Chapter 4

67 12 2
                                    

Cecil terdiam sedih karena ia berpikir bahwa malah ada orang baik yang membantunya tetapi kenyataan nya salah dia tetap saja meminta imbalan atas pertolongan nya.

Menyedihkan!

"Aku ingin kau memberikan imbalan atas pertolongan tadi." kata Kenzo lagi membuat Cecil memaksakan senyum pahitnya.

"Aku akan mencicil uang yang anda berikan Pak." jawab Cecil cepat.

"Aku banyak uang jadi aku tidak butuh uangmu." balas Kenzo membuat Cecil terbelalak karena berpikir yang tidak-tidak.

Apakah pria ini menginginkan tubuhku? Oh tidak!

"Maksudku, aku ingin tahu namamu siapa." lanjut Kenzo lagi membuat Cecil tersenyum lega.

"Aku Cecilia Parker." ujarnya mengulurkan tangannya kepada Kenzo. Sungguh Cecil tadi berpikir bahwa pria ini adalah pria kaya yang berotak mesum!

"Nama saya Kenzo." jawab Kenzo menyambut uluran tangan dari Cecil.

"Saya mengantarmu pulang? Aku hanya takut terjadi sesuatu kepadamu karena ini sudah larut malam." tanya Kenzo menawarkan tumpangan karena ia berpikir Cecil wanita yang patut ia tolong.

Awalnya Cecil ragu apakah ia harus menerima ajakan pria asing yang baru ia kenal tetapi ia kembali berpikir bahwa pria tampan dan sekaya Kenzo tak mungkin berbuat hal bejat kepadanya. Cecil kemudian menganggukkan kepala nya tanda menerima tawaran Kenzo

Di dalam mobil Cecil tak bersuara begitu pun dengan Kenzo yang hanya diam sesekali melirik ke tempat duduk Cecil. Pria itu melihat wajah kesedihan yang tergambar jelas di wajah manisnya sampai tak terasa mereka sudah sampai di rumah Cecil. 

Cecil kemudian menawari pria itu untuk mampir sebentar untuk menghargai pria itu mau mengantarnya. Cecil yakin Kenzo pria yang cukup sibuk tetapi masih sempat nya mengantarkan dirinya pulang. Setelah Cecil menawari pria itu untuk mampir tapi Kenzo menolak dengan halus karena waktu sudah menujukan pukul 1 dini hari.

"Lain kali saja aku mampir. Sudah larut malam, kau masuklah di sini dingin" ucap Kenzo lalu meninggalkan kediaman Cecil.

Sepeninggalnya Kenzo, Cecil berjalan gontai ke rumahnya dengan sedih terlihat jelas karena Marcus meninggalkannya begitu saja tanpa kejelasan. Pikirannya memang berkata bahwa Marcus bekerja tetapi hati kecilnya merasakan keanehan yang terus menerus.

Marcus berubah... Entah sejak kapan kekasihnya itu berubah tetapi yang pasti Marcus sekarang berubah...

"Aku harap ini hanya perasaanku saja." gumam Cecil sendu.

Semoga itu hanya perasaanku saja...

******

Di tempat lain Marcus sedang menatap dalam kepada Angel yang saat ini sedang terbaring lemah di ranjang. Saat mendengar Katy mengalami kecelakaan di lokasi syuting Marcus merasakan cemas yang sangat dalam karena takut terjadi apa-apa dengan kekasihnya.

Kelopak mata Katy terbuka membuat Marcus lega.

"Akhirnya kau sadar juga. Aku mengkhawatirkan mu, Kat" lega Marcus setelah melihat Katy sadar. Katy sendiri hanya diam kemudian mencoba untuk bangun dan Marcus langsung membantunya.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Katy bingung menatap Marcus berada yang di sini.

"Flo menghubungi ku kalau kau kecelakaan jadi aku langsung datang." jawab Marcus membelai pipi Katy.

"Jangan buat aku cemas lagi, please.." bisik Marcus pelan membuat Katy langsung menarik tengkuk Marcus. Mereka berdua larut dalam ciuman mesra.

Katy yang sakit sekarang berubah menjadi liar yang siap untuk Marcus. Marcus hanya bisa memejamkan mata merasakan itu semua sampai bayangan Cecil yang berada di restoran menghampirinya. Seketika mata Marcus terbuka lebar. Pikiran Marcus terbelah antara menghentikan Angel yang terus bergerak di atasnya atau diam saja menikmati.

Sial sial sial!

Marcus menatap wajah cantik Katy dan membelai wajah cantik kekasihnya. Setelah berpikir cukup lama akhirnya Marcus memutuskan melanjutkan kegiatan mereka

******

Pagi harinya Cecil duduk di halaman rumahnya dengan hatinya yang masih sakit karena Marcus begitu tega meninggalkannya. Meski itu tentang pekerjaan nya apa tidak bisa Marcus menelpon nya lebih dulu?

Bagaimana kalau Kenzo tidak datang menolongnya? Cecil pasti sudah di penjara!

Air matanya jatuh membuat Cecil harus menyeka air matanya lagi.

"Apa kau masih mencintaiku Marcus?" tanyanya pada dirinya sendiri karena selama ini ia selalu berpikir di kepalanya bahwa Marcus masih tetap mencintainya meski kekecewaan yang selalu ia rasakan.

Apakah ia bodoh karena sudah ratusan kali Marcus membuatnya kecewa dan menangis seperti ini tetapi kenapa ia selalu mudah memaafkan Marcus? Hatinya luluh begitu saja saat Marcus mengatakan maaf padahal entah ke berapa kali nya air mata nya terus saja berjatuhan.

"Apa tangisan mu akan membuat Marcus kembali padamu?" sinis seseorang membuat Cecil menoleh kearah pemilik suara itu.

Jeni.

Jeni menghampiri Cecil dengan keangkuhan yang terlihat jelas.

"Aku sudah menekan bel tetapi pintu rumahmu tidak terbuka juga. Aku berpikir kau di sini karena kau tidak ada toko." terang Jeni seraya duduk disampingnya.

"Ada apa kau kemari? Marcus tidak ada disini." jelasnya pelan karena Jeni pasti ke sini mencari Marcus. Sedangkan Jeni hanya bisa mendengus kesal.

"Hm, aku tahu bahwa dia tidak ada disini. Aku hanya ingin mengajakmu menemaniku pemotretan." ajak Jeni seketika membuat Cecil mengernyit heran.

Tidak biasanya Jeni memintanya untuk menemani nya ke sana karena dia tahu pasti bahwa Cecil tidak akan pernah ke sana terlebih saat Marcus ada di sana bersama para wanitanya.

"Aku tid--" ucapan Cecil terhenti karena Jeni langsung memotongnya.

"Ayolah, untuk sekali ini saja. Hitung-hitung jalan-jalan sambil melihat bagaimana kehidupan para model di sana." bujuk Jeni lagi. Cecil yang mendengar nada permohonan Jeni membuatnya jadi tak enak karena  tahu sifat Jeni yang jarang sekali bersikap seperti ini.

"Tapi pasti ada Marcus di sana, kan?" tanya Cecil pelan menahan sesak di rongga dada nya.

"Biarkan saja kekasihmu itu dengan pekerjaannya. Kau tak perlu mencemaskan dia. Lebih baik kau pikirkan dirimu sendiri. Oke" sahut Jeni membuat Cecil terdiam.

"Baiklah, tapi sebentar saja karena aku akan urusan lain nanti." balas Cecil membuat Senyum Jeni terbit seketika. Mereka berdua langsung menuju gedung pemotretan Jeni dan tak berapa lama akhirnya mereka sudah sampai.

Risih dan tidak nyaman....

Itulah yang di rasakan Cecil saat memasuki studio pemotretan dengan banyaknya para model dan artis papan atas. Memang Jeni dan Marcus bernaung di perusahaan yang sangat sama dan besar ini. Terkadang mereka diizinkan untuk bermain film saat ada yang menawari para modelnya mereka. Jeni merasakan ketidaknyamanan Cecil karena ia tahu pertama kalinya wanita ini berkunjung kesini.

******

H

alo semua nya

Aku harusnya tadi pagi tapi aku kayanya lupa up jadi bab ini ga ke up barusan nyadarny haduhh..

Semoga suka ya part ini.

Marcus semakin menjadi saja ya.
kenzo akan jadi apa ya?

Wow jeni mau bantu Cecil nih tapi ragu gimana tuh?

gimana menurut kalian?

Vote komen dan follow ya.

Love you guys ♥💞💋

14.01.2023
18.06 wib

Cecilia (Cinta & Dendam) | (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang