4.Hati yang tersakiti

9 0 0
                                    

Happy reading
---

Noel hari ini tengah melukis, Noel melukis tentang sebuah keluarga kecil yang sedang tertawa. Lukisan itu bertolak belakang dengan kehidupan Noel, kehidupan Noel seperti kegelapan dan sekarang Noel sudah menemukan titik penarang dihidup nya. Pertemuan yang tidak terduga dengan Ziva mampu membuat dia bisa senyum tanpa ada kepalsuan lagi.

Akhirnya lukisan Noel selesai, lukisan Noel sangatlah indah dan terlihat enak dipandang. Lukisan itu adalah hasil dari halusinasi Noel, noel berharap bahwa kehidupannya bisa sama seperti di lukisan itu.

Ceklek

Seorang wanita paruh baya masuk kedalam kamar dan menatap Noel yang tengah berkemas-kemas alat-alat Lukisan itu, wanita itu melangkah mendekati Noel dengan bersedekap dada.

"Noel, noel. Apakah anda masih berharap untuk bahagia?".tanya Wanita itu kepada Noel.

Noel mengepal tangannya.

Wanita itu terkekeh. "Saya mau kesini karena mau beritahu anda tentang ibu anda".

Noel hanya diam.

"Sebentar lagi ibu anda akan menikah dan memiliki keluarga baru, dan kamu jangan pernah berharap bahwa keluarga kamu bisa kembali seperti semula. Kertas yang sudah hangus tidak akan kembali seperti semula." Lanjut Wanita paruh baya itu.

Noel menghela nafas panjang. "Apakah sudah selesai bacotan nya, silahkan anda keluar. Pintu keluar nya ada disana".

Wanita itu tersenyum sinis kepada Noel. "Anak yang malang".

Wanita paruh baya itu langsung melangkah pergi.

Noel mengusap wajahnya.

"Tuhan, apakah engkau tidak mendengar doa ku selama ini?. Noel lelah Tuhan, LELAH TUHAN!".

Lukisan yang tadi dirinya lelah membuat nya kini langsung dihancurkan, Noel mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Arghhhhhh, NOEL LELAH TUHAN!".

Prangg

Gelas yang berada disana langsung dilempar Noel Kedinding sehingga pecah tak tersisa, pecahan beling itu mampu membuat Noel sadar. Apa yang sudah pecah dan hancur tidak akan kembali semula.

Noel terduduk dilantai dengan memeluk kakinya sendiri, ia menunduk kemudian menangis.

"Kenapa sih, keluarga Noel selalu seperti ini. Noel pengen bahagia Tuhan".lirih Noel.

Noel mendongak kemudian menatap kearah luar jendela dengan tatapan kosong.

"Apa Noel akhiri hidup ini ya".

Noel bangkit berdiri kemudian melangkah kearah balkon, dirinya menatap pemandangan diluar. Bukan kehidupan ini yang Noel mau, bukan kehidupan yang dipenuhi harta yang Noel mau. Yang noel inginkan adalah kebahagiaan walaupun harus makan nasi dan garam sekalipun noel tetap bersyukur jika keluarga mereka bahagia.

"Kertas yang sudah hangus tidak akan kembali seperti semula".

Ucapan ibu tirinya lagi dan lagi terus terngiang-ngiang di otaknya, memang itu ucapan kebenaran yang harus Noel terima. Keluarga mereka tidak akan kembali semula.

NOEL CHRISTMASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang