O1.

1.3K 81 13
                                    

Seseorang dengan kacamata hitam dan pakaian kasual mengendarai mobilnya dengan sesekali mengetuk ngetuk setir mobil tersebut.

Ia memberhentikan mobilnya di sebuah cafe yang berada di ujung kota, dengan nuansa klasik yang membuatnya menjadi lebih menarik.

Ia memasuki cafe tersebut dan melepas kacamata hitam yang sudah terpasang sejak ia pergi dari rumah, untuk mencari orang yang sudah membuat janji dengannya.

Tak lama setelah ia melihat ke sekelilingnya,ia menemukan orang yang ia cari, dia duduk dengan memainkan cangkir yang ada dihadapannya, Jihoon pun tersenyum lalu berjalan menuju orang tersebut.

Jihoon langsung duduk di hadapan orang tersebut dan menyanggah dagunya menggunakan tangan kiri nya.

"Hai" Dengan senyuman lembut Jihoon menatap orang itu tepat dimatanya.

"O-oh Hai, s-sejak kapan sampe?" Ucapnya dengan ekspresi wajah yang terlihat gugup

Jihoon terkekeh pelan lalu menurunkan tangannya "baru aja kok, kenapa kok gugup gitu?"

Takata Mashiho, orang yang ada dihadapan Jihoon hanya menggeleng pelan "n-nggak kok, mau pesen apa?"

Jihoon kembali tersenyum, hanya pada orang ini lah dia bisa terus tersenyum, padahal hal yang dilakukan oleh Mashiho adalah hal hal kecil, masa bodo dengan ucapan orang orang yang tidak suka melihat dirinya yang merupakan seorang pria melakukan pendekatan dengan pria lainnya.

Jihoon melirik kearah waitress untuk meminta menu, setelah itu ia memesan sebuah minuman dan juga camilan





"J-jadi kenapa kamu ajak aku ketemuan?" Mashiho seseorang yang jika berbicara akan to the point, dan dia juga seseorang yang selalu jujur akan hampir segala hal, hampir, ingat itu.

"To the point banget?" Jihoon kembali tersenyum lalu mengambil sesuatu dari saku celananya, dan memperlihatkan nya pada Mashiho.

Sebuah kotak berwarna hitam beludru berukuran kecil namun didalamnya cukup sebuah benda yang selalu dipasangkan di jari tangan.


"Pasti tau kan isi kotak ini apa?" Mashiho mengangguk, Jihoon menarik pelan tangan Mashiho lalu membuka kotak tersebut menggunakan satu tangannya.

Jihoon menggenggam tangan Mashiho menggunakan tangan kirinya dan memasangkan cincin tersebut di jari tengah Mashuho.

"Takata Mashiho, kamu satu satunya orang yang bisa bikin aku tersenyum atas hal hal kecil yang kamu lakukan, maukah kamu menjadi orang yang akan selalu menjadi prioritasku? Aku berjanji bakalan selalu bikin kamu bahagia" Ucapnya dengan senyuman yang sama sekali tidak luntur.

Mashiho nampak terkejut, namun ia juga terlihat sangat senang, sepertinya ia menunggu lama untuk hal ini diucapkan secara langsung oleh Jihoon.

"E-eh, gimana?" Ucapnya dengan tatapan yang sama. "Singkatnya, kamu mau gak jadi pacar aku?"

"Tapi, orang lain..."

Jihoon mempererat genggaman tangannya, ia mengerti perasaan khawatir Mashiho, memang tidak mudah menjalin sebuah sebuah hubungan di tengah mayoritas orang yang memandang sebelah mata orang seperti Jihoon yang bernotabene gay.

[01] 𝓑𝓮𝓼𝓽𝓕𝓻𝓲𝓮𝓷𝓭 || 𝓙𝓲𝔂𝓸𝓼𝓱✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang