Syuting telah berakhir dan para artis sedang membersihkan makeup mereka dan berganti baju. Freen sudah mengenakan kaos abu-abu polos dan celana jeans hitam. Ia duduk di meja rias, berusaha membersihkan makeup yang menghiasi wajahnya. Lega rasanya dapat menghapus beberapa lapis concealer, foundation, bedak, riasan mata, lipstick, dan perona pipi yang ia kenakan seharian sejak matahari masih bersinar hingga kini bulan menggantikan posisinya dan jarum jam nyaris menyentuh pukul dua belas dini hari. Ingin rasanya ia memiliki Pintu Kemana Saja milik Doraemon dan langsung melangkahkan dirinya ke kamar supaya ia bisa beristirahat.
Ketika ia sedang asik dengan lamunannya tentang Pintu Kemana Saja milik Doraemon, sesosok perempuan menduduki meja rias yang berada di sampingnya, membuat Freen menoleh lalu kemudian bibirnya mengerucut ketika melihat siapa yang duduk di sebelahnya tak lain dan tak bukan adalah Becky yang seharian ini hanya berbicara dengannya ketika mereka menjadi Khun Sam dan Mon. Sejak kunjungan Saint pagi tadi, Becky lagi-lagi mendiamkan Freen seakan-akan mereka tidak kenal satu sama lain dan seluruh kru juga rekan aktor lain pun menyadari hal tersebut, tidak terkecuali Nam yang bingung lantaran Becky lebih memilih untuk terus menempel pada Irin, sementara Freen terus menempel pada dirinya.
"Sampai kapan kamu mau diemin aku terus, Becky?" Freen membuka perbincangan dengan perempuan di sampingnya sembari tatapannya memandang lurus pada cermin di depannya, melanjutkan aktivitas menghapus makeup yang sejak tadi ia lakukan.
Perempuan yang ditanya hanya menghela napas panjang, namun tak sepatah kata pun terucap dari bibirnya.
Freen akhirnya meletakkan kapas yang ia gunakan untuk membersihkan wajahnya dan memutar kursi yang ia duduki untuk menghadap ke arah aktris yang diam-diam ia sukai itu. "Aku nggak bisa ngerti isi pikiran dan hati kamu kalau kamu nggak omongin ke aku, Becbec." Nada bicaranya melembut ketika melihat wajah lelah perempuan yang sedari tadi mendiamkannya. Walaupun Freen sendiri lelah, namun ia sadar bahwa ia lebih tua dari Becky dan sebaiknya ia berlaku lebih dewasa daripada ikut-ikutan merajuk dan bukannya menyelesaikan masalah.
Becky lagi-lagi menghela napas panjang dan menolehkan wajahnya ke arah Freen. Bibirnya melengkung kebawah dan matanya terlihat sangat lelah. "Aku capek..." Hanya dua kata itu yang ia ucapkan sebelum kembali menolehkan wajahnya menghadap cermin dan mengambil kapas untuk membersihkan makeup di wajahnya.
Sebuah senyum simpul terukir di wajah Freen. Akhirnya Becky bersedia untuk berbicara dengannya. Ia pun menggeser kursi yang ia duduki untuk merapat dengan kursi yang diduduki oleh Becky. "Sini aku bantuin bersihin makeup-nya." Ujar Freen sambil turut mengambil kapas dan susu pembersih lalu dengan lembut ia mencubit dagu Becky dan mengarahkannya wajah perempuan itu untuk menghadap ke arahnya. Ketika kedua mata mereka bertatapan, Freen tersenyum tulus dan menepuk halus pipi Becky. "Kamu suka kebiasaan nggak tuntas bersihin maskara sama eyeliner, ntar mata kamu bengkak lagi, lho."
Becky akhirnya turut tersenyum dan menggenggam tangan Freen yang masih menempel di pipinya. "Aku masih sebel sama Phi Freen, tapi aku pengin manja-manjaan." Becky lagi-lagi menghela napas sebelum menutup kedua matanya. "Aku mau nginep boleh nggak?" Becky terlihat sangat lelah dan sangat ingin istirahat saat ini.
"Boleh, nanti kita pillow talk ya. Sekarang bersihin dulu sini makeup-nya." Freen pun mulai mengusap lembut wajah Becky dengan kapas di tangannya, sementara Becky masih menutup kedua matanya, membiarkan Freen membersihkan wajahnya.
Setelah beberapa saat, dan beberapa gumpalan kapas, Freen akhirnya berhenti dan tersenyum menatap hasil karyanya. "Selesai!" Ia membuang kapas yang ia gunakan ke tempat sampah yang berada dekat di kakinya dan menepuk pelan kedua pipi Becky dengan kedua tangannya. "Kamu nggak pakai makeup aja cantik banget, ya ampun." Ucapnya dengan bersemangat, membuat Becky terkekeh mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curtain Call [ID]
Fanfic"Aku, Freen Sarocha. Bukan Khun Sam. Dia, Becky Armstrong. Bukan Mon. Perasaan ini adalah perasaan antara Khun Sam dan Mon. Perasaan ini bukan perasaan antara Freen dan Becky. Nggak ada yang namanya freenbeck. Adanya cuma monsam." === Ini cuma coba...