ㅡtidak lagi

1.7K 206 22
                                    

Siang berganti malam dan malam berganti siang. Ya, memang sudah seharusnya begitu. Hari berlalu begitu cepat kecuali perasaan. Perasaan masih tetap sama. Masih saja mencintai lelaki itu. Lelaki yang sebulan lalu kamu putuskan. Memang sesulit itu menghilangkan rasa yang sudah bertahun-tahun menetap di hati. Tapi akan kamu usahakan untuk melupakan hubungan yang telah usai ini.

Setelah hubunganmu berakhir dengan Seungwoo, memang benar kamu menjadi lebih sering berdiam diri di rumah. Seperti nggak ada tenaga untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Entahlah, mungkin karena efek patah hati. Kamu jadi malas untuk melakukan sesuatu.

Agaknya takdir mempermainkanmu. Bukannya kamu menuduh atau menyalahkan takdir. Kamu hanya pergi ke supermarket untuk membeli sesuatu tapi kamu malah dipertemukan dengan lelaki itu. Ini terlalu cepat. Kamu belum siap untuk bertemu kembali dengannya. Bukan apa-apa, hanya saja takut dia akan membuatmu goyah.

Langkahmu terhenti, begitu pun dia. Bohong jika hatimu sudah tenang. Tentu masih ada sedikit rasa kesal yang tertinggal dalam dirimu. Apalagi saat dipertemukan kembali, rasa itu bangkit dan kenangan burukmu mendadak berputar dalam ingatanmu layaknya sebuah film.

"Hai!" Sapanya lebih dulu. Dan jangan lupa senyuman cangung yang ia nampakkan di wajahnya. Sangat kentara.

"Hai." Balasamu dengan nada datar. Sulit rasanya untuk menampilkan sebuah senyuman, nggak sepertinya yang mudah tersenyum walaupun kelihatan dipaksakan.

Dari sapaan itu akhirnya membuatmu mengiyakan ajakan Seungwoo yang meminta waktu untuk bicara denganmu.

"Gimana kabarmu?"

"Aku nggak suka basa-basi, kamu tahu itu."

Sepertinya lelaki itu sudah lupa jika kamu bukan tipe orang yang suka basa-basi. Menurutmu, itu membuang-buang waktu.

"Aku minta maaf soal itu tapi apa kita nggak bisa tetap berhubungan baik walaupun udah putus?"

"Aku nggak sebaik itu, jadi jangan berharap lebih sama aku."

Nggak peduli jika kamu disebut berpikiran sempit. Nyatanya, memang tidak semudah itu untuk memaafkan.

Setelah itu, keadaan menjadi hening. Hanya ada suara angin dan beberapa daun yang jatuh karena diterpa angin. Suhu di luar menjadi sedikit lebih dingin dan cuaca berubah, nggak seterik tadi. Sepertinya akan turun hujan sebentar lagi.

"Kalau ada pilihan buat balik lagi, gimana?"

Kamu menatap Seungwoo. Lalu tersenyum miring.

"Kita bahkan udah tahu endingnya. Jadi, untuk apa mengulang kembali cerita yang udah selesai?"

"Apa nggak sia-sia?" Tanyamu pada sosok lelaki di hadapanmu.

Dia tertegun dengan apa yang barusan kamu ucapkan.

Setelah itu, kamu bangkit dan melangkah pergi. Tanpa peduli dengan keadaan Seungwoo yang masih terduduk di sana. Kamu kemudian mengusap pipimu yang basah karena air mata.




- E N D -



Sampai di sini cerita dari boyfriend.
Terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk  membaca cerita ini.
See you!
💚

BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang