6.nyonya Ziva

9 0 0
                                    


Happy reading
---

Ziva merindukan kehadiran Noel disisi Nya, entah mengapa Noel sekarang sudah tidak ada kabar.

----

"Gue mau pulang". Ucap Noel kepada kedua temannya.

Harvey dan jarvis saling tatapan satu sama lain.

Jarvis menghela nafas panjang. "Kata dokter lo perlu perawatan medis Noel".

"Gue mau pulang". Bantah Noel keras.

Harvey mengangguk. "Okey, lo boleh pulang tetapi lo jangan dulu lelah ya".

Noel mengangguk. "Hm".

Harvey keluar mencari dokter untuk berdiskusi agar Noel bisa rawat jalan, tak butuh berapa menit kini Harvey sudah kembali.

"Gimana vey?, dokternya ijinin?". Tanya jarvis kepada Harvey.

Harvey mengangguk. "Tetapi Jarvis  Noel harus istirahat yang cukup".

Tanpa menunggu dokter datang untuk mencabut infus ataupun suster, Noel dengan tidak sabaran langsung mencabut jarum infus itu sehingga membuat Jarvis dan Harvey melongo.

"Gila lo Noel".

Noel turun dari ranjang kemudian langsung melangkah keluar ruangan dengan membawa ranselnya, suster yang baru saja masuk dibuat terkejut.

"Noel manusia atau robot sih, nggak ada sakit-sakitnya".bisik Jarvis kepada Harvey.

Harvey mengedikkan bahunya kemudian berlari mengejar Noel. Untung nya Damian sudah membayar jadi Noel bisa seenaknya.

Noel masuk kedalam mobil dan disusul kedua teman laknatnya.

"Harvey antarin gue ke tokoh bunga". Titah Noel kepada Harvey.

Harvey mendengus kesal. "Ngapain lo ke situ,?"

Noel menatap tajam Harvey.

Harvey pun menghela nafas pasrah kemudian mulai menyetir mobil keluar pekarangan rumah sakit.

"Lo nggak berniat ganti baju?".tanya Jarvis kepada Noel.

Noel menggeleng. "Nggak".

Jarvis memutar malas bola matanya. "Lo emangnya mau kemana sih?".

"Kerumah Ziva". Jawab Noel singkat.

Jarvis menepuk jidatnya. "Lo ngapain ke rumah dia hah?".

"Mau ketemu bidadari gue". Jawab Noel.

"Oh iya, Ziva dari kemarin cariin lo. Mungkin kangen". Ucap Jarvis kepada Noel.

Noel menghela nafas panjang. "Kalau gue udah nggak ada, lo berdua harus jagain Ziva nya Noel".

Harvey langsung menoyor kepala Noel. "Ngaco lo, pokoknya lo nggak boleh mati".

"Feeling aja kalau gue minggu depan udah mau mati". Sahut Noel.

"Astaghfirullah".

NOEL CHRISTMASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang