Chapter 6

586 53 0
                                    

Jeno menghentikan mobilnya di basement apartement. Ia keluar dari mobil dan melangkahkan kakinya ke apartement.

Jeno berada di lantai 10 dimana seseorang tinggal. 1303 no apartementnya dan ia menekan bel disamping pintu.

Jeno menunggu pintu didepannya terbuka dengan menampilkan sosok yang ia rindukan.

Lima menit ia menunggu tapi pintu didepannya tidak terbuka.

Apa dia tidak ada di apartementnya? Batinnya

Jeno menekan kembali bel nya tapi masih sama pintu didepannya tidak terbuka.

Jeno menghembuskan nafasnya dengan berat dan membalikkan tubuhnya untuk pulang. Saat berbalik ia menabrak tubuh kokoh dengan aroma maskulin yang melekat dalam tubuhnya. Ia mengadahkan kepala untuk melihat siapa yang ditabrak olehnya.

Jeno tersentak setelah tahu siapa pemilik tubuh di depan nya.

"J-jihoon." Gagapnya

Sedangkan si pemilik nama menarik tubuh jeno ke pelukan membuatnya terkejut. Jihoon menatap manik hitam orang yang ia cari beberapa tahun.

"Apa yang membuatmu kesini Jung Jeno?" Ujarnya tanpa melepas pelukannya

Tidak ada jawaban dari namja yang di peluknya. Jeno lebih mengagumi pahatan sempurna yang ada di depan matanya. Hidung mancung, rahang tegas, mata tajam serta bibir tipis membuatnya lupa dengan sekitar.

"Tampan." Gumamnya

Jihoon yang mendengar gumamannya tersenyum tipis. Ia mencondongkan tubuhnya lalu membisikkan sesuatu yang membuat jeno sukses tersipu.

Jeno melepaskan pelukan dari jihoon dan-

"Sorry." Ujarnya

Jihoon yang mendengar perkataan jeno bisa merasakan apa yang dirasakannya. Tanpa mengatakan apa-apa ia menggenggam tangan jeno dan menekan password akses masuk dalam apartement.

Jeno hanya diam membiarkan tangannya di genggam. Apartement jihoon terbilang rapi dan bersih untuk seorang namja.

Jihoon duduk di sofa yang ada di ruang tengah yang diikuti sama jeno. Tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Maaf." Kata jeno

Tidak ada jawaban dari jihoon. Jeno mengerti dengan diamnya jihoon. Pasti sulit mendapatkan maaf darinya. Jeno tidak menyalahkan siapapun disini hanya saja ia kecewa dengan daddy dan sahabat nya a.k.a donghyuck.

"Selama 7 tahun aku mencarimu ditempat biasa kamu pergi tapi aku tidak menemukannya. Aku masih mencarimu ditempat lain tapi hasilnya sama aku tidak menemukanmu ditempat itu. Lelah dan sakit yang kurasa selama ini. Selalu berpikir apa yang membuatmu pergi. Apa aku membuatmu marah dan masih banyak lagi pertanyaan lain yang tidak kutemukan jawabannya. Aku merasa Tuhan sedang mempermainkanku sekarang saat mendengar suaramu yang tidak pernah aku dengar selama 7 tahun mengalun indah di gendang telingaku tapi bukan kebahagian yang kurasa malah sakit dan marah yang merogoti hatiku. Aku mencoba menipisnya kalau itu bukan kamu ternyata itu benar orang yang selama aku cari ada di tengah-tengah keseharianku di sekolah dengan penampilan cupu. Rasa sakitku terasa sangat sakit saat orang yang kuanggap sahabat dan keluarga merusak kepercayaanku. Dia yang menyembunyikanmu dan membiarkan aku seperti orang gila karena mencarimu." Ujarnya dengan suara berat

Jeno diam mendengar perkataan jihoon yang berat. Ia bisa merasakan marah, kecewa dan rindu secara bersamaan dalam suaranya.

Jeno merasa amat bersalah dengan namja disampingnya. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Sedangkan luka yang belum sembuh kini berdarah sebab luka baru.

FAKE NERD IS LEADER MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang