ㅡrahasianya

1.2K 197 14
                                    

Siang itu, kamu lagi kumpul sama temen-temenmu di kafe. Kamu cuma dengerin cerita temenmu yang katanya ipk dia turun sambil menggerutu menyalahkan dosennya yang pelit kasih nilai. Kamu pun ketawa mendengar hal itu.

"Eh, itu Seungwoo bukan sih?" Ucap salah satunya sembari menunjuk lelaki yang yang duduk jauh di belakangmu.

Kamu pun menoleh ke belakang. Sebenarnya kamu nggak begitu yakin lelaki itu adalah Seungwoo. Tapi kamu ingat sekali jika baju yang dipakainya itu merupakan pemberianmu saat dia ulang tahun kemarin.

"Pacarmu sama siapa deh itu?" Tanya yang lain.

Benar saja jika lelaki itu tidaklah duduk sendiri. Ada ada sosok wanita yang duduk di depannya. Kulitnya putih dengan rambut hitam sebahu, cantik memang. Tapi kamu nggak tahu itu siapa.

"Temennya mungkin." Jawabmu seadanya.

"Mana ada temen yang pengangan tangan kayak gitu."

Kamu menoleh kembali dan mendapati keduanya tengah menggenggam tangan satu sama lain. Si wanitanya bahkan melempar senyum manis pada lelaki di hadapannya. Dan kamu langsung membuang muka.

Mendadak pikiranmu jadi kalut dan nggak tenang. Banyak pertanyaan yang muncul di benakmu.

"Bentar ya, mama nelpon nih." Bohongmu, lalu keluar dari kafe.

Kamu cuma cari alasan untuk keluar dari kerumunan itu. Jika itu benar, kamu nggak mau sampai mereka tahu keburukan Seungwoo. Kamu akan cari tahu sendiri kebenarannya dari dia.

"Woo, lagi di mana?" Tanyamu sembari menatap ke arah lelaki yang tengah berbicara lewat ponselnya.

"Lagi di kafe, kenapa?"

Ternyata lelaki yang disebut temenmu tadi memang benar Seungwoo. Kamu masih nggak percaya.

"Sama siapa?"

"Eumm, sama temen-temen."

"Rame dong?"

"Iya, udah ya. Nanti aku mampir ke rumah kamu deh."

Setelah itu, dia memutus panggilan secara sepihak. Kamu tersenyum kecut. Dan kecurigaanmu jadi semakin besar terhadapnya. Kamu nggak mau percaya tapi sepertinya memang benar adanya.

Beberapa saat setelah kamu nyampe di rumah, dia beneran dateng ke rumah kamu seperti yang diucapkan tadi. Ada banyak pertanyaan yang ingin kamu ajukan ketika dia datang. Tapi entah kenapa itu nggak mau keluar dari mulutmu.

"Ngapain?"

"Nggak boleh ya? Yaudah aku pulang aja."

Dia pun berbalik dan hendak melangkah pergi tapi kamu berhasil mencegahnya lebih dulu. Kamu menarik lengan jaketnya alih-alih memegang lengannya. Lalu kamu terdiam sebentar hingga membuat Seungwoo heran.

"Siapa yang nyuruh kamu pergi?"

Setelah itu, dia senyum. Tapi nggak dengan kamu. Kamu nggak nunjukin ekspresi apapun.

"Tadi sama siapa aja?" Tanyamu setelah duduk di sofa ruang tamu.

"Banyak."

"Kirain lagi jalan sama cewek lain soalnya tadi buru-buru banget sih matiin telepon."

Sengaja kamu bilang gitu. Kamu yakin, secara nggak langsung dia pasti merasa tersindir. Tapi dia masih saja diam. Nggak ngomong apapun.

Kemudian kamu memutar tubuhmu menghadap Seungwoo sambil duduk bersila. Kamu menatapnya penuh selidik.

"Woo..."

Dia hanya menatapmu seolah bertanya, "kenapa?".

"Nggak ada yang pengen kamu omongin ke aku?"

"Hah?"

Dia kelihatan kaget sama yang kamu omongin barusan. Dia cuma bisa masang wajah bingung. Entah dia pura-pura nggak paham atau memang beneran nggak paham, kamu nggak begitu yakin.

"Kamu nggak mau jujur tentang sesuatu?" Ulangmu.

"Tentang apa?"

"Oh iya, itu ada film bagus. Kamu mau nonton?"

Kamu menyandarkan tubuhmu pada punggung sofa sembari menghela napas panjang. Sebelum akhirnya berujar,  "Nggak tahu deh."








●●●

Bisa tebak nggak endingnya kek gimana?

BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang