Prolog

2.5K 203 47
                                    

Hi!
Selamat kamu sudah menemukan cerita ini ^_^

Absen dulu yukk. Kalian dari kota mana aja?

Kamu tahu cerita ini darimana?

Apakah disini ada tentara/abdinegara yang baca?

Spam 🖤 dulu donggg.

🐊 Happy Reading 🐊

.
.
.
.

SUASANA di Lawas Cafe saat ini cukup ramai, namun tak mengganggu fokus Zaheera yang tengah mengerjakan deadline tugas kuliahnya. Lantai dua café ini memang biasa di penuhi oleh mahasiswa-maahasiwa yang rapat ataupun mengerjakan tugas kuliah, karena suasananya memang sangat nyaman dengan di dukung oleh pemandangan sawah dan pepohonan hijau di sekeliling café.

Tengah sibuk mengetik di laptopnya, tiba-tiba saja seorang pria dengan seragam loreng dilapisi hoodie hitam yang sempat beradu dengannya di lantai satu tadi sudah duduk saja di depannya, satu meja denganya.

Tengah sibuk mengetik di laptopnya, tiba-tiba saja seorang pria dengan seragam loreng dilapisi hoodie hitam yang sempat beradu dengannya di lantai satu tadi sudah duduk saja di depannya, satu meja denganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zaheera langsung menoleh. "Kamu ngikutin saya?!" tanya Zaheera.

"Siapa juga yang ngikutin kamu," jawab laki-laki itu santai.

"Yasudah jangan dekat-dekat saya!"

Bukannya pergi, Arka malah tampak tak peduli dan tetap duduk di depan gadis itu. "Kamu jangan ge-er ya, saya bukan gak mau pergi tapi karena memang tidak ada kursi lagi, " ujarnya. Begitu Zaheera akan membalas ucapannya, laki-laki itu langsung berdiri, "Selamat siang komandan!" ucapnya.

"Siang. Letda Arka? Kamu disini juga ternyata," ujar pria yang berumur sekita 30-an tahun itu yang tengah bersama salah seorang rekannya.

"Siap. Iya komandan," jawabnya. Yang disapa komandan itu kemudian menoleh ke arah Zaheera. "Ternyata kamu kesini dengan pacar ya?"

"Mm, maksud saya calon," ralatnya begitu melihat penampilan Zaheera . Tidak mungkin kan gadis dengan hijab panjang menutup dada seperti itu pacaran, pikirnya.

"Siap. Iya Komandan," jawab Arka. Sontak hal itu langsung membuat Zaheera langsung melotot.

"Yasudah. Kalau begitu semoga lancar prosesnya. Saya tunggu kalian di pengajuan nikah," ujar Eko kemudian menepuk pundak anggotanya itu lalu beranjak pergi.

"Siap Komandan!"

Besamaan dengan itu Zaheera sudah menatap tajam ke arah laki-laki itu. Jika digambarkan, mungkin tanduk-tanduk merahnya sudah berdiri tegak siap menghadang pria gila di depannya ini. "Apa-apaan dia? Bicara seenaknya!!!" batin Zaheera tak terima.

Setelah komandannya pergi, Arka pun kembali duduk dengan santainya. Melihat Zaheera yang sudah melotot padanya, ia kemudian membuka suara, "Kamu jangan ge-er. Lagipula tipe saya bukan ukhti-ukhti seperti kamu."

"Hello! Kamu pikir saya akan baper gitu? Big No! Bagi saya kamu hanya seorang pengidap sindrom buaya yang mengandalkan tampang dan seragam!" balas Zaheera tak terima.

Baginya sudah rahasia umum para laki-laki berseragam itu banyak cabangnya, mengingat banyak cewek-cewek yang mengidolakannya, termasuk di kalangan teman-temannya sendiri. Dan hal itu sungguh membuat Zaheera muak. Apalagi beberapa waktu lalu Zaheera sempat melihat pria itu jalan dengan cewek yang berbeda.

"Jadi maksud kamu saya tampan?" ucapnya seraya tersenyum tipis.

"Ihhh yakali! Jangan kee ge-eran kamu!" bantah Zaheera.

"Barusan itu kamu sendiri yang bilang!!"

"Terserah!!!"

Zaheera langsung menutup laptopnya dan cepat-cepat mengemasi barang-barangnya dan langsung beranjak pergi.

Sedangkan Arka hanya tersenyum tipis melihatnya dan malah dengan santai berterima kasih pada pramusaji yang baru saja mengantarkan makanannya. Tentu tak lucu jika ia mengejar gadis itu. Yang ada nanti orang-orang malah berpikir mereka adalah sepasang kekasih yang tengah terlibat cekcok. Dan yang pasti, dia sudah sangat laparrrr.

-oOo-

Satu kata untuk Arka!

-

Udah siap untuk baca chapter selanjutnya?

Jangan lupa vote dan koment banyak-banyak yaaa. Biar Ais semangat nulisnya, hehehe.

~ Silakan Melanjutkan Membacanya~

Author's note:
Source of picture by pinterest

Zaheera (Kutemukan Cinta di Perbatasan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang