah di pesan oleh Marcus. Marcus memberikan tips kepada pegawai itu lalu pegawai itu pergi meninggalkan Cecil dan Marcus berdua saja.
"Duduklah, pesan apa yang kau inginkan." Marcus menyodorkan daftar menunya tetapi Cecil menggaruk tengkuknya karena bingung dengan semua nama-nama makanan yang tidak ia sukai.
"Ada apa?" Marcus menatap Cecil menyelidik karena melihat gerak gerik wanita itu yang aneh. "Apa tidak ada makanan yang kau sukai?" tanyanya lagi seketika membuat Cecil kikuk.
"Hmm, aku tidak tahu makanan apa ini, tapi ini sepertinya enak..." Cecil berkata malu sembari menujukan menu yang menarik perhatiannya. Entah enak atau tidak tetapi terlihat bisa di makan di banding dengan makanan yang lain.
"Pesanlah kalau itu yang kau ingin.." jawabnya berbarengan ponselnya yang berdering. Marcus mengerutkan alisnya melihat panggilan dari Angel karena biasanya jam segini wanita itu sedang sibuk pemotretan.
"Aku angkat telpon dulu. Kau segera pesan makanan nya." ujar Marcus kemudian ia meninggalkan Cecil untuk mengangkat panggilan telpon dari Angel.
"Halo?" bisiknya pelan agar tidak di dengar oleh Cecil meski ia sudah di luar ruangan tetap saja ia ingin berhati-hati. Jantungnya berdetak kencang mendengar kata demi kata yang Angel ucapkan kepada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cecilia (Cinta & Dendam) | (Complete)
ChickLitNovel Sad Romance "Kau seperti bunga mawar di tengah jurang Marcus, begitu indah tapi tak bisa aku jangkau. Dan saat mengengam mawar itu banyak kesakitan yang aku alami, seperti saat ini aku yang mencintaimu Marcus. Banyak kesakitan yang aku alami t...