Semesta

34 3 0
                                    

Padahal tinggal satu langkah lagi. Tapi kenapa lo malah berbalik arah kak? Lo bilang kalo orang kaya gue gak pantes disini. Jadi gue lakuin, gue lakuin apa yang lo pengen.

Satu langkah lagi, gue bakal bebas.

Gue bakal bebas dari keluarga gue dan segala makiannya. Gue bebas dari kejamnya semesta ke takdir gue. Tapi kenapa di saat-saat kaya gitu lo malah lari ke arah gue dan narik gue, kak?

**

" Gue capek, kalo gue nyerah gak papa kan, kak? "

Seoho termenung, lagi. Entah udah berapa kali dia kaya gini. Suaranya udah habis buat ngeyakinin cowok yang ada di pelukannya ini.

" Diem, jangan ngomong lagi. "

" Gue capek, gue capek di teriakin terus sama mama. Gue capek di pukul terus sama papa. Gue mau tidur, gue mau tidur tenang. "

" Diem. "

" Kenapa lo balik kak? Kenapa lo ngeliat ke arah gue? Gue benci diri gue sendiri. Seharusnya biarin aja kaya gitu, biarin gue sendiri. Seharusnya lo tinggalin gue, seharusnya lo gak usah peduliin kata-kata gue waktu itu. Seharusnya--- "

" GUE BILANG DIEM, LEE KEONHEE!! "

Pundak Keonhee di cengkram kuat-kuat. Mata tajam Seoho memerah, entah karena marah atau sedih. Tatapan Keonhee kosong, seolah tidak ada kehidupan didalamnya.

Mata yang dulu penuh binar palsu sekarang menunjukan sisi yang sebenarnya, Kosong dan hampa. Badannya jadi lebih kurus, bekas luka dan lebam bertebaran di tubuh rapuhnya.

Mendengar nada suara cowok yang lebih tua, Keonhee diem aja. Air matanya udah kering, dia gak bisa nangis lagi.

" Kenapa lo meluk gue kak? Kenapa? "

Seoho gak jawab, dia malah nangis dan meluk Keonhee makin erat. Dadanya sakit, ini salahnya. Salahnya kenapa dia baru ngeliat ke arah Keonhee sekarang. Waktu itu dia kemana? Kenapa dia tega ngebiarin Keonhee menderita sendiri?

Dia sadar dia salah, dia udah nyebutin kata-kata yang berakibat fatal di kehidupan Keonhee. Dan gobloknya, dia baru sadar waktu ngeliat Keonhee yang hampir loncat ke sungai di bawah jembatan tadi. Dia juga baru sadar kalau Keonhee lari dari rumah sakit dengan alasan jalan-jalan.

" Maaf, gue minta maaf. Gue bener-bener minta maaf. Jangan tinggalin gue sendiri, Keon. "

Kata maaf terus terlontar dibarengi isakan. Keonhee masih sama seperti tadi, diam membeku seperti mannequin.

" Bukan salah lo, ini salah gue. Salah gue kenapa harus hadir ditengah-tengah kehidupan lo dan bikin semuanya berantakan. Lo putus sama Jena karena gue, lo di drop out gara-gara gue juga, kak. "

Seoho menggeleng kuat. Tangan dingin cowok di hadapannya di genggam erat-erat. Matanya menyorot penuh keyakinan.

" Nggak, ini bukan salah lo. Gue emang mutusin Jena karena dia cuma manfaatin gue. Dan untuk masalah drop out, gue emang pantes dapetin itu. "

Keonhee menunduk, dia natap tangannya yang di genggam sama tangan yang lebih tua.

" Kak Seoho, "

" Denger, gue tau ini pasti gak akan cukup. Gue minta maaf, gue juga sayang sama lo, Keon. Maaf baru sadar sekarang, maaf karena udah ninggalin lo sendirian. Setelah lo ninggalin gue waktu itu, gue sadar kalo lo yang selalu ada di samping gue. Gak peduli seberapa kasar penolakan gue, lo tetep dateng buat senyum dan nyapa gue. Dan sekarang, ijinin gue buat bayar semua kesalahan gue ke lo. "

Napas Keonhee tercekat, matanya berkaca-kaca. Seoho sangat serius dengan ucapannya. Tumor yang menyerang area peredaran darah di sekitar jantung yang dia derita selama ini sudah mengalami fase kritis. Satu per satu harapan hidupnya mulai menghilang. Bahkan, Keonhee menolak untuk melakukan operasi pengangkatan tumor. Dan Seoho juga para dokter yang merupakan teman-teman kenalannya masih gencar membujuk pemuda itu.

Keonhee menunduk lagi, enggan menatap netra yang lebih tua. Gumaman pelan dia lontarkan.

" Maaf, gue gak bermaksud..."

Alih-alih menjawab, Seoho melingkarkan lengannya semakin erat di pinggang ramping pemuda disampingnya. Menariknya mendekat, dan merengkuhnya ke dalam sebuah pelukan hangat di bawah langit kelam yang dingin.

" Lo harus sembuh, Keon. Kalo lo sembuh, gue bakal bawa lo keliling dunia. Keliling semesta sih, kalo perlu. Gue mau nunjukin, kalo lo itu lebih indah dari bintang dan bulan. Bahkan gue mau nunjukin kalo orang yang namanya Keonhee itu lebih cerah dari matahari. "

Dan pada saat itu juga, untuk pertama kalinya Keonhee memohon.

' Tuhan, Keonhee pengen sembuh '

End.

HUEEE SI RAPEN BALIKKKK!!!!

ANJENGGG MAU NANGIS😭😭😭😭



THE STORY OF SEOHEE COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang