Langit menggelap diikuti suara panggangan daging di halaman rumah. Om Gerry, lebih tepatnya suami Mamah Sarah yang juga memaksaku memanggilnya dengan kata "Papah" merayakan kedatanganku dengan acara kecil-kecilan.
Kalau menurutku sendiri, ini tidak kecil. Ini terlalu mewah, membuat aku merasa terlalu dianggap spesial di tengah-tengah mereka.
Sarah juga mengenalkan aku pada David dan Kevin sebagai putrinya yang hilang. Anak tujuh tahun dengan pipi gempalnya melotot tak percaya, David langsung memelukku dan menangis. Katanya dia tak menyangka hidupku seperti sinetron. Kami semua tertawa, oh tidak kecuali seseorang berkaos hitam yang sedang menggerogoti Wagyunya. Iya, bisa-bisanya mereka membakar Wagyu dan mengatakan ini kecil-kecilan untuk menyambut aku.
Aku ingin mendekati Kevin, setidaknya menyapa dan minta maaf karena kehadiranku yang mungkin membuatnya tak nyaman sedari tadi. Kevin pasti kesal denganku, aku tiba-tiba datang dan bertingkah seolah aku ini adik kandungnya, semua orang menyayangiku, mungkin ia sedikit kehilangan perhatian. Aku akan mewajarkan jika Kevin memakiku telah merebut Mamahnya.
Namun, sebelum aku mendekat David menggenggam telunjukku. "Kevin itu red flag."
Aku tertawa puas dan menyetarakan tinggi ku dengan bocil SD ini.
"Kenapa? Aku cuman mau kenalan sama Kakak kita."David menggeleng membisikan sesuatu, "Dia nggak bakal menganggap kamu adik!"
Aku cemberut, "Kenapa?"
"Kevin itu suka cewek cantik! Kamu bakal ditembak sama dia kalau deket-deket dia."
David... David.. lucu banget kamu ini. "Kevin nggak bakal pacaran sama adiknya sendiri."
"Terserah, kalau kamu dijambak Inggrit jangan mengadu ke aku!"
"Hahaha kenapa aku dijambak?"
"Pacar Kevin itu nenek sihir. Dia nggak bakal bolehin kamu deket-deket Kevin. Eveline aja dicubit!"
"Hah? Jahat banget, Eveline kan masih kecil."
"Eveline sudah SD, same with me."
"Itu masih kecil."
"What you mean?! I'm eight years old!"
"Boong, kata Mamah kamu tujuh tahun."
"Ya tinggal tiga bulan lagi!"
Aku menertawakan David yang marah dan meninggalkanku. Aku melihat bocil itu datang protes ke Mamahnya perihal larangan untuk tidak membocorkan identitas pribadinya. Haha David lucu sekali.
Setelah tidak berbincang dengan David aku menengok kembali ke arah Kevin tapi laki-laki itu sudah tidak ada di sana.
"Dia masuk rumah?"
Aku melirik ke Mamah dan Papah yang masih menenangkan David yang marah karena masih dianggap tujuh tahun.
Harus kah aku menyusul Kevin? Maksudku dia terlihat sedang menghadapi masalah? Sedari pagi diam dan bersikap dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Brother : VSOO [END]
FanfictionKeharusan mendatangi ibu kota dengan keadaan sebatang kara membuatnya mengahadapi ketidakmungkinan kedua. Perjuangan mencari garis keluarga yang tersisa ia geluti sampai garis itu berhenti pada adik tiri ibunya, bernama Sarah yang tinggal di sekitar...