Chapter 8

77 10 1
                                    

Hari ini Cecil di kejutkan dengan kedatangan Marcus. Sudah beberapa hari ini pria itu tidak menghubungi nya dan Cecil juga tidak menelpon pria itu dan sekarang dia berada di hadapan nya membuat Cecil terkejut.

"Marcus?"

Cecil mendekati pria itu. Cecil melihat raut lelah di dalam wajah tampan nya. Hatinya mencelos karena ia yakin pasti pekerjaan Marcus sangat banyak dan ia malah merajuk seperti anak kecil.

Keterlaluan!

"Cecil. Ada yang ingin aku katakan." ujar Marcus. Cecil mempersilahkan pria itu untuk masuk ke rumah nya lalu mereka duduk saling berhadapan.

"Apa yang ingin kau katakan? Apa soal waktu lalu?" tebaknya dan Marcus mengangguk. Seketika Cecil diam sejenak lalu mendekati pria itu. Ia memegang tangan kekar Marcus dengan lembut.

"Maafkan aku. Harusnya aku tidak bersikap seperti anak kecil. Aku harusnya mengerti pekerjaan mu yang harus melakukan itu. Maaf." sesal Cecil membuat Marcus diam.

Sial!

Sebenarnya dirinya datang ingin memutuskan Cecil tetapi ia malah mendengar perkataan tulus wanita itu. Brengsek! Kata-kata yang sudah ia siapkan untuk Cecil sekarang menghilang entah kemana. Justru dirinya malah mengelus rambut panjang wanita itu seakan menangkan nya. Kedua mata mereka saling bertatapan lalu Cecil mendekat mencium bibir Marcus. Sudah beberapa bulan mereka tidak berciuman seperti ini. Mereka hanya memberikan kecupan singkat tetapi hari ini mereka berciuman dengan panas. Cecil bahkan dengan berani meraba dada bidang kekasihnya itu. Suara indah Cecil terdengar membuat Marcus terpancing lalu ia mengangkat tubuh kecil Cecil menuju kamar.

Dering ponsel berbunyi tetapi Marcus mengabaikan nya. Ia sibuk mencium bibir mungil Cecil yang sudah cukup berbeda kali ini.

"Ada yang menelpon mu." Cecil menghentikan ciuman mereka sebab ponsel Marcus terus saja berdering. Marcus mengambil ponselnya dan mematikan nya tanpa melihat siapa yang menelpon.

"Itu tidak penting." jawab Marcus kembali mencium Cecil.

*****

Katya memandang ponselnya dengan kesal sebab Marcus tidak mengangkat telpon nya dan sekarang ponsel pria itu malah mati. Sebenarnya dia kemana? Setelah syuting berlangsung pria itu terlihat buru-buru sekali membuat nya curiga. Ya, Katya curiga kepada Marcus yang memilki wanita lain. Entah kenapa ia merasakan hal ini padahal selama syuting Marcus bersikap hal yang wajar.

"Kemana kau Marcus? Apa kau menemui selingkuhan mu?" gumam nya memikirkan Marcus berselingkuh. Kalau seandainya benar Marcus bermain api ia bersumpah akan memberi pelajaran kepada wanita yang berani merebut Marcus dari nya.

"Aku tidak akan membiarkan mu dengan wanita lain Marcus. Tidak akan."

******

Marcus mengerjapkan kedua mata nya. Ia memandang sekeliling nya dan tersadar bahwa tadi siang ia tidur dengan Cecil. Sial! Marcus tidak pernah berpikir akan tidur dengan Cecil tetapi bibir itu sangat menggoda nya sampai ia lupa tujuan nya datang ke sini apa.

Memutuskan Cecil...

Sial sial sial!

Ya, Marcus ingin memutuskan Cecil dengan cara halus sebab ia masih menganggap Cecil wanita baik hati yang selalu menemani nya selama ini tetapi cinta nya sudah memudar dan beralih kepada Katy rekan kerja nya.

"Kau sudah bangun?" suara lembut seseorang berhasil membuat Marcus mendongkak. Di sana sudah ada Cecil yang rapi dengan pakaian nya tersenyum manis kearahnya. Sesaat Marcus memandang Cecil dengan keterdiaman.

"Aku membuatkan mu makanan. Tapi sebelum itu kau mandi lebih dulu. Kau sangat bau!" canda Cecil membuat sudut bibir Marcus tersinggung.

"Bau? Benarkah? Aku pikir badan ku bau karena seseorang yang memegangnya terlalu keras tadi." timpal Marcus menggoda membuat Cecil memerah karena bayangan tadi berkelebat di kepala nya.

Cecilia (Cinta & Dendam) | (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang