Aku Gila

1.9K 109 7
                                    

"Rasanya aku udah jadi gila!" Freen melemparkan badannya di atas kasur begitu memasuki kamar. Ia bahkan belum mengganti baju dan membersihkan make-up di wajahnya.

"Sadar dong, Freen Sarocha Chankimha!" Kali ini menyebutkan nama lengkapnya dengan harapan ia bisa lebih sadar lagi. Tapi nampaknya posisi tidur tidak membuatnya cukup yakin sehingga tak lama ia mengangkat badannya dari atas kasur dan terduduk sambil melihat ke arah cermin di sisi lain kamarnya, memandang bayangannya sendiri. "Kamu harus profesional. Semua yang kamu lakuin itu cuma kerjaan. Nggak kurang, nggak lebih." Ia memandang tajam pada bayangannya sendiri di dalam cermin, mencoba untuk mempercayai hal yang baru saja ia katakan. "Aku, Freen Sarocha. Bukan Khun Sam." Ia berhenti sejenak untuk mencerna perkataannya sendiri barusan. Ia berusaha meyakinkan pikirannya sendiri, ntah bagaimana pun caranya, ia harus meyakini hal ini. "Dia, Becky Armstrong. Bukan Mon." Lagi-lagi ia mengambil jeda, kali ini sambil mengangguk ke arah bayangannya sendiri di cermin seakan-akan bayangannya tersebut adalah orang lain yang sedang ia ajak bicara. "Dan ini, hal yang paling penting. Dengerin ya, Freen." Ia masih melanjutkan pembicaraan dengan dirinya sendiri. "Perasaan ini adalah perasaan antara Khun Sam dan Mon. Perasaan ini bukan perasaan antara Freen dan Becky. Nggak ada yang namanya freenbeck. Adanya cuma monsam." Ia mengangguk lagi ke arah bayangannya namun tak lama ia merengut masih sambil menatap bayangannya. "Kamu bener-bener udah gila!" Ia melemparkan kembali badannya ke atas kasur dengan posisi telentang sambil matanya menatap kosong ke arah langit-langit kamar. "Boleh nggak sih? Boleh nggak sih Freen Sarocha punya perasaan ke Rebecca Patricia Armstrong?"

Ia membuang napas sambil mengalihkan pandangannya dari langit-langit menuju tas tangan yang tergeletak di atas kasur. Mungkin tadi tas kecil itu ikut terlempar ketika ia melemparkan tubuhnya ke atas kasur. Ia berusaha memanjangkan tangannya untuk meraih tas tersebut. Ketika tangannya mengenai tas tersebut, ia hanya menyelipkan tangannya ke dalam tas untuk mengambil iPhonenya. Hanya membutuhkan satu swipe untuk membuka kunci handphonenya, dan satu ketukan untuk membuka aplikasi line, untuk melihat percakapan yang ia pin. Foto yang tertampil di pin chat tersebut adalah fotonya berdua dengan seprang perempuan lainnya yang tidak terlihat seperti orang Thailand sama sekali. Nama yang tertera disamping foto tersebut hanya tertulis "bb". Ia membuka chat tersebut dan kedua ibu jarinya dengan lincah mengetikkan beberapa kata sebelum ia menekan tombol kirim.

You: Aku udah sampe rumah, bb

Tidak butuh waktu lama sampai ada jawaban dari chat yang baru saja ia kirim.

bb: Aku udah kangen kamu, P'Freen 🥲

Sebuah senyum kecil langsung terbentuk di bibirnya ketika membaca balasan pesan di handphonenya. Freen tidak bisa mengingat sejak kapan perempuan yang baru saja membalas pesannya tersebut mulai masuk ke dalam hatinya. Mereka pertama kali bertemu saat meeting pertama dari web series pertama yang mereka bintangi. Pada masa itu mereka hanyalah dua orang yang tak saling mengenal, mereka juga tidak ditawari untuk menjadi pemeran utama. Freen masih ingat kesan pertama saat ia melihat Becky. Becky sangat, sangat cantik. Dengan rambut panjangnya yang bergelombang, wajah berbentuk hati, dan wajah yang kebarat-baratan, membuat Becky terlihat sangat cantik bahkan Freen sampai ragu apakah ia harus menyapa Becky menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa Thailand. Freen akhirnya tidak menyapa Becky sama sekali, hingga baru setelah hasil casting diumumkan, Freen akhirnya memgetahui bahwa perempuan cantik yang ia lihat itu akan menjadi lawan mainnya.

You: Belum juga sejam kamu udah kangen sama aku?

Senyum masih menghiasi wajah Freen. Ia tak bisa menjelaskan sejak kapan perasaan menggelitik seperti kupu-kupu berterbangan di perutnya ini mulai muncul. Ia hanya tahu bahwa ia menikmati perasaan ini setiap kali ia berinteraksi dengan Becky.

bb: Aku harus gimana? Semenit pisah aja aku ga kuat

Freen tertawa pelan membaca balasan dari perempuan di seberang sana, betapa balasan tersebut terasa seperti menggoda pikirannya. Perempuan muda yang sedang bertukar pesan dengannya ini memang selalu punya cara untuk membuat Freen merasa spesial, membuat Freen menurunkan tembok yang ia bangun, berulang kali menyentuh hatinya sehingga ia merasakan perasaan yang ia rasakan saat ini.

You: Kita kan besok ketemu, Becky

Ia mengetuk tombol kirim dan menunggu jawaban yang tentunya langsung masuk ke handphonenya.

bb: Kenapa aku dipanggil Becky? Bukan bb? Kamu udah nggak sayang aku?

Freen langsung meletakkan handphonenya dan menghela napas. Respon seperti ini adalah salah satu alasan kenapa freen tidak bisa mengontrol perasaannya.

"Aku bukan Khun Sam. Aku Freen Sarocha. Nggak ada yang namanya freenback, yang ada cuma monsam." Ia mengulang kalimat yang sama yang ia ucapkan beberapa menit yang lalu.

Bunyi notifikasi di handphonenya membuat Freen mengambil kembali handphone tersebut dan melihat ada satu pesan baru yang yang masuk. Becky mengirim foto script dari web series yang mereka bintangi. Yang terkirim adalah bagian dimana skenario yang dimainkan adalah saat Khun Sam — peran Freen di series tersebut menawarkan Mon — yang dimainkan oleh Becky, untuk menggigit hidungnya dan sebagai gantinya Khun Sam boleh menggigit bibir Mon. Satu pesan lagi masuk dan tertulis tepat dibawah foto tersebut.

bb: Aku nggak sabar nunggu besok!

Freen tersenyum pahit sambil memandangi layar handphonenya.

"Jadi, pada akhirnya, kita cuma begini aja, ya. Kamu Mon, dan aku Khun Sam." Ia menggumam seraya ibu jarinya mencari emoji yang ingin ia gunakan untuk membalas chat itu.

You: 👍🏻

Ia menutup aplikasi chat dan beranjak dari tempat tidur, meninggalkan handphonenya tergeletak begitu saja di atas kasur. Ia berjalan menuju kamar mandi, memutuskan untuk mandi air hangat dengan harapan bisa membantu menghangatkan hatinya dari rasa tidak nyaman yang disebabkan pesan terakhir yang ia baca. Perasaan tidak nyaman yang selalu ia rasakan setiap kali dia menyadari bahwa ini bukan tentang Freen dan Becky. Ini semua adalah tentang Khun Sam dan Mon.

Curtain Call [ID]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang