~Happy reading~
Ziva dan Noel kini berada ditepi pantai, keduanya sedang bermain pasir dengan senyum yang terus mengembang. Senyum itu tidak ada kepalsuan apapun, Ziva tampak bahagia ketika bisa melihat lagi dan Noel tampak bahagia ketika melihat Ziva yang sangat bahagia.
"Horeeee!". Teriak Ziva kegirangan saat Ziva Berhasil membangun istana pasir.
Noel tersenyum lebar melihat Ziva yang kegirangan.
"Noel istana pasir ku sudah jadi". Ucap Ziva kepada Noel.
Noel langsung bangkit berdiri kemudian menggendong Ziva ala bridal style, Ziva mengalungkan kedua lengan nya di leher Noel. Noel tersenyum kemudian berlari dengan menggendong Ziva ke arah laut.
"Iloveyou Ziva!". Teriak Noel sekencang mungkin.
Ziva seketika terdiam membeku, apakah benar Noel mencintai nya?.
"Gue cinta sama lo". Ungkap Noel kepada Ziva.
Ziva menatap lekat manik mata Noel. "Apa benar?".
Noel mengangguk kemudian menurunkan Ziva, Noel menggenggam kedua tangan Ziva dengan menatap Ziva lekat dan penuh arti.
"Ziva, mau kah kamu menjadi ratu diistana Noel?". Tanya Noel kepada Ziva.
Ziva menunduk kemudian tersenyum malu.
"Bagaimana, hm?".
Ziva mengangguk. "Iya, aku mau".
Noel tersenyum lebar kemudian menarik tubuh Ziva kedalam dekapannya, keduanya tersenyum lebar. Ziva memejamkan matanya merasakan ketulusan cinta Noel.
Jarvis serta Harvey yang berada disana menatap keduanya dengan tatapan bahagia, ya walaupun sebenarnya Noel hanya bisa merasakan kebahagiaan sesaat.
"Andai dari dulu mereka berdua di persatu kan". Ucap Jarvis kepada Harvey.
Harvey mengangguk. "Takdir yang bermain Vis".
Kembali ke Noel dan Ziva.
Noel melepaskan pelukan nya kemudian mengecup dahi Ziva, Ziva memejamkan matanya dengan senyum yang terukir diwajahnya.
----------
"Gue kasih lo lima ratus juta, asalkan tugas lo bisa tuntas dengan secepat mungkin". Ucap Amel kepada seseorang.
Seseorang itu tersenyum tipis. "Itu akan beres jika uang ada".
Amel bersedekap dada kemudian menyunggingkan senyum liciknya. "Apapun caranya, lo harus bikin Ziva mati".
"Tenang Amel".
Amel menepuk-nepuk pundak pria itu. "Gue pegang omongan lo ".
Pria itu mengangguk.
Amel langsung melangkah keluar meninggal pria itu sendirian.
_____________
Dikamar Ziva senyum-senyum sendiri, dirinya tidak sangka sekarang dia dan Noel sudah Berpacaran. Ini adalah kebahagiaan yang penuh kesempurnaan tanpa ada kepalsuan sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOEL CHRISTMAS
Genç Kurgusingkat aja kisah ini bukan bercerita tentang anak motor ataupun tentang perjodohan, kisah ini bercerita tentang seorang pria yang selalu tidak mendapatkan kebahagiaan. kisah ini memiliki kisah alur hidup yang sangat sulit untuk di kembalikan. seme...