Spin-off: What's Wrong with Han Seungwoo?

100 10 0
                                    

Jujur aku pengen lanjutin work ini, tapi ga kunjung nemu idenya. So, aku bikin spin-off ini sebagai permintaan maaf ya.
Happy reading guys!

_______________________



Han Seungwoo. Seorang pria berusia 28 tahun sekaligus seorang solois yang cukup populer. Dia merupakan salah satu penyanyi idola yang terkenal dengan julukan 'si multitalenta' karena kemampuan vokal, rap dan dance-nya sangat bagus. Selain itu, tidak jarang pula dia menulis lirik bahkan mengaransemen musiknya sendiri. Dan, pria hebat itu adalah pacarmu.

Kamu bukanlah idol sepertinya. Kamu hanya seorang wanita yang bekerja di sebuah perusahaan A. Namun, bagaimana kamu dan Seungwoo bisa menjalin hubungan spesial?

Dulu, kamu dan Seungwoo adalah teman satu angkatan di SMA. Dulu, dia merupakan salah satu atlet sepak bola kebanggaan di SMA kalian. Namun, suatu hal tak diingankan terjadi.

Kala itu, Seungwoo mengalami cedera cukup parah hingga membuatnya tidak bisa mengikuti kegiatan klub sepak bola untuk sementara, sekitar satu bulan sesuai anjuran dokter. Namun, Seungwoo yang keras kepala tetap memaksakan dirinya dan berakhir berbaring di UKS.

Di sanalah kalian pertama kali bertemu. Kamu berbaring di UKS karena nyeri haid parah sedangkan Seungwoo karena cedera kakinya yang belum sepenuhnya recovery malah terkilir.

Saat itu, kamu mendengar suara isakan yang samar-samar. Kamu yang penasaran pun mencoba mengintip dari balik tirai. Ternyata suara itu berasal dari anak emas sekolah, Han Seungwoo. Entah karena kakinya yang sakit atau karena alasan lain, kamu tidak tahu alasan anak laki-laki itu menangis.

Sialnya, mata kalian bertemu. Seungwoo tampak terkejut. Begitu pun kamu.

"Ah, maaf. Aku gak bermaksud..."

Kamu buru-buru meminta maaf padanya. Kamu jadi tidak enak karena sudah berbuat tidak sopan pada Seungwoo.

Seungwoo hanya terdiam sambil menatapmu dengan mata yang kembali tenang.

"Kamu gak apa-apa?" tanyamu khawatir.

Lagi-lagi Seungwoo hanya diam. Dia tidak menjawab pertanyaanmu.

Merasa diabaikan, kamu pun mengakhiri percakapan sepihak itu.

"Sekali lagi, aku minta maaf karena udah gak sopan," katamu lalu menutup tirai dan kembali berbaring sambil menatap langit-langit.

Beberapa sekon kemudian, kamu menyibak tirai lagi.

"Hei, boleh aku duduk di situ?" tanyamu sambil menunjuk kursi di dekat ranjang Seungwoo.

Seungwoo bertanya bingung pada seseorang yang baru dia temui, "Kenapa kamu ingin duduk di sini?"

Seolah mengabaikan pertanyaan Seungwoo, kamu duduk di kursi itu dan mulai bercerita.

"Kamu tahu, dulu aku sangat suka melukis. Tapi suatu hari pergelangan tanganku terluka, aku gak bisa melukis lagi dan terpaksa keluar dari les."

Seungwoo masih menatapmu dengan wajah bingungnya. Namun, dia tidak berkata apapun. Dia hanya diam dan terpaksa menyimak.

"Meninggalkan sesuatu yang sangat kusukai itu rasanya kayak semesta runtuh dan hidupku pun hancur. Ya, kurang lebih kayak gitu. Mungkin kedengeran berlebihan sih tapi waktu itu aku jadi pemurung dan ngerasa kayak gak berguna."

Setelah kamu melanjutkan beberapa kalimat, Seungwoo tampak mulai mendengarkanmu dengan serius.

Sejujurnya, kamu tidak mengenal Seungwoo secara pribadi. Kamu bahkan menebak bahwa dia pasti tidak tahu namamu. Namun, entah kenapa kamu jadi ikut campur dalam hidupnya. Mungkin karena kalian memiliki sedikit kesamaan. Mungkin karena kamu merasa bersimpati padanya.

BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang