1| Sambutan Hangat Desa Sembawang

2.5K 181 10
                                    

°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
°
°
°
°

"Di bawah langit Sembawang ku abdikan diri pada Ibu Pertiwi"

"Di bawah langit Sembawang ku abdikan diri pada Ibu Pertiwi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
°
°

ZAHEERA lega, akhirnya ia sampai juga di Desa Sembawang setelah menempuh perjalanan cukup panjang.  Bagaimana tidak, setiba di bandara ia harus menempuh perjalanan kurang lebih empat jam menuju kota kecamatan—Entiku. Selepas dari Entiku ia harus menempuh lagi perjalanan dengan mobil menuju desa Casturi, barulah setelah itu ia menuju desa Sembawang dengan sepeda motor melewati jalanan tanah dengan tanjakan-tanjakan. Untunglah sekarang tidak musim penghujan, jika saja hujan dapat dipastikan motornya akan terjebak di lumpur jalan. Tak hanya itu, ia juga harus melewati belasan jembatan kecil yang menurutnya tak bisa dikatakan jembatan karena hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan motor dari satu arah saja. Sehingga jika ada motor dari arah berlawanan maka harus mengalah salah satunya. Selain itu, ia juga harus melewati sebuah sungai dengan menggunakan rakit karena belum ada jembatan untuk menyeberang. Tak sampai disitu, ia harus menempuh perjalanan sedikit lagi melewati jalanan tanah untuk menuju Desa Sembawang

Dan perjuangannya menuju desa ini terbayarkan sudah begitu melihat wajah ramah Riana—tantenya yang yang memilih mengabdikan diri menjadi guru di daerah pelosok perbatasan ini. Zaheera masih ingat bagaimana ketegaran tantenya itu dua tahun silam. Ia dan keluarga kecilnya mengalami kecelakaan hingga merenggut nyawa suami dan anaknya, hanya tante Riana satu-satunya yang selamat dalam kecelakaan maut itu. Ia begitu terpuruk, beberapa kali ia hampir bunuh diri, untunglah keluarga selalu menjaga dan mendukungnya sehingga dapat menggagalkannya. Tak ingin terus-terusan terpuruk dalam kesedihan, tante Riana yang berprofesi sebagai guru saat itu memilih untuk dimutasi, ia ingin mengabdikan dirinya untuk mengajar anak-anak di pelosok negeri. Ia tak sanggup jika terus melihat kenangan-kenangan bersama anak dan suaminya.

"Assalamualaikum, Ami," sapanya langsung menyalami tangan wanita itu setelah cukup lama tidak bertemu. Dan wanita yang disapa Ami itu pun langsung memeluknya. "Akhirnya kamu sampai juga, sayang."

Zaheera (Kutemukan Cinta di Perbatasan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang